Limo

5 0 0
                                    

Filia POV

"Mandilah. Sebentar lagi makan malam akan siap"

Johnny lalu mengangguk dan bergegas ke kamarnya.

Aku memutuskan menunda kepulangan ku ke Indonesia. Entahlah perkataan Johnny kemarin membuat ku berfikir keras semalam. Aku tidak tau dan tidak yakin apakah tindakanku benar. Namun yang aku tahu. Hati ku mengatakan aku harus tetap tinggal. Aku akan pulang besok. Penerbangan sore hari. Jadi bapak bisa menjemput ku paginya.

Aku sedang memasak sekarang. Lucu jika kuingat. Bahkan aku baru mengenalnya selama 5 hari. Tapi kenapa rasanya begitu sulit untuk pergi dan kemudian begitu nyaman disini.

Mungkin aku sudah pulang jika Haechan tidak bilang bahwa Johnny meminta uang perbaikan ponsel yang ternyata hanya drama yang disetting Haechan.

Aku ingat kemarin sore aku menunggu Johnny selama 5 jam lebih di depan pintu apartemen nya.

Aku memakai baju Johnny. Yang entah sejak kapan terasa nyaman. Aku suka aromanya. Menenangkan.

"Lia ya."

"Yes sir?"

Johnny mengerenyitkan dahinya.

Aku tertawa. Aku hanya entahlah mungkin ingin menjawab seperti itu.

"Let's Eat"

Kami berdua makan. Sesekali bercerita. Bagaimana dia dulu menjadi trainer, dan aku juga baru tahu ternyata dia hampir debut dengan EXO namun dia lebih memilih untuk mementingkan Pendidikan. Dia laki-laki cerdas. Lalu bercerita bahwa sangat luar biasa perjalanannya. Menjadi trainer.

Dia juga sesekali bertanya tentang aku. Dia juga terkejut karena aku tidak pernah dekat dengan laki-laki karena keluarga ku. Lalu dia juga terkejut mengetahui aku lulus dengan cepat.





Sekarang sudah jam 10. Aku ingin pamit. Namun rasanya sulit. Ada sedikit rasa tidak rela.

"Johnny ssi. Aku akan pulang. Ini sudah cukup malam. Besok sore aku akan pulang ke Indonesia."

Dia yang sedari tadi menonton menoleh kearah ku.

"Ayo akan ku antar. Tidak ada penolakan kali ini."

Aku mengangguk. Aku berganti pakaian. Johnny memberikan ku syall karena malam ini cukup dingin. Johnny memakai atribut lengkapnya. Masker, kacamata topi.

Sejujurnya aku agak takut. Tapi entahlah. Aku ingin menikmati momen ini. Sebelum aku pulang dan di jodohkan dengan Pilihan keluarga ku.

Yaa. Kemarin ibuk menelfonku. Beliau bilang mbah uti sudah menemukan calon untukku. Dan aku mengiyakan untuk bertemu dengannya.

"Johnny ssi  Bisa kau bawa aku pergi. Kemanapun. Yang pemandangan nya indah saat malam. Tapi tanpa harus keluar mobil."

Dia memandang ku. Lalu mengangguk.

Aku dibawa ke hangang. Kami masih saling diam dan ini sudah 30 menit setelah kami sampai.

"Lia ya"

"Hmm?" Aku menoleh ke arahnya.

"Kamu ngga apa-apa? Ada masalah?"

Aku menatapnya lekat.

"Ah tidak. Aku hanya menikmati malam terakhir ku disini."

Johnny kembali diam.

Entah mengapa aku ingin menangis. Rasanya aku tidak ingin pulang dan dijodohkan. Entahlah. Aku hanya takut. Bagaimana jika aku tak menyukai nya tapi tidak bisa bilang "tidak" pada keluarga ku.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang