Hyunjin masih terkagum dengan agensi ini, Minho sangat beruntung bisa masuk agensi sebesar ini jadi asisten CEO lagi, andaikan dia bisa jadi bagian ESP pasti dia seneng banget.
"Lo, ho itu siapa???" Tanya Jihyo.
"Oh ini temen ku, nona Jeongyeon kemana aku mau kenalkan dia"
"Dia keluar bentar, nanti paling segera balik loe tunggu di loby aja"
"Oke lah, Hyunjin kita keloby dulu yak"
Hyunjin pun mengikuti Minho ke loby, dia duduk diloby dekat ruangan Jeongyeon. 15 duduk disana datanglah sang CEO yang baru saja keluar sebentar. dia habis dari tempat Jae menyerahkan berkas yang akan ditanda tangani, saat hendak keruangannya Jeongyeon melihat Hyunjin dan Minho. Kenapa Minho membawa dia ke agensi apakah dia udah diperbolehkan buat nyanyi oleh orangtuanya.
"Minho, kamu bawa dia aduh namanya siapa saya lupa"
"Hyunjin nona, dia mau saya ajak keliling dulu"
"Yaudah, sebelum itu bawa dia keruangan saya"
"Baik nona, Hyunjin ayo masuk jangan ragu"
Hyunjin mengikuti Minho kedalam ruangan Jeongyeon. Didalam ruangan itu Jeongyeon menanyakan semua tentang Hyunjin, mulai dari kuliah dan hoby nya.
"Saya titip Hyunjin ya nona, saya mau keluar sebentar"
"Baiklah"
Minho meninggalkan Hyunjin bersama Jeongyeon, canggung memang tapi Hyunjin memberanikan diri buat menyapa Jeongyeon duluan.
"Nona kan temen nya kak Momo ya"
"Kamu masih inget"
"Ah, iya nona"
"Jangan panggil nona, panggil aja kakak, oh ya kamu adiknya ya"
"Iya saya adiknya"
"Hyunjin, kakak mau tanya sama kamu, kata Minho kamu suka nyanyi kan"
"Iya kak, sangat suka sekali tapi entah kak apakah mama saya membolehkan saya buat masuk agensi"
Hyunjin memang udah direstui oleh sang mama tapi apakah sang mama juga merestui jika anaknya masuk ke agensi.
"Kakak tidak memaksa kamu Hyunjin, tapi jika kamu berminat kakak bisa bantu kamu jangan malu"
Hyunjin mengangguk, saat ngobrol masuk lah Minho dan Chan keruangan Jeongyeon, Minho membawa berkas yang baru di terima dari pak Jae, yang telah ditanda tangani.
"Nona, ini surat yang tadi nona bawa buat pak Jae udah ditanda tangani" kata Minho.
"Wah, cepet banget ya, yaudah Minho ditaruh dimap, lalu kamu simpan itu berkas penting"
"Baik nona, Hyunjin gimana udah ngobrol sama nona Jeongyeon"
Hyunjin mengangguk, lalu Minho mengajak Hyunjin buat keliling lagi, supaya dia tidak bosan disini.
Chan dan Jeongyeon masih berada diruangan, mereka membahas soal ketiga trainee dan usaha buat gaet si Hyunjin buat masuk kelabel nya. memang susah jika tidak direstui oleh orang tua nya.
"Chan, gimana cara saya menggaet si Hyunjin" tanya Jeongyeon.
"Pelan-pelan pasti akan bisa, kita hanya perlu tunggu dulu, sampai dia bersedia buat masuk agensi"
"Baiklah, yaudah kamu kembali ke ruangan"
Chan pun kembali keruangannya dan Jeongyeon juga menyelesaikan tugasnya.
Yeji dan temannya Lia kini sedang berada dikafe Deket kampus mereka mengobrol dan kenapa hanya mereka berdua, yak karna Ryujin lagi ada acara jadi dia tidak bisa ikut mereka. Mereka membahas soal semester berikutnya yang pastinya akan lebih sulit dan menegangkan.
"Hei, akhir-akhir ini gua lihat loe Deket ya sama Hyunjin"
"Iya, emang kenapa"
"Loe ada rasa sama dia"
"Entahlah, setiap gua Deket ma dia gua merasa nyaman aja"
"Berarti itu tandanya loe suka sama dia, jangan disimpen sendiri lah ada gua ada Ryujin, loe bisa curhat sama gua"
"Makasih ya"
Balik lagi ke Minho dan Hyunjin dilabel, Minho menemani Hyunjin menuju ruangan ke ruangan lagi buat kasih tau dia, Hyunjin begitu terpesona dengan kecanggihan label ESP ini.
"Jin, makan dulu yuk kakak traktir"
"Boleh kak"
Mereka menuju ketempat makan yang biasa Minho kunjungi setiap siang, sampai yang punya tempat hafal dengan Minho. Dia duduk dan langsung memesan makanan, juga minuman.
"Eh nak Minho, mau pesan apa"
"Iya ahjjuma, saya mau pesen tteokpokki 2 sama minumnya susu coklat 2"
"Ditunggu ya"
Tempatnya kecil, tapi nyaman dan sangat bersih tak heran kenapa Minho suka makan ditempat ini.
"Silahkan dinikmati"
Walaupun Minho adalah publik figur dia tak malu jika makan di tempat yang kaya gini.
Selesai makan, mereka kembali ke agensi buat hal yang lain. Minho akan membereskan semua pekerjaannya terlebih dahulu lalu menghantar Hyunjin pulang.
Jam menunjukkan pukul 18.00 waktu Korea, dan Minho izin buat antar Hyunjin pulang.
"Nona, saya ijin mau antar si Hyunjin pulang"
"Oke lah makasih udah bawa Hyunjin kesini"
"Iya nona, semoga dia segera membuka hatinya ya"
"Iya"
Akhirnya Minho mengantar Hyunjin pulang, diperjalanan hanya hening yang terjadi. Tak ada yang membuka suara, karna Hyunjin udah sangat mengantuk.
Setelah 2 jam perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah Hyunjin.
Sesampainya dirumah, Hyunjin langsung masuk dan menarik tangan Minho buat masuk kerumah.
"Kak Minho masuk dulu"
"Yaudah kakak masuk"
Dirumah sudah ada sang mama dan sang papa yang baru aja selesai makan malam, dan mereka melihat Minho.
"Lho, nak Minho kok disini apakah kalian kenal" tanya sang papa.
"Iya Om, saya sudah kenal Hyunjin udah lama"
Mereka mengobrol, sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 10 malam waktu Korea dan Minho akhirnya pamit pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Have A Dreams
Teen FictionMimpi seorang mahasiswa seni yang ingin sekali menjadi seorang penyanyi, dia mati-matian buat serius, tapi dilarang oleh orang tuanya. "tapi ma, aku mau jadi idol" "nyanyi tak akan bikin kamu sukses, lebih baik kamu bantu mama sama papa buat terusin...