Prolog

1K 152 83
                                    

Bismillah...
Tiada kata satu tetes tinta pun yang tergores bila Allah tak berkehendak.





Untukmu perindu langit, bisakah kau ajarkan aku tuk merindu pada Rabbmu.

















Ini hanyalah elegi sederhana yang ditulis dengan perasaan sederhana. Jauh dari kata sempurna namun istimewa.

Aku berharap, elegi sederhana ini mampu mewakili perasaan siapa saja yang pernah merasakan pahitnya kehilangan dan putusnya harapan ketika seseorang yang pernah menjadi alasanmu bertahan tiba-tiba pergi dan menghilang dari pandangan.
















Jika dia yang telah membuat mu bertahan telah pergi... apakah lantas kita berhenti untuk bertahan?


Perindu Langit [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang