Toko pengantin sengaja tutup untuk menyambut kedatangan mereka.
Yeji dan Jisu baru masuk ke tokonya, langsung melihat ada Yuna kecil di sofa itu. Yuna menatap kesal ke arah Yeji.
Jisu melihat muka gendut Yuna yang lebih kurus dari dulu.
Yuna turun dari sofa, berjalan ke arah Jisu, menghulurkan tangannya, dan memeluk kaki Jisu.
Muka kecilnya itu digesekkan ke celana Jisu beberapa kali.
Desainer membawa beberapa asisten untuk menyambut mereka, "Nona Yeji, Nona Jisu, silahkan duduk, gaunnya telah disiapkan, mau dicoba sekarang?"
Yeji mengangguk.
Keempat asisten itu kemudian ke belakang, tidak lama mereka mendorong sebuah showcase besar.
Di dalam showcase yang besar itu terdapat dua gaun besar.
Di depannya adalah sebuah gaun berwarna putih, terbuat dari bahan sutra, di bawah sinar cahaya seperti air yang mengalir, potongannya sangat halus, dan terlihat sangat bagus.
Yang satunya lagi gaun bergaya Korea yang simple tetapi terlihat mewah, dibuat sangat halus dan detail.
Jisu menatap Yeji dengan kaget, "Yeji, ini terlalu bagus."
"Apa daya kalau aku terlalu kaya," muka Yeji mengekspresikan wajah yang sombong, Jisu tanpa sadar terpikat olehnya.
Yeji kemudian tertawa sambil berkata, "Coba tes, lihat cocok ga?"
"Oke," dibantu oleh kedua asisten, Jisu mencoba gaun pengantin dulu.
Jenis bahannya sangat nyaman, menempel di badan dengan enak.
Saat Jisu ingin keluar dari ruang ganti, dia merasa sedikit malu.
Yeji dan Yuna duduk di sofa, ketika pintu ruang ganti terbuka, mereka langsung melihat ke arah sana.
Muka dan mata mereka begitu bersinar, Yuna berlari ke arah Jisu, mata yang berbinarnya itu tersirat kebahagiaan.
Dia walaupun tidak berbicara, dan jarang berekspresi, tapi saat ini ekspresi dia sangat lembut dan berpakaian lucu serta membuat orang merasa senang, terutama ketika dia menunjukkan ekspresi kekanak-kanakan, membuat hati setiap orang meleleh.
Melihat ekspresi Yuna membuat Jisu semakin tenang.
.....
Mencoba gaun pengantin ini ternyata butuh waktu tiga jam, sangat diluar perkiraan.
Yuna kecil sudah tertidur di sofa kerana bosan.
Setelah berganti ke pakaiannya, Jisu teringat Yeji harus menyetir mobil, kemudian berjalan ke arah sofa dan mengendong Yuna.
Yuna tiba-tiba terbangun, ketika melihat Jisu, dia kemudian memejamkan matanya lagi dan melanjutkan tidurnya.
Yeji membawa tas Jisu dan berjalan di belakang mereka, kemudian membuka pintu mobil untuknya.
Jisu duduk ke dalam mobil, mengingat Yuna dan Yeji yang bertengkar tadi lalu berkata, "Vila sedikit jauh, kalau nggak malam ini Yuna tidur sama aku saja, lihat dia bisa adaptasi nggak?"
Tatapan Yeji kaget, lalu dengan pelan dia berkata, "Nde."
"Bajunya?"
"Aku telepon pengurus untuk menghantarnya kemari."
Jisu mengangguk, "Kamu pasti mengira aku tidak bisa menunggu lagi untuk bersama kamu dan Yuna?"
"Tidak bisa menunggu lagi?" Yeji bertanya balik sambil berkata, "Kamu sudah jadi istriku, aku sangat suka kamu dan Yuna lebih banyak waktu bersama, lagian dia juga suka padamu."
"Yeji, aku kira sikap aku ini salah, padahal aku sudah dinikahkan, kok sekarang aku malah seperti mengejar-ngejar kamu. Apakah ini kerana perbedaan kaya dan miskin ya?"
