12

6 1 0
                                    

Johnny POV

"Chagiya"

Aku menoleh ke arah suara lalu berpaling. Ah aku kesal. Dengan drama tadi pagi. Kenapa aku jadi menggelikan seperti ini. Aku terlihat childish.

Dia berjalan kearah ku. Dan duduk di sampingku.

"Hwanaseoyo?"

Aku masih diam.

"Johnny oppa~~"

Aku menoleh kearahnya. Sungguh mukanya sangat menggemaskan.

"Oppa~~"

Aku tersenyum. Lalu dia pun tersenyum.

"Aku tidak marah Li. Aku hanya kesal kau dekat-dekat dengan Haechan. Apalagi tadi Haechan memegangmu"

"Oh Cemburu Rupanya" dia mengelus-elus rambut ku.

"Aku terlihat childish ya?"

Dia menggelengkan kepalanya.

"Ani. Aku menyukainya. Itu menunjukkan bahwa kau mencintaiku. Ragu ku hilang seketika"

"Kau masih ragu padaku?"

Dia mengangguk. Apalagi alasannya kali ini.

"John! Aku berkencan dengan pangeran. Idol. Yang penggemar nya sangat Banyak. Bagaimana mungkin dia mencintaiku semudah ini? Secepat ini. Bahkan aku hanya hadir kurang dari seminggu dalam 25 tahun hidupnya."

"Tapi kau tau Li. Aku mencintaimu. Sungguh."

"Araa. Aku tau"

Dia menyusupkan kepalanya di dadaku.

"Kau. Makin berani saja ya Li sekarang"

Dia mendongak. "Aku sudah bilang John. Aku tidak akan ragu lagi."

"Li bisakah kau ganti Baju. Aku tidak ingin kau dilihat binatang2 buas yang sedang menghancurkan apartemen ini."

"Wae? Baju ini nyaman."

"Kau tau? Dari semalam aku mencoba menenangkan diriku, menahan agar tidak menerkam dirimu. Kau sangat menggemaskan Li. Tapi aku tau. Kau perempuan berbudaya. Dan aku juga tak ingin merusak kepercayaan Orang tua mu. Aku ingin melindungi mu karena aku mencintaimu"

Dia mengangguk.
Sungguh aku sudah menahan dari semalam. Hey! Aku laki-laki normal. Entahlah gaun tidurnya terlihat sangat menggemaskan. Aku bahkan menahan diriku untuk tidak mencium bibir mungilnya.

"Yasudah. Aku akan ganti lalu membuat makan siang. Kau. Berhentilah dulu bekerja. Ada tamu. Tidak sopan."



















Aku keluar setelah membereskan berkasku. Kulihat 8 manusia sedang menonton Film Spongebob? Ah bahkan kadang aku lupa umur mereka.

Lia sedang berkutat di dapur. Dia sudah berganti pakaian. Menggunakan celana Training dan Baju hitam polos dengan lengan panjang siku. Tidak lupa Apron yang aku tidak tau dapat dari mana  Kulihat dia sedang memasukkan loyang ke oven. Lalu kembali memotong buah.

"Kalian! Menjadikan pacarku pembantu?"

Mereka berdelapan menoleh.

"Tidak John. Dia nyonya rumah ini. Jadi wajar jika menyiapkan makanan untuk tamu"

"Buahnya siap. Dan sejak kapan aku nyonya rumah. Aku bukan Mrs. Seo. Aku bukan istrinya"

Lia datang membawa Buah yang sudah dia potong tadi.

"Thanks Li"

"Terimakasih Li. Kalau begitu kau bisa jadi Mrs. Nakamoto saja Li. Mari menikah."

Aku mendelik.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang