Johnny pov
Semua member dan staff serta manager hyung sudah kembali Ke Hotel. Aku sedang berbaring di kasur kamarku sembari melihat ponsel lia. Membuka galeri, line dan semua sosmednya.
Lia? Lia sedang sibuk membantu ibuku membersihkan semua kekacauan yang di buat orang-orang tadi. Kukira tadi dia tidur karena dia izin pergi ke kamar duluan. Ternyata dia menulis novel barunya.
Ponsel lia berisi foto-foto nya menikmati keindahan Indonesia.
"John?" Aku menoleh kearahnya. Dia berjalan ke arahku dengan kondisi rambut lepek, baju ku yang kebesaran terliht basah. Aku mendudukkan badanku lalu menariknya dalam pelukan ku.
"John aku bau. Lihat aku berkeringat. Lepek. Lengket" ucapnya sembari mendorong badanku.
"Kamu tetap wangi li. Seperti biasa"
Dia memutar bola matanya.
"I'm so sick with your mouth john!" Aku tertawa kemudian kembali memeluk nya.
"Aku akan mandi. Can I wear yout t-shirt again?"
Aku mengangguk. Lalu dia berlari kearah lemariku.
Aku memeriksa grup chat NCT. Taeyong bilang besok kami bisa Istirahat.
Aku lalu membuka berita untuk sekedar tau apa yang terjadi pada dunia. Aku juga membaca laporan penjualan dari Cafe milikku.
Pintu kamar mandi terbuka. Menampilkan Lia dengan celana pendek setengah paha dan Bajuku yang hampir menutupi celananya. Rambutnya yang masih basah digulung Menggunakan handuk. Sungguh Lia membuat ku hanya bis menahan diri.
"Li.. ada baiknya setelah konser keliling dunia ini selesai kita menikah"
Lia menatap ku dengan tatapan tidak percaya.
"Mwo?"
"Aku Tidak tahan untuk tidak menerkammu "
"Ya! Byuntae!"
"Hahah kidding li.. kamu terlalu berharga"
Lia berjalan menuju ranjang lalu menyodorkan kertas.
"Ini apa?"
"Hadiah yang sudah kujanjikan. Bukalah!"
"Kupon permintaan Johnny Seo kepada Fillia Bisono"
"Babe?"
Aku menatap nya bingung
"Kau boleh meminta apapun aku janji selama aku sanggup aku akan melakukan nya. Kau punya 3 Kesempatan Sir."
Ah.. ada yang sangat ingin aku lakukan sekarang.
"Boleh aku meminta keinginan ku yang pertama?"
Dia mengangguk.
"Sure"
"Bisakah kita cuddle semalaman. Aku lelah dan butuh charge energi darimu"
Lia menatap ku dengan tatapan tak percaya.
"Are you sure? Just that?"
Aku mengangguk.
"Kukira kau akan meminta barang mahal"
"Hahahaha no dear. Pelukanmu lebih membahagiakan. Jadi bisakah?"
"Andwae!"
Aku pasrah. Aku sudah menduganya.
"Baiklah. Kalau begitu tidurlah. Aku akan tidur di sofa"
Aku beranjak dari ranjang dan membaringkan diri di sofa. Sofa ini sangat nyaman karena besar dan agak luas.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
FanfictionMy Fansgirl world is my adventure. Berawal dari Impian seorang Filia. Penulis Novel sekaligus Fansgirl Garis keras. Filia yang saat itu baru saja lulus Kuliah nekat pergi ke korea Untuk pertama kalinya seorang diri. Tanpa teman, tanpa Tour Guide. H...