"Kalau begitu besok aku suruh orang untuk mentransfer semua uang aku ke rekening kamu, biar kamu nggak merasakan ada perbedaan,"
"Aku serius,"
"Aku juga," Jisu hanya memelototinya, malas melanjutkan topik ini.
.....
Mobilnya terparkir di bawah rumah Jisu, pengurusnya telah tiba. Melihat Jisu dan Yeji turun dari mobil, dia segera membawa dua koper kecil itu.
"Nona, nyonya, baju Yuna sudah aku siapkan," Jisu kaget dipanggil begitu, dia tertawa canggung sambil berkata, "Merepotkanmu,"
"Kerjaan aku juga nyonya," Yeji mengambil dua koper itu dan naik ke atas, Jisu juga ikut masuk.
JiHyun membuka pintu rumahnya, dia kaget melihat anak kecil di tangannya Jisu, "Ini Yuna kah?"
"Nde, tadi tertidur di toko gaun pengantin, malam ini dia tidur di sini ya, semoga nggak merepotkan mama dan papa," Yeji berkata.
"Ani, aniya. Jangan berdiri di depan saja, cepat masuk," JiHyun berkata dengan pelan, takut membangunkan Yuna.
"Papa, mama, kalian ngobrol dulu sama Yeji, aku gendong Yuna ke atas dulu,"
"Nde, nde."
Jisu mengendong Yuna ke kamarnya, Yuna sedikit bergerak, kemudian melanjutkan tidurnya lagi.Jisu duduk di samping ranjang melihat alis kecilnya Yuna, dia tersenyum.
Di ruang tamu, Yeji mengeluarkan sebuah kertas merah dari kantongnya, dia kemudian menyerahkan ke JiHyun dan MinSung.
"Pa, ma. Ini papa mama aku sudah carikan beberapa tanggal hari untuk hari pernikahannya, silahkan dilihat."
MinSung mengambil kertas itu, setelah melihatnya, dia menyerahkan ke JiHyun, "Papa mamamu sudah ada tanggal yang cocok?"
"Papa mama aku minta kalian yang tentukan saja, saya menikahi anak kesayangan kalian berdua, tentunya hari harus kalian yang tentukan."
MinSung tidak menolaknya lagi, "Kalau begitu tanggal dua puluh sembilan saja, setelah nikah, ada liburan tahun baru, jadi bisa libur lebih panjang lagi kalian."
"Nde."
JiHyun dan MinSung melihat kertas merah itu, hati mereka pun sudah tenang. Menikah cepat, juga bukan masalah.
Yang terpenting bertemu dengan keluarga dan orang yang baik, waktu tidak terlalu penting.
Sampai sekarang, Yeji dan keluarganya memberikan kesan yang begitu baik. Yuna saja sudah menerima Jisu.
Orang dewasa mungkin bisa berakting, tapi anak kecil tidak bisa. Jisu mendengar pembicaraan mereka bertiga.
.....
Keesokan pagi hari, Jisu bangun, dia merasa ada Yuna berada di pelukannya.
Jisu membuka matanya dan melihat Yuna kecil yang sudah bangun.
"Sayang, pagi," Yuna tersenyum melihatnya, dia menggesekkan muka kecilnya ke muka Jisu.
Jisu mengosok bokongnya, sambil menepuk ringan punggung kecilnya. Dia tahu bahwa dia tidak begitu suka dengan anak kecil, tapi berbeda dengan Yuna.
"Lapar nggak?"
Yuna mengangguk pelan.
_____
Rabu, 06 Januari 2021.Akhirnya update^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Yeji's Flash Wedding Wife
Fanfic[On Going] Jisu seorang dokter yang hebat dan terkenal di rumah sakit. Sejak gadis kecil masuk dalam kehidupannya, ia sulit untuk bernapas ketika bertemu dengan nona kecil dan nona besar. Hwang Yeji, seorang presiden yang dingin, tetapi di depan ana...