Aku membeku dihadapan keindahan yang ada di depanku. Manusia memiliki kecenderungan untuk menatap sesuatu yang membuat mereka merasa senang/ tenang. Bahkan jika itu hanyalah sebuah batu, jika manusia menganggap jika batu itu indah dan menarik, manusia akan memuja batu itu.
Kecantikan yang misterius melihat ku dengan matanya yang biru seperti air laut yang cerah. Cahaya bulan saat ini berada diatasku membawa ketenangan yang misterius, tampaknya bulan sedang terlihat sangat terang hari ini..
mematung seperti patung itulah diriku, aku menatap gadis didepanku bahkan jika aku merasa sedang bermimpi, mengalami mimpi yang aneh entahlah aku tidak tau.
Tubuh Luna yang biru itu sangat-sangat indah bercahayaGadis itu keluar dari air dengan tetesan air yang mengikuti kulit putihnya. Bisa dibayangkan selembut apa kulit Luna sampai aku ingin sekali mengelusnya dengan pipiku.
Dia mentapku, dua mata indahnya melihatku dengan seksama. Wajah matinya memberi poin tambahan sebagai Gadis kalem yang lembut, disandingkan dengan gadis Asia, aku rasa Luna akan keluar sebagai pemenangnya, aku sangat yakin..
Bibirnya yang tipis bergerak naik turun..
Aku seperti melihat roh air undine dari buku fantasi yang pernah kubaca dulu waktu SD.
Tidak, kurasa gadis ini memang mirip dengan roh air dari cerita karangan Paracelsus. Penampilan Undine berbentuk seorang wanita cantik yang rambut dan gaun panjangnya terbuat dari air sama seperti dia sekarang..
Tidak salah lagi..
"Tuan... apa yang kamu lakukan malam -malam begini..."
Luna yang menyadari kehadiran Basara dan bertanya ketika dia melangkah keluar dari dalam air.
"Ah, ya.. aku hanya sedang mencari udara segar.. " jawab Basara dengan menggaruk pipinya.
Dia berharap tidak disangka sedang mengintipnya saat mandi.
dan lalu...
Mataku menangkap dua bukit indah disana. Bukit yang indah dengan ujungnya yang merah muda, tanpa sadar aku menahan nafasku tatkala dihadapan bukit agung itu.. kira- kira ukurannya tiga kali lebih besar dari milik setsuna.
Dengan segera aku mengalihkan mataku. Jika saja aku memandangnya lebih dari ini aku yakin itu akan menjadi masalah yang besar bagi kesehatan kepribadian ku.
Luna yang melihatku mengalihkan wajah merasa heran dengan tingkah ku dan tanpa dosa bertanya.
"Ada apa..?"
"Ka-kau tidak sadar jika kau saat ini tengah telanjang.. pakai pakianmu.."
Dengan memohon aku meminta kepadanya untuk segera memakai pakian."...ah.." tampaknya dia sadar maksudku, tapi..
"Apa tuan tidak ingin melihatnya.."
Jawaban itu sungguh membuatku merasa keberatan.
"Kau ini bicara apa, si.. seharusnya kau itu berteriak atau marah ! Bukannya menyuruhku untuk melihat nya "
Memberinya saran terhadap reaksi yang seharusnya dia berikan dalam keadaan kami sekarang.
Tampaknya maksud baikku hanya menjadi umpan yang bodoh bagi gadis robot yang tidak akan kau tau, pahami pikirannya hanya dengan melihat wajahnya.
"Aku merasa kasihan terhadap Tuan yang tidak bisa melihat impiannya.."
"Impian ? apa maksudnya Ooy.."
"Sungguh Tuan tidak ingin melihatnya.."
Dia ini kenapa si
"Tentu saja aku ingin, tapi aku adalah pria sejati aku hanya akan melihat milik orang yang kusayangi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai no Yokubo : Succubus keiyaku kara hajimeru
FantasyAuthor by Rukka. Didunia itu.. peperangan antara manusia dan iblis kerap terjadi. Ketika peperangan yang sudah tidak terkendali.. para pahlawan dipanggil untuk menyelamatkan dunia. Ini adalah kisah ku.. seorang yang mesum dan tidak berguna tiba-tiba...