Kami berjalan keluar dan menikmati hari yang tenang. Selama perjalanan banyak sekali orang yang sibuk menghias rumah mereka, jalan kota dan beberapa tempat tidak terlepas dari sentuhan hiasan para warga.
Melihat bagaimana semangat orang-orang menyambut hari jadi kota, mengingatkanku akan festival yang sering diadakan di Jepang, seperti Tanabata dan festival musim panas lain.
Meskipun dari semua festival itu aku jarang mengikutinya karena lebih sering mengurung diri dikamar.
Tidak ada apapun yang bisa kulakukan selain mengurung diri.
Tapi, sebagai gantinya... Ada banyak event game dihari musim panas yang selalu menemani ku.Bias dibilang, aku cukup bahagia menjadi Hikikomori.
"Sepertinya itu tempat yang cocok"
Setelah berpamitan dengan Myaneko-san kami langsung berjalan menuju taman kota. Berhubung hari ini orangnya pada sibuk, jadi taman ini cukup sepi dibandingkan biasanya.
Kami duduk di bangku panjang yang disediakan di setiap pojokan.
Membeli dua krap kami memakannya. Setelah menghabiskan kerap ditanganku, sebelum aku sempat membuka suara Luna telah terlebih dahulu bertanya.
"Jadi, apa yang ingin Goshujin bicaran kepadaku? Mengajakku keluar, tampaknya bukan masalah yang ringan"
Luna menatapku dengan pandangan sedikit curiga. Mungkin saja karena dari tadi aku kepikiran bagaimana cara menjelaskan kepada Luna jika aku akan pergi untuk beberapa hari.
Dia jadi tau jika aku tengah menyembunyikan sesuatu.
"Luna, kamu tampaknya telah berkembang"
Basara bermaksud memuji bagaimana penilaian Luna tentang keadaan orang sekitar dirinya. Dia sebenarnya tipe gadis yang sama sekali tidak tertarik dengan masalah yang rumit. Melihat bagaimana kebiasaannya yang tidur dan ekspresi wajah datarnya, dia sama sekali tidak menunjukkan ekspresi didalam emosinya. Meski Luna memiliki daya tariknya sendiri dari pada gadis lain yang dikenal Basara, dia benar-benar menjadi gadis yang tertutup.
Bahkan untuk Basara sendiri yang kadang dibuat kebingungan dengan cara pikir Luna.
Tapi melihat Luna untuk dapat membaca situasi, dia benar-benar sudah berkembang, dan itu tampak baik.Tapi sayangnya, Luna malah menganggap pujian Basara sebagai hal lain, mengira pujian itu tentang tubuhnya.
Luna dengan wajah datarnya meraba dan menekan dadanya seperti dia membawa buah diatas nampan. Menunjukkan perkembangan buah itu dengan sengaja, dan lalu berkata "Mereka telah berkembang lebih besar... Mungkin karena mereka menyukai cara goshujin meremasnya"
"Ughuk! Kau ini bicara apaan si? "
Seperti dipukul, aku hampir saja memuntahkan semua krap yang tadi kumakan."Dada ku, kan?" Merasa tidak paham. Luna dengan polosnya memiringkan kepalanya.
Dia ini benar-benar.
"Siapa yang sedang membahas dada disini woy ! Yang ku maksud itu... perkembangan mu yang bisa melihat situasi orang lain!"
"Begitu, ya? Merepotkan."
"Emmm"
"Ada apa? Apa goshujin sama sekarang ingin menjilat dan menghisap mereka?"
"Woy! Huu~" tampaknya aku kehilangan kesempatan untuk menjelaskan tujuanku karena Luna yang terus saja berkata sesuatu yang tidak bisa dipahami.
"......?"
Dan dia masih saja menatapku dengan wajahnya yang bingung.
'Luna... Seharusnya kau lebih menjaga ucapanmu karena kau itu seorang gadis '. Jika saja aku bisa mengatakan itu kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai no Yokubo : Succubus keiyaku kara hajimeru
FantasyAuthor by Rukka. Didunia itu.. peperangan antara manusia dan iblis kerap terjadi. Ketika peperangan yang sudah tidak terkendali.. para pahlawan dipanggil untuk menyelamatkan dunia. Ini adalah kisah ku.. seorang yang mesum dan tidak berguna tiba-tiba...