Jiya segera merapikan mejanya. Dia buru-buru akan keluar dari kelas.
"Jiya! Ikut gak lo?"
Seruan Lia, membuat Jiya berhenti dan menoleh. "Ngga Li, gue duluan ya!"
"Dia ga jadi ikut?"
"Ngga Ran, paling juga ada acara sama Kak Juna."
Gadis bernama Kirana mendelik pada pemuda yang masih saja asik main game diponselnya.
"Tam, itu Jiya pacaran sama Kak Juna?"
Pemuda yang dipanggil Tam atau Tama hanya melirik sekilas terlalu fokus pada gamenya. "Ngga tau gue. Biarin aja."
Kirana hanya diam, dia beralih menatap Lia. Mereka seakan berkomunikasi lewat tatapan mata masing-masing.
Lia menghela napasnya pelan. "Ayo pulang Ran. Duluan Tam."
"Yoi. Hati-hati lo," ujar Tama agak berteriak karena kedua gadis itu sudah berjalan keluar.
...
Jiya membenarkan letak tas dan rok birunya yang sedikit basah karena tadi gerimis.
Jiya berjalan mengambil kunci loker dan menaruh tasnya di sana. Setelahnya, dia masuk kedalam perpustakaan yang rata-rata isinya adalah anak SMA.
Jiya mengedarkan pandangannya dan terhenti saat melihat pemuda itu tengah sibuk dengan bukunya.
Refleks dia sedikit berlari dan memekik senang. "Kak Junaaaaa!"
Juna terkejut dan mengisyaratkan untuk tenang, sedangkan Jiya hanya terkekeh geli.
"Kakak udah lama?"
"Hm? Ngga kok."
Jiya mengangguk lantas mengeluarkan bukunya.
"Kak, mau tanya yang ini."
Juna menjelaskannya dengan pelan dan detail membuat Jiya menjadi mengerti.
Setelahnya Jiya mencoba mengerjakan beberapa soal lagi dan Juna sibuk dengan bukunya. Jiya berusaha belajar lebih awal untuk persiapan ujian yang di depan mata.
Alasannya satu, Jiya ingin bisa masuk SMA Pancasila. Sekolah Juna, juga sekolah favorit di kotanya.
"Ssst. Kak...."
Juna yang sedang asik membaca hanya menggumam, tanda dia mendengar perkataan gadis itu.
"Laper ngga?"
Juna mengangkat kepalanya. "Kamu laper?"
Jiya meringis. Perlahan dia mengangguk.
Juna tersenyum simpul. "Selesein dulu, habis itu makan."
"Mie ayam Pak Yatno ya, Kak?"
"Iyaa."
"Kakak yang bayar yaaa?"
Juna jadi gemas sendiri. "Iya Jiya itu selesein dulu."
Dia tidak tahu, hanya saja bibirnya refleks tersenyum setelah mendengar perkataan pemuda itu.
...
Jiya gugup, pengumuman pendaftaran peserta baru tinggal satu jam lagi. Dia mengambil napas dalam-dalam berharap rasa gugupnya akan berkurang.
Tiba-tiba Jiya