[🍓06. Calon Menantu🍓]

626 102 49
                                    

Mobil Polo kecil berjalan di jalan yang sepi, Jisu melihat pemandangan diluar itu, mata yang capek itu kemudian pelan-pelan tertutup.

Logika dia mengatakan kepadanya, tidak boleh tertidur di depan orang asing, terlalu bahaya. Tapi tenaga dan tubuhnya sudah sampai batasnya.

Kemunculan Minho juga menghabiskan tenaga terakhirnya.

Yeji sepanjang jalan melihat ke arah wanita ini, sampai menunggu Jisu tertidur, dia baru menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

Dengan bantuan lampu jalan dan lampu mobil, dia berusaha menatapnya. Jisu tidak salah adalah wanita yang sangat cantik, dia punya paras yang sempurna, kulit yang begitu mulus.

Di badannya selalu membawa aura yang begitu percaya diri, membuat orang susah berpaling.

Wanita kayak gini walaupun bisa menarik pria, tapi gak banyak pria yang berani mengejarnya, kerana takut untuk dibandingkan.

Soalnya, jarang ada pria menyukai wanita atau istri yang lebih hebat darinya.

Yeji tidak menyangka dia akan bertemu dengan Jisu dalam keadaan seperti ini.

Lima tahun lalu, kakak lelakinya membawa kakak iparnya yang akan melahirkan ke rumah sakit, di tengah jalan terjadi kecelakaan.

Kakaknya demi menolong istri dan anaknya, di saat kritis dia membanting setirnya. Saat itu kakaknya meninggal ditempat dan istrinya berusaha untuk tetap hidup.

Kalau bukan kerana Jisu kebetulan lewat dan memecahkan kacanya kemudian menolong istri kakaknya untuk melahirkan, sekarang sudah tidak ada Yuna lagi.

Wanita ini membawa Yuna ke rumah sakit, kemudian menghilang. Dalam lima tahun ini, keluarga Hwang selalu mencarinya, dan tidak pernah menemukannya.

Kalau bukan kerana ada rekaman mobil yang merekam Jisu sedang membantu kakak iparnya melahirkan, dia juga tidak akan tahu Jisu.

Untuk wanita ini, dia tidak akan melepaskannya.

.....

Yeji memarkirkan mobil di bawah rumah Jisu, Jisu belum bangun. Yeji melanjutkan menikmati paras cantik wanita di depannya ini.

Ekspresi dia tidur dan bangun itu berbeda sekali.

Saat sadar, dia adalah seorang dokter yang rasional, profesional dan memiliki hati yang tenang dan teguh, namun saat tidur, terlihat sedikit centil dan kekanak-kanakan.

Kedua aura yang sangat berbeda ini terdapat pada diri satu orang ini dan tanpa saling bertolakbelakang.

Selang beberapa lama, Jisu terbangun oleh suara ketukan.

Ketika Jisu membuka matanya, dari jendela pengemudi dia melihat wajah ibunya yang telah hilang kabar hampir setengah tahun. Di tengah rasa kantuknya dia kaget dan terbangun sadar sepenuhnya.

"Mama, kamu kok datang?" Bukannya menjawab malah tersenyum pada anaknya.

"Menggangu waktu pacaran kamu?" Mata  JiHyun tertuju pada Yeji. Yeji saat  mendengar kata 'mama' langsung membuka pintu mobil dan turun.

"Tante, Apa kabarmu?"

JiHyun dikagetkan oleh wajahnya Yeji, matanya menatap lurus ke arah Yeji, "Annyeonghaseyo, Jisu kecilku tidak merepotkanmu kan?"

"Dia sangat baik," Yeji menjawab sambil tersenyum.

"Begitulah, sikap dia itu mirip denganku." JiHyun tertawa.

Yeji tidak dingin seperti biasa, mengangguk dengan senyum, dan tampak lembut dan sopan.

Dia melihat melewati JiHyun, disana terparkir sebuah mobil, dan ada seorang pria paruh baya berdiri di sana.

Miss Yeji's Flash Wedding Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang