Part 16

4.2K 363 50
                                    

Kini Prilly sedang dalam perjalanan ke Restaurant bintang 5 untuk bertemu client Raphali.

"Nanti jangan permalukan saya dengan duduk di meja dan memakan secara brutal." Ucap Ali.

Prilly pun teringat dengan hal dulu yang pernah dia lakukan untuk membuat kencan buta gagal.

"Mr melihatnya?" Tanya Prilly.

"Bagaimana tidak, hanya kamu disana yang berkelakuan tidak normal." Ucap Ali.

"Saya sebenarnya tidak seperti itu Mr, saya hanya tidak mau mengikuti kencan buta itu jadi saya terpaksa melakukan itu!" Ucap Prilly agak jengkel.

"Tetapi sepertinya kamu sangat menikmati peran itu." Ucap Ali.

"Tentu saja tidak Mr! Saya telah di ajarkan oleh orang tua saya tentang kesopanan dan kesantunan." Ucap Prilly.

"Oh ya?" Ucap Ali.

"Iya! bahkan 7 generasi Jung sangat menjunjung kesopanan dan kesantunan." Ucap Prilly.

"Waw, tetapi saya tidak perduli tentang generasi keluargamu." Ucap Ali.

Prilly pun hanya membuang wajahnya ke jendela kesal.

Sedangkan Ali hanya tersenyum kecil melihat Prilly yang tengah kesal.

Skip.

Kini mereka telah sampai di Restaurant.

Saat pintu di buka oleh sopir Ali pun turun dan saat Prilly ingin turun pintu mobil dengan sengaja di tutup oleh Ali membuat Prilly terjedot kaca mobil.

"Aduh! Mr saya belum turun sudah di tutup!" Ucap Prilly kesal.

"Saya tidak melihatmu habis kamu terlalu kecil." Ucap Ali lalu masuk ke dalam.

Membuat Prilly melongo.

Ali pun menoleh ke belakang.

"Cepat masuk atau kamu mau di luar saja?" Ucap Ali.

Prilly pun langsung masuk mengikuti Ali dari belakang.

"Mr. Dx ruangan VIP telah di siapkan dan client anda sudah datang." Ucap pelayan.

Ali pun hanya mengangguk dan mereka pun masuk ke dalam ruang VIP.

"Mr. Dx selamat datang, sebuah kehormatan saya meeting bersama anda." Ucap lelaki paruh baya bernama Sutanto itu lalu mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan Ali.

Ali pun membalas jabatan tangan Sutanto.

"Ini untuk pertama dan terakhir, lain kali jika bertemu denganku tidak perlu berjabatan tangan, aku tidak menyukainya." Ucap Ali.

"Baik Mr saya mengerti." Ucap Sutanto.

Lalu tatapan Sutanto pun jatuh kepada Prilly.

"Apakah ini adik anda?" Tanya Sutanto.

"Dia Asisten saya." Ucap Ali.

Prilly pun tersenyum.

"Saya Aluna." Ucap Prilly.

"Mukamu sepertinya sangat familiar." Ucap Sutanto.

"Dia Nona Muda keluarga Jung." Ucap Ali.

Love Is So DeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang