ch 1- Gadis liar

398 10 0
                                    

Kota Gargantia. Kota yang menjadi distrik bisnis terbesar di wilayah kekaisaran.

Secara umum, kota ini telah melalui banyak perkembangan dan bahkan kota ini dibuat dengan sedikit mirip dengan kota Gargantia dimasa seribu tahun yang lalu.

Tepat di sana. Seorang lelaki dengan tudung hitam melangkah diantara keramian jalan utama. Salah satu hal yang membuat orang-orang menaruh matanya kepada lelaki itu, itu karena dua pedang yang dia bawa.

Lelaki itu terus melangkah sampai akhirnya sampai kesebuah tempat yang merupakan tempat penukaran item.

Lelaki itu tidak lain adalah Basara yang baru saja tiba sore ini. Setelah dia tiba, tanpa menunggu lama dia langsung melaksanakan misinya.

Setelah membeli beberapa item sihir, Basara melanjutkan perjalanannya menuju tempat yang dijanjikan.

Basara melihat keadaan kota yang ramai sembari terus menatap kagum keadaan sekitar. Ini adalah kota ketiga yang dia kunjungi selain kota kerajaan Alfitra dan kota benteng Brook.

"Ini kota yang cukup ramai" Basara memberikan tanggapannya terhadap keadaan kota.

"Kota ini dibangun kembali setelah kehancuran dimasa lalu. Dan memang banyak yang berubah. Aku ingat terakhir kali aku datang ketempat ini, ada menara setinggi sembilan puluh meter yang digunakan sebagai tempat pemujaan"

"Begitu..."

Aku mengingat ada sebuah tembok dengan gambar menara. Jadi tembok itu semacam monumen? Dan dijauh sana ada menara yang menjulang tinggi. Itu merupakan menara kebesaran. Menara yang dibangun atas dasar kuil sebagai tempat kedua pemujaan.

"Kau bilang kota ini dibangun kembali. Apa kota ini hancur karena keadaan alam?"
Ketika Basara masuk ke kota, ada banyak bangunan tua dan beberapa reruntuhan. Mungkin itu sisa dari peradaban masa lalu.

Selain tempatnya yang subur,
Kota Gargantia ini berada dibawah gunung yang besar. Jadi Basara menebak alasan kota ini hancur dimasa lalu mungkin karena letusan gunung berapi atau sebuah kondisi tertentu. Tapi Tenka menyangkalnya dan mengatakan. "Kota ini hancur karena mu, Basara" yang membuatnya terkejut.

"Eh, apa, aku?" Dia sedikit bingung.

Apakah Basara dimasa lalu itu orang yang kekurangan pekerjaan atau kesibukan hingga dia menghancurkan kota hanya untuk bersenang-senang?

Mengetahui kebingungan Basara, tangan itu kembali bercahaya dan sedikit menjelaskan apa yang terjadi dimasa lalu.
"Ya. Kau mengirimkan lima ribu iblis untuk menghancurkan kota ini dan membantai seluruh orang. Aku masih ingat saat orang-orang mencoba bertahan tapi pada akhirnya mereka terbantai. Pada waktu itu, api menyebar dan seluruh tanah dikota ini menjadi merah darah. Daging-daging bergeletak bersama mayat yang digantung diatas menara. Sebagian dari mereka dimakan hidup-hidup oleh pasukan kegelapan. Itu pemandangan yang sangat bagus."

Basara merasa menggigil entah kenapa. Dia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dengan kota dan orangnya, karena itu mengerikan.

"Jika aku tidak salah. Mereka semua yang menempati kota ini semua adalah pendatang yang berasal dari wilayah kekaisaran yang tersisa" Dan Tenka menambahkan tanpa memperdulikan bagaimana perasaan Basara yang mengetahui jika dia pernah menghancurkan satu kota.

"Eto- aku tidak berusaha menyangkal karena mungkin itu benar-benar terjadi. Tapi... Apa yang membuatku ingin menghancurkan kota ini?"

Meski begitu... Basara merasa penasaran kenapa dulu dia menghancurkan kota ini dan bahkan membantai semua orang.

"Itu karena.... Kau ingin membalaskan dendam Inori"

"Tenka apa yang kau-" *bruk*

"Adududuh. Kau pake matamu dong"

Isekai no Yokubo : Succubus keiyaku kara hajimeruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang