Jigeum

10 3 0
                                    

Rasanya aneh pagi ini. Badan ku lelah namun aku bahagia. Gimana engga coba. Setalah hampir 3 minggu tidur sendirian akhirnya 4 hari ini aku bangun dengan disambut muka damai suamiku. Aku mengelus pipinya kemudian tersenyum. Lalu aku bergegas membereskan pakaian yang berserak hasil pekerjaan Kami tadi malam.

Aku kemudian membasuh muka dan sedikit bersih-bersih namun tidak mandi. Aku memakai kembali daster semalem. Sumpah demi apapun pakaian terdebest di dunia. Aku rela bawak langsung dari Jogja demi kenikmatan duniawi di Korea.

Tentu daster akan tersimpan rapi saat musim dingin. Mengingat kulit kentang Indonesia milikku yang hanya tahan 2 musim. 3 termasuk musim duren:')

Aku menuju ke dapur dan mulai mengeluarkan bahan-bahan untuk sarapan. Ini sudah sekitar jam 8 dan menurut perhitungan ku Dia Akan bangun sebentar lagi.

Pagi ini aku hanya akan membuat French toast selain mudah suamiku juga bukan orang yang pilih-pilih makanan. Dan entah bagaimana kami juga orang yang tidak terlalu suka makan berat saat sarapan.

Aku mendengar suara pintu terbuka. Tak lama kemudian aku merasakan tangan kekar melingkar di perutku. Meletakkan kepalanya di Bahuku kemudian berbisik.

"Morning babe" lalu mengecup pipiku. Entahlah padahal sudah 6 bulan. Aku masih saja selalu di buat berdebar olehnya.

"Morning. Kamu duduk dulu aja di pantry. Bentar lagi selesai."

Yups! Salah satu habbit dia pagi hari adalah minum kopi. Mengingat kan ku pada Bapak di Jogja yang selalu minum Kopi pagi hari. Dia hanya mulai membuka ponselnya dan melihat berita pagi ini.

"breakfast is ready sir. Can close the cellphone please?"

Dia mendongak dan tersenyum.

"Thanks Dear"

"My pleasure sir"

Aku tersenyum sambil menghadiahkan kecupan untuknya.

Kami sarapan dengan sesekali berbincang. Dia bercerita tentang kegiatannya dan kemudian bertanya dengan Novel baru yang sedang ku garap.

"Besok aku harus balik ke dorm. Udah mulai latihan buat comeback. even though I still miss you. Kamu ngga apa-apa kan dirumah sendiri an. Atau mau ikut? Bukan ide yang bagus nanti kamu pasti direpotin sama Anak-anak. Atau kita beli apartemen di gedung yang sama kayak dorm aja?"

"please. kamu jangan mulai berlebihan lagi deh. I'm fine. Aku suka dirumah kita. ngga usah. Disini aja aku. Kasian nanti Taneman aku ngga ada yang ngurusin"

"Yaudah. Tapi kalau suatu saat kamu pengen pindah bilang ya!"

Aku menatapnya jengah.

"Terus rumah ini gimana-_-. Mau di jual? Ini kan rumah yang kamu pengen dari dulu."

"Bentar" Dia menyeruput kopinya

"Ya ngga. Rumah ini masih punya kita. Kita beli apartemen buat singgah sesekali kalau kita di Seoul"

"Kamu ngga usah boros please. I know you are rich mr. seo. but it doesn't mean you can waste money on trifles. Aku baik-baik aja. Aku juga rindu. Tapi biar rindunya kita tabung. Kan aku bisa main ke seoul. Busan seoul cuma 2 jam John. Segitu cintanya kamu sama aku sampe jarak segitu aja ngga bisa nahan?"
Aku tersenyum remeh. Aku suka mengganggunya. Wkwkwk.

"You know babe. Kalau aku ngga cinta ngga mungkin aku susul kamu ke Jogja waktu itu"

Aku tertawa mengingat perjuangan kami. Ah bukan aku. Tapi dia. Bolehkah aku sedikit sombong.

Kami melanjutkan serapan berdua. Saat aku hendak cuci piring dia bilang

"aku aja. Kamu ngurusin yang lain"

Kami lanjut beberes rumah berdua. Nyuci, nyapu, ngepel. Terus dia minta buatin cemilan. Dia lagi pengen brownies . Aku lanjut bikinin sekalian buat dibawa ke dorm besok. Johnny? Dia lagi baca berkas cafe yang dia buat 2 tahun lalu. Hasil dari jerih payahnya menjadi Idol.

Ah jangan kalian anggap aku ngga bisa masak ya. Tau sendiri Putri Jawa. Harus siap lahir batin jadi istri sejak dini. Kalau bukan karena ngga dibolehin ibuk buat masuk Tata Boga aku pasti bukan penulis novel sekarang. Aku akan jadi chef atau buka restoran sendiri.

Ibuk ingin aku masuk pertanian jadi PNS katanya.

Tapi aku sengaja buat bikin ibuk kesel dengan milih jurusan sastra Korea. Bayangkan betapa chaos nya situasi ketika aku bilang aku lulus Sastra Korea. Ibuk yang marah karena aku ngga nurut. Dan Bapak yang hanya bisa geleng-geleng karena kelakuanku. Bapak adalah donatur terbesar dalam dunia per-kpopan ku.
Jadi beliau sudah maklum dengan kelakuan absurdku. Akhirnya setelah diem-dieman hampir 4 hari. Ibuk luluh. Entah apa yang bapak bilang. Tapi aku bahagia. Kenapa sastra Korea?  Karena selain masak aku suka buku. Buku apapun. Dan aku suka Korea Selatan.

Perkenalkan aku EXO-L. Dan aku adalah Dandanie. Sampai saat ini walaupun aku sudah menikah dengan Idol dan dia bahkan beda Grup dengan idola ku.

Perkenalkan suami ku. Seo Johnny. Pria baik yang menolong ku saat aku hampir di tipu 2 tahun lalu di Itaewon. Dia lebih di kenal sebagai Member Boygrup NCT Johnny. Merasa berkhianat banget ngga sih. Suami sendiri idol tapi aku ngefans sama orang lain. Wkwkwk. Johnny.
Pria hangat yang berhasil membuat aku oleng dari Do kyungsoo. Pria luar biasa yang dengan beraninya memperjuangkan ku.

Ah.. Aku berdebar lagi jika mengingat nya.

Saat semua udah siap. Kami lanjut cudle time sambil nonton Netflix. Ngebicarain hal random, dari taeyong yang katanya mau lamaran padahal belum ada calon sampe haechan yang lagi pundung pacarannya ngga ada kabar padahal dia ngga punya pacar.

Jarang banget Johnny ada waktu begini. Karena bentar lagi mau comeback. Sebulan mungkin cuma 4/5 hari dirumah full. Selebihnya aku nyusulin dia. Ikut jadwal dia. Tapi akhir-akhir ini aku lebih milih dirumah. Johnny beliin aku alat hidroponik buat nanem sayur. Dan aku juga udah mulai kembali ke rutinitas aku buat nulis. Ya. Aku seorang author novel yang cukup terkenal. Aku melalui banyak hal sebelum akhirnya berakhir dengan laki-laki luar biasa yang membuat aku bahagia setiap waktunya. Laki-laki yang bisa membuat tenang hanya dengan senyumnya. Laki-laki hebat yang akan selalu bilang "Aku mencintaimu". Laki-laki yang dengan dekapnya dapat membuang khawatir ku akan masa depan. Ya. Johnny Seo. Laki-laki tinggi, tampan, humble, lembut yang membuat ku jatuh cinta.

"babe?"

Aku menoleh kearahnya.

"I love you"

Aku tersenyum. Lalu mendekapnya. "I love you too" lalu mengecup bibirnya

Dia terkekeh dan bilang "Beruntung aku mempertahankan kamu dulu. Yah walaupun berat harus bolak-balik indonesia korea. But aku ngga menyesal"

Yup! the great thing about him was when he made me feel how It feels championed. Taste is appreciated. And a feeling of worth.

Dan aku akan mulai cerita kisah absurd ku dan dia.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang