love again ; twenty

274 37 1
                                    

mark turun dari kereta dan terus berlari masuk ke kawasan taman.

hatinya risau. terlalu risaukan gadis itu .

dan ya . benar kata lucas. mina sedang berdiri dihadapan tasik dan memegang sebuah kotak .

" saya tak pernah percaya yang kisah kita dah ada penghujungnya . kenapa semua ni berlaku terlalu cepat? " mina mengelap airmata nya kasar sebelum menarik dan menghembuskan nafasnya. 

kotak yang mengandungi gambar , kad dan hadiah pemberian mark kepada dirinya ditutup bersama senyuman yang perit .

" ije kkeuchida. " kotak itu bakal dia hanyutkan di tasik yang akan mengalir ke sungai dibelakang hutan. kotak ini akan membawa perasaanya pergi jauh .

" kau memang hilang akal ke apa? hanyutkan malamni , tak bermakna esok kotak tu dah tak ada. bayangkan kalau orang datang taman esok tengok ada kotak tengah tasik. " mina terkedu dan terus berdiri . kotak itu dipeluk erat .

mina menundukkan kepalanya dan cuba berjalan pergi . namun , lengannya terlebih dahulu dipegang oleh mark.

mark mengeluh perlahan . badannya dipusingkan menghadap mina yang masih menunduk wajahnya .

" kau memang tak mampu move on dengan aku lagi ke— "

  " saya tengah cuba. siapa yang nak ada rasa cintakan suami orang? saya tak nak. " mark memasukkan kedua dua belah tangannya kedalam poket. .

" mina , aku tahu aku dah banyak kali ulang benda ni tapi— "

  " kalau nak ulang yang awak cakap yang awak memang tak boleh cintakan saya lagi tak apa , tak perlu dah . saya bukannya tak faham apa yang awak cakap. " mark terdiam. melihat cara mina memotong setiap percakapannya , ianya agak ...

sakit?

" mina , aku cuma nak kau ada di hari bahagia aku . please? aku dah anggap kau kawan terbaik yang pernah aku dapat— "

  " iye mark iye. kalau saya tolak pun mesti awak suruh jugak. yes , I'll be there dengan sungchan after all. dahla saya nak balik— "

" jangan pernah buang kotak ni. it contains all the memories we've been through in the past. come , aku hantar kau balik okay? "

dan ya , mina turutkan. mungkin benar , sudah sampai masanya dia buka hati dia untuk orang lain.

×××

semua orang sibuk mencari tempat duduk didalam dewan mewah itu. akhirnya , hari dimana ' rakan baiknya ' bakal menjadi milik orang lain dah tiba .

" noona okay kan? " mina memandang sungchan disebelahnya. mina memeluk lengan lelaki muda itu erat.

" kalau tak okay , tak adanya noona ajak awak lah. kajja , nanti terlepas pulak. " sungchan mengemam bibirnya dan mengangguk.

" mina! " mama mark memeluknya erat . belakang badan mina diusap lembut .

  " thank you mina. " mina tersenyum nipis dan mengangguk. pelukan mama mark dilepas lalu puan lee meminta izin untuk pergi melayani tetamu .

" oh noona dapat satu meja dengan hyung? " mina mengangguk . dia duduk disebelah haechan , renjun dan chenle . cuma jaemin , shotaro dan jisung yang tiada disitu.

" yang lain mana? "

" jeno siapkan mark hyung . taeyong hyung tolong sekali . jaemin , shotaro dengan jisung, maybe dorang lambat sikit. " mina mengangguk faham.

" ah , mark dekat bilik persalinan lagi ke? " haechan mengangguk . bahu sungchan mina sentuh.

  " noona pergi naik tingkat atas jap tau? " sungchan mengangguk. mina terus berdiri dan berlari anak ke arah tangga menaiki tingkat atas .

" kejap aku nervous lebih ni kenapa. fuh tenang mark tenang. " taeyong dan jeno tergelak.

  " itu normal mark , bila nak kahwin rasa nervous memang wajib ada. " mark memandang dirinya dihadapan cermin.

sudah cukup kacak dan tiada yang kurang dengan penampilannya.

yang kurang cuma—

" wah no oneul jongmal motjjo boinda. " mark menoleh dan tersenyum kecil. mark membuka sebuah pelukan dan mina tidak mensia siakan peluang untuk memeluk lelaki itu.

" gumawo. "

  " aku yang patut terima kasih dekat kau. " mereka melepaskannya pelukan dan mina mengemaskan tali leher mark.

" dah kemas sikit. remi mana? "

" still tengah bersiap. pengantin perempuan biasalah tu. " mina tergelak kecil lalu dia teringat sesuatu .

" ah baru ingat , ini. pendrive ni , remi mintak saya mainkan masa perkahwinan awak. kat mana dorang mainkan video? " mark tersenyum. pasti ini hadiah dari remi buat dirinya.

" nanti kau bagi dekat jungwoo hyung. dekat sebelah meja makan ada satu bilik. dekat situ dorang urus stage. " mina mengangguk.

namun mina sendiri masih hairan , video apakah? atau apa kandungan pendrive yang remi dan donghyun berikan kepada dirinya?

BANG! BANG! BANG! BANG!

bunyi tembakan pistol yang mengejutkan mark , mina , jeno dan taeyong. lalu mereka berempat bergegas berlari ke tingkat bawah.

" kau siapa? " lelaki yang memegang pistol itu tersenyum sinis . para para tetamu sudah berada disisi dewan oleh kerana terlalu takut.

" isteri aku mana? " mark mengerutkan dahinya. isteri?

" aku tanya isteri aku mana! kau! aku dah bagi kau amaran tapi kau masih lagi keras kepala kan! kau memang nak nyawa orang yang kau sayang terancam? " dan saat itu mina sedar. dia berjalan mendekati lelaki itu.

" mina! " seolah tidak mendengar panggilan mark , dia terus berjalan mendekati lelaki tadi.

" awak , abang donghyun? " rambut mina digenggam erat sehingga gadis itu meringis sakit.

" mina— "

" jangan dekat atau aku tembak dia. " lelaki tadi memandang mina semula.

" rise bagi kau sesuatu kan? aku nak kau pasang video tu sekarang! " mina mengeluarkan pendrive dari beg tangannya.

" pa—pasang video tu , jungwoo oppa. " jungwoo mengangguk dan terus mengambil pendrive itu.

video dimainkan dimana isi kandungannya benar benar mengejutkan para tetamu dan mark , dia ibarat ditikam di jantung . tepat di jantung .

" sekarang ni aku tanya sekali lagi , isteri aku mana— "

" mark! pintu bilik remi tak boleh bukak! " lelaki tadi melepaskan mina dan terus berlari menaiki tangga begitu juga dengan mark.

manakala mina dipeluk oleh haechan dan chenle . sungchan dan renjun mengejar lelaki tadi keatas.  mina menangis melihat video yang ditayangkan di layar skrin dewan itu.

" andwae! jebal remi jebal! katsuno remi! "

tbc

dah nak habis dah. happy ending or sad ending? how about bittersweet ending? ohoho

[✓] LOVE AGAIN ; mark leeWhere stories live. Discover now