Part 23

4.5K 413 53
                                    

Kini para petinggi perusahaan Jung, perusahaan DX, perusahaan Wilson sedang melangsungkan meeting untuk membuat sebuah proyek besar.

Ketiga perusahaan besar itu atau di kenal dengan BIG 3 ingin membangun beberapa infrastruktur Raksasa di seluruh wilayah Indonesia.

Ali pun yang sedang berpresentasi dengan berwibawa.

"Banyak wilayah Indonesia yang tidak memiliki infrastruktur yang layak contohnya seperti beberapa wilayah terpencil Indonesia dan sumber daya air mereka juga sangat kritis." Ucap Ali.

"Aku setuju, bagaimana kalau kita terjun langsung ke daerah terpencil untuk melihat detail wilayahnya?" Ucap Timberlake.

"Ya, kita memang harus terjun langsung agar jelas bagaimana kondisi wilayahnya." Ucap Prilly.

"Kita? Siapa yang mengajakmu?" Tanya Ali.

"Loh saya kan perwakilan dari Jung's Group." Ucap Prilly agak kesal.

"Kamu wanita tidak perlu terjun kesana karena berbahaya, biar para lelaki saja yang turun." Ucap Ali.

"Benar apa yang di katakan Mr. Dx Lun, biar para lelaki saja yang turun ke wilayah terpencil." Ucap Ariana.

"Memangnya kenapa wanita tidak boleh melakukan hal seperti itu? Aku juga perlu tahu tentang semuanya!" Ucap Prilly kesal.

Ali pun menatap Prilly yang kesal dengan tersenyum kecil.

"Bukan seperti itu tetapi perjalanan kali ini lelaki semua, memangnya kamu mau perempuan sendiri?" Tanya Ali.

Prilly pun hanya diam.

"Tenang saja nanti aku akan mengabari semua kegiatan saat berada disana kepadamu." Ucap Ali lagi.

"Baiklah aku tidak ikut." Ucap Prilly kesal lalu tanpa melihat mengambil gelas di sampingnya lalu meneguknya sampai habis.

Membuat Ali terkejut karena yang di minum Prilly bukan sirup merah melainkan segelas red wine miliknya.

"Kenapa rasanya berbeda?" Ucap Prilly melongo.

"Hey! Kamu meminum Red Wineku!" Ucap Ali dengan cepat mengambil gelas dari tangan Prilly.

Membuat semua terkejut.

Skip.

Kini Prilly tengah mabuk karena tak sengaja meminum Red Wine milik Ali.


Prilly berjalan dengan sempoyongan dan Ali pun berjalan di belakang Prilly dan lagi lagi dia membawa tas Prilly.

"Hanya meminum Red Wine saja bisa semabuk ini." Ucap Ali.

"Kemana aku harus pergi? Kesana atau kesana?" Ucap Prilly sambil menunjuk kekiri dan kekanan.

"Tentu saja kesana!" Ucap Prilly tertawa sambil menunjuk arah lurus kedepan lalu dia pun jalan.

"Hey! Itu adalah toilet! Biar ku arahkan!" Ucap Ali lalu memegang tangan Prilly.

Prilly pun menghempaskan tangannya.

"Aku tidak perlu bantuan siapa pun!" Ucap Prilly.

"Apalagi dengan Mr. Dx dia adalah lelaki yang sangat menyebalkan." Ucap Prilly.

"Hey aku akan mengasih tahu kepadamu sesuatu." Ucap Prilly menarik dasi Ali.

"Mr. Dx adalah lelaki yang sangat tidak peka di dunia ini bahkan dia tidak tahu bahwa dari dulu aku berusaha mengejarnya, sampai dulu aku pernah menjadi pelayan di Mansionnya berkat bantuan dari Zheyan tetapi aku malah di tuduh maling oleh nenek lampir Angel,bahkan dia juga tidak percaya denganku sungguh miris bukan." Ucap Prilly.

Ali pun sangat terkejut dengan pernyataan Prilly, ternyata Prilly pernah menyamar menjadi pelayan di Mansionnya tetapi kenapa Zheyan tidak pernah cerita tentang ini semua kepadanya.

Prilly pun mendekatkan wajahnya ke wajah Ali dan Prilly memperhatikan dengan tajam wajah Ali.

"Mr. Dx? Kenapa ada disini? Kemana lelaki yang berbicara denganku tadi?" Ucap Prilly.

"Mr. Dx anda tenang saja saya tidak akan mengganggu hidup anda lagi." Ucap Prilly lalu membungkuk hormat.

"Semoga anda mendapatkan wanita yang bisa membuat anda bahagia, anda tenang saja Altian pasti akan mengerti bahwa papanya juga berhak mencari kebahagiaannya sendiri di luar sana." Ucap Prilly.

Prilly pun sedikit meneteskan air matanya, membuat Ali terkejut.

"Menurutku Angel juga bagus untuk anda, lagi pula kalian sudah lama tinggal satu Mansion jadi aku yakin kalian tidak akan susah membangun chemistry untuk berumah tangga." Ucap Prilly.

Prilly pun menghapus air matanya.

"Semoga bahagia Mr." Ucap Prilly  membungkuk lalu duduk dilantai dan menyender di dinding perusahaan memejamkan matanya.

Ali tak tahu bahwa Prilly selama ini mengejarnya, bagaimana dia bisa tidak peka? Padahal dia selalu peka dengan taktik para musuhnya tetapi mengapa dia buta dengan percintaan.

"Bangun." Ucap Ali.

"Aku sudah tidak kuat untuk bangun." Ucap Prilly yang memejamkan matanya

Ali pun membantu Prilly bangun.

"Buka matamu, bisakah kamu melihat dengan jelas siapa aku?" Ucap Ali memegang pundak Prilly agar Prilly tidak jatuh.

Prilly pun membuka matanya.

"Mr. Dx." Ucap Prilly.

"Siapa aku di hidupmu?" Tanya Ali.

"Anda adalah papa Altian." Ucap Prilly.

"Aluna." Panggil Ali.

"Lima tahun setelah kejadian itu kamu pergi begitu saja tanpa ada kabar sedikit pun." Ucap Ali.

"Bahkan para ajudanku telah banyak yang mati karena tidak berhasil menemukanmu." Ucap Ali lagi.

Prilly pun hanya diam mendengarkan ucapan Ali meskipun dia sudah setengah sadar.

"Setelah kamu pergi aku selalu ke Mansionmu lagi dan lagi untuk menanyakan kabarmu." Ucap Ali.

"Bahkan aku sering ke Universitas karena aku sangat berharap kamu sudah kembali tetapi ternyata aku tidak pernah melihatmu." Lanjut Ali.

"Kenapa kamu tidak kembali? Apakah kamu terlalu sibuk? Atau terjadi sesuatu denganmu? Apakah kamu tidak memikirkanku yang sudah seperti orang gila mencarimu?" Ucap Ali lagi.

Air mata Prilly pun kembali menetes.

"Sekarang kita sudah punya anak dan kamu masih bilang  padaku kamu tidak akan menggangguku lagi?" Tanya Ali.

"Aluna dengarkan aku dengan jelas." Ucap Ali.

"Altian adalah anak kita, hubungan diantara kita kamu tidak bisa menyangkalnya semua dan di hidup ini kamu tidak akan bisa lepas dariku." Ucap Ali.

Meskipun Prilly mabuk tetapi dia masih dapat merespon dan tahu apa yang Ali bicarakan.

"Jujur saja aku dari awal memang hanya tertarik denganmu, dengan tingkahmu yang aneh dan unik membuatku tertarik kepadamu meskipun aku belum pernah merasakan cinta tetapi aku tahu rasa ketertarikan itu telah berubah menjadi Cinta." Ucap Ali.

Membuat Prilly terkejut dengan ucapan Ali.

"Iya aku memang memiliki prinsip hidup untuk tidak menikah seumur hidupku tetapi setelah kamu muncul itu semua menjadi hancur dan hanya kamu yang dapat menghancurkannya." Ucap Ali.

"Apakah kamu masih berfikir aku tidak mencintaimu? Aku memang tidak bisa berkata romantis tetapi aku akan menunjukkannya dengan caraku sendiri." Ucap Ali.

"Jadi,ayo kita menikah!" Ucap Ali lagi.

Membuat Prilly terkejut lagi dengan ucapan Ali.

"Mr--"

Ali pun langsung mencium bibir Prilly dan membuat Prilly melotot kaget dengan perlakuan Ali.

Haiii gaesss maaf yaaa aku baru next jam segini karena aku sedang sibuk semoga kalian suka yaaa💕

Love Is So DeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang