BUCIN 2

49 13 0
                                    


Sudah setahun berlalu sejak Kak Arno ngembaliin buku yang dulu ketinggalan. Sejak saat itu, Kak Arno jadi sering kali ngeliatin aku diem-diem dan muncul tiba-tiba, kadang membuatku merasa sedikit canggung.

Kaya cerita yang ini nih.

Suatu saat waktu aku lagi duduk sendirian di kantin, lagi makan ayam geprek, tiba-tiba ada yang duduk di sebelahku. Aku refleks menoleh dan kaget karena, ternyata yang duduk di sampingku adalah Kak Arno.

"Hai, kamu Asya yang waktu itu bukunya ketinggalan, kan?" ucap Kak Arno dengan senyum manisnya.

"Iya, Kak. Hehe." jawabku canggung, sambil menundukkan kepala.

"Sendirian aja nih? Kenapa nggak kumpul sama temen-temen yang lain?" tanya Kak Arno sambil melirik sekeliling kantin.

"Enggak, Kak. Saya lagi pengen sendiri aja," jawabku dengan senyum tipis.

"Kalau gitu, boleh saya temenin kamu di sini? Biar kamu nggak sendirian."

Sebenarnya, aku masih pengen ngobrol lebih lama sama Kak Arno. Tapi karena mulai gak enak diliatin sama anak-anak lain, ditambah makananku sudah habis, akhirnya aku memutuskan untuk pamit.

"Emm, maaf Kak, tapi makanan saya sudah habis, jadi saya mau langsung ke kelas aja," ucapku dengan sopan.

"Oh, gitu. Yasudah, hati-hati ya," kata Kak Arno dengan senyum yang masih menawan.

"Iya, Kak. Terima kasih," jawabku sambil berdiri dan bergegas pergi.

---

Karena jam pelajaran Bu Ros kosong, aku memutuskan untuk main Mobile Legends sama temen-temen di kelas. Lagi asyik-asyiknya main, tiba-tiba temenku, Dinda, teriak.

"ASYA, ADA YANG NYARIIN TUH!"

"Siapa, Din? Si Rey?" tanyaku sambil tetap fokus ke layar.

"Bukan Rey, tapi Kak Arno tuh yang nyariin. Lu bikin masalah ya, Sya? Sampe dicariin Kakel segala?"

"Dih, sotoy lu Din. Dah, gue mau ke depan dulu."

Saat aku mau keluar kelas, tiba-tiba Kak Arno muncul di depan pintu, bikin aku kaget setengah mati.

"MONYET! KAGET GUE!" teriak ku sambil memegang dada.

"Heh, jangan ngatain juga kali, saya bukan monyet," balas Kak Arno sambil tertawa kecil.

"Hehehe. Maaf, Kak. Refleks. Habisnya Kak Arno muncul tiba-tiba, saya kan jadi kaget," ucapku sambil menepuk mulut, merasa bersalah karena udah ngomong sembarangan.

"Emm, nanti habis jam pulang, saya tunggu kamu di halte depan sekolah, ya," kata Kak Arno tiba-tiba.

"Eh? Ada apa, Kak?" tanyaku bingung.

"Pokoknya nanti pas pulang sekolah kamu ke halte aja. Saya permisi dulu ya," kata Kak Arno sambil tersenyum dan kemudian pergi.

Aku bingung dengan tingkah Kak Arno yang makin hari makin aneh. Ada apa sebenarnya?

---

Bel pulang berbunyi.

Selesai sekolah, aku langsung menuju halte sesuai pesan Kak Arno. Sambil menunggu, aku merasa sedikit gugup. Tak lama kemudian, Kak Arno muncul dan memanggilku.

"Asya, sini!" teriak Kak Arno dari kejauhan.

Aku berjalan mendekatinya dan bertanya, "Kak, sebenernya ada apa Kak Arno nyuruh saya ke sini?"

BUCINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang