17 | cuddle and 37° celcius

7.1K 1.1K 391
                                    

Notif update ku masuk, nggak?

***

"Fighting! Lo pasti bisa ngambil keputusan yang tepat." bisik Hana di telinga Valerie.

Valerie menggigit bibir bawahnya pelan. "Iya Han," lirihnya.

"Kenapa Val? Kamu gak enak badan?" Dokter Doyoung natap Valerie khawatir.

"Kakak ada termometer di rumah, cek suhu dulu kamu, gapapa?" dokter Doyoung melambatkan langkahnya supaya sejajar dengan Valerie yang berjalan lambat.

Valerie freeze beberapa saat. Dokter Doyoung manggil dirinya sendiri kakak? Eum, Valerie jadi nggak enak. Padahal setelah sampai di rumahnya nanti, dia ada niat mau bilang yang sebenarnya ke dokter Doyoung. Kalau dia mau putus.

"Eum, dok, di rumah dokter ada siapa?"

"Gak ada siapa-siapa. Kakak tinggal sendiri."

Ke rumah dokter Doyoung? Bukannya gimana-gimana, tapi kayaknya bakalan canggung banget. Soalnya Valerie belum pernah berduaan di rumah cowok.

"Val, kok bengong, kamu pusing? Jalan sebentar kuat, kan? Rumah kakak deket kok, cuma beberapa langkah dari sini."

"Mmm iya dok, aku gapapa, kok." Mungkin  cuma pikirannya aja yang kemana-mana. Jelas-jelas dokter Doyoung mau meriksa suhunya aja. Lagian keliatannya dokter Doyoung cowok baik. Seharusnya dia nggak perlu overthinking kayak gini. Lagian siapa juga yang mau macam-macam ke cewek yang nggak cantik kayak dia. Mungkin liat wajahnya yang gini aja udah kabur duluan.

Saat mereka melanjutkan langkah, Doyoung megang telapak tangannya, lalu menyatukan jemarinya dengan miliknya. Hal itu bikin Valerie deg-degan. Walau ragu, Valerie tersenyum saat dokter Doyoung minta izin kepadanya.

"Val, gapapa, kan?" Dokter Doyoung memperlihatkan gummy smilenya sambil natap ke arah tangannya yang tertaut dengan tangan Valerie.

Valerie ngangguk, masih senyum canggung. Ya Allah, jadi gini rasanya digandeng sama cowok ganteng. Mau nangis aja Valerie tuh.

Berjalan beriringan sama dokter Doyoung bikin Valerie ngendus aroma bajunya sendiri. Tapi ngendusnya pas dokter Doyoung nggak liat ke dirinya. Soalnya malu kalau ketauan.

Valerie suka heran sama orang cantik dan ganteng. Kenapa ya kalau mereka lewat, atau berada di sampingnya, harumnya itu sampai kecium. Bukan kebetulan, tapi Valerie emang sering nemuin hal kayak gini. Mungkin mereka pake parfum mahal.

"Kenapa Val? Kamu tuh ngobrol aja, kakak jadi ngerasa bawel banget." kali ini dokter Doyoung natap dirinya lagi.

"Eum, boleh nanya nggak, dok?"

"Boleh dong. Nanya apa?"

"Dokter pakai parfum apa?"

"Pakai Jo Malone English Pear & Freesia. Kenapa gitu? Gak enak harumnya? Nanti kakak ganti deh. Biar kamu betah deket kakak."

Valerie nggak bisa nahan tawanya. "Dok, bukan gitu. Harumnya lembut banget. Aku suka."

"Syukur, deh." Senyum dokter Doyoung terbit. "Kirain kakak, kamu gak suka. Kamu mau gak? Kakak ada satu lagi, belum dibuka, biar wangi kita samaan."

Hihhh mau nangis aja. Cara dokter Doyoung manjain dirinya emang unik. Biasanya dari curhatan temen-temennya, cowok mereka tuh paling ngajak couple-an jam tangan, hoodie, baju. Tapi dokter Doyoung ngajak couple-an parfum. Gemes.

"Nggak usah dok, mahal, aku gak mau ngerepotin."

Dokter Doyoung ketawa pelan. Lalu dia nyolek ujung hidung Valerie gemas. "Ngerepotin apa ngerepotin?" candanya. "gapapa, kamu kan pacar kakak, jadi gak bakal ngerepotin."

Hello Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang