telulas

10 1 0
                                    

Fillia Pov

Hari ini aku akan berangkat ke Amerika. Dari Incheon aku langsung mengambil penerbangan ke Chicago. Sendirian. Johnny sudah berangkat sejak kemarin. Dia harus mengambil rekaman untuk NCT daily.

Setelah kurang lebih 14 jam. Akhirnya aku sampai di Bandar Udara Internasional O'Hare.  Sekarang masih pukul 5 pagi. Johnny menunggu di mobilnya. Akan gila jika Johnny menunggu ku di Bandara dan kami berpelukan. Akan menjadi Headline Berita di berbagai negara.

"Have you seen my car? I've seen you from here. "
Tanya Johnny dari telfon.

"I thought I saw your car. Black color with xxx plate. Right? "

"Hmm. Jangan berlari"

"Open the trunk. I immediately wanted to put down my suitcase. So you don't have to go out. I don't want to go viral yet "

"Hahahaha. I know."

Aku langsung memasukan koperku di bagasi. Kemudian masuk ke mobil.

"Maaf lama"

"No. Aku baru sampai 30 menit lalu. Kau lelah Li?"

"Tidak. Berkatmu aku bisa tidur pulas. Terimakasih untuk penerbangan Kelas bisnisnya John"

"Sure"

"John. Aku gugup. Ini seperti saat pertama kali aku berpidato di depan Presiden saat aku kelas 4 SD"

"Hey. Tenang. Mom and dad very excited with you visit. Because  this is the first time I bring my girlfriend after 25 years old."

"How if your parents Dislikes me? Wait aku akan berdandan."

Sungguh aku gugup. Bagaimana rupaku sekarang.

"John. Kita berhenti di Pom bensin dulu ya. Aku ingin ganti baju. Aku tidak percaya diri."

"Li. Kamu cantik. Orang tua ku akan terpesona dengan mu"

Aku membersihkan wajah ku dengan tisue basah. Kemudian memoleskan sedikit bedak dan lipcream.

"Eotte?"

Johnny tersenyum.

"Kau selalu cantik Li."

"Ayah dan Ibumu berbicara bahasa Apa?"

"Seperti ku. Dia bisa korea dan Inggris"

"Ah okay"

Sesuai kata Johnny ibunya sangat friendly. Ayahnya pun menyambut ku dengan baik.

Sampai disana aku langsung diminta untuk bersih-bersih dan istirahat. Johnny mengantarkan aku ke kamarnya. Aku melihat foto-foto masa kecilnya.

Johnny meletakkan koperku.

"Li"

Aku melihatnya sedang merentangkan tangannya. Aku berjalan ke arahnya dan masuk ke pelukannya.

"Aku sudah ingin memeluk mu dari pertama kali aku melihat mu dari mobil."

"Hahaha. Sayangnya aku akan kembali ke Indonesia jika sampai itu terjadi."

"Hahaha. Maka dari itu aku menahannya."

"Bagaimana dengan yang lain? Mereka tidak disini?"

"Mereka di hotel. Akan jadi apa rumahku jika mendadak ibuku punya 23 Putra. Heol!"

Kami tertawa. Betul juga. Jika itu aku. Mungkin aku akan menangis detik itu juga.

"John! Can you drive me to mar___"

Aku dan  Jhonny terkejut. Ibu Johnny membuka pintu tiba-tiba. Astaga aku malu. Aku ingin berubah menjadi Abu detik itu juga.

"Mom!"

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang