Part 22

4.2K 401 62
                                    

Kini jam menunjukkan pukul 03:00 a.m. Ali tetap stay duduk di sofa dengan memperhatikan Prilly dan Altian yang tertidur.

Ali telah menyuruh para ajudannya memasang kerambu besar agar Prilly dan Altian tak di gigit oleh nyamuk sedikit pun meskipun di Rumah Sakit tidak ada nyamuk tetapi Ali tetap harus waspada.

Altian pun membuka matanya, dan Ali pun langsung menghampirinya masuk ke dalam kerambu.

"Papa." Panggil Altian.

Ali pun hanya tersenyum kecil.

"Papa, sebenarnya aku tahu kamu adalah Papaku karena wajahmu sangat mirip denganku." Ucap Altian.

"Dari dulu aku sangat menginginkan memiliki Papa tetapi aku harus berpura pura tidak menginginkannya karena aku tidak mau melihat Mama sedih." Ucap Altian.

Ali pun tertegun dengan ucapan Altian.

"Bahkan aku iri melihat teman teman sekolahku di jemput oleh kedua orang tuanya dan kalau ada acara di sekolah pasti kedua orang tua mereka datang." Ucap Altian.

"Tetapi untungnya aku memiliki mama yang hebat, meskipun kadang dia suka ceroboh dan tak mengerti tentang mengurusku bahkan Ela pernah bilang kepadaku saat aku masih bayi dia pernah salah mengasihku susu bukannya air susu tetapi malah air tepung yang dia berikan kepadaku." Keluh Altian.

Ali pun hanya tersenyum miring mendengar keluhan Altian.

"Tetapi dia sangat hebat karena selalu ada di saat aku membutuhkannya dan juga dia bisa berperan menjadi mama sekaligus papa untukku." Lanjut Altian lagi.

Ali pun langsung menatap Prilly yang sedang tertidur, Ali tahu Prilly telah melewati banyak kesulitan selama dia mengandung hingga membesarkan Altian, apalagi Prilly melewati itu hanya seorang diri.

"Papa, Mama sangat cantik bukan?" Ucap Altian.

Ali pun hanya tersenyum kecil.

"Papa bisakah kita tinggal bersama." Tanya Altian.

Ali pun mengelus kepala Altian.

"Tentu saja bisa." Ucap Ali.

"Benarkah?" Tanya Altian dengan mata yang berbinar.

Ali pun mengangguk dan tersenyum.

"Ya, sekarang kamu kembali tidur agar kamu cepat sembuh." Ucap Ali mengelus kepala Altian.

"Ok papa!" Ucap Altian dengan semangat dan tersenyum lalu memejamkan matanya.

Ali pun tersenyum.

Skip.

Kini pagi pun tiba,

Prilly pun bangun dan terkejut dengan adanya kerambu yang begitu besar dan dia berada di dalamnya.

Prilly pun melihat Altian yang masih tertidur lalu dia keluar dari kerambu itu.

"Sudah bangun?" Tanya Ali.

Prilly pun terkejut melihat Ali yang sedang berada di sofa dan sibuk dengan laptopnya.

"Iya." Ucap Prilly mengangguk.

"Semalam Altian telah menceritakan semuanya kepadaku." Ucap Ali.

"Menceritakan apa?" Tanya Prilly yang langsung menghampiri Ali di sofa.

"Dia menceritakan bahwa kamu tidak bisa mengurusnya dan ceroboh." Ucap Ali.

Membuat Prilly melongo.

Love Is So DeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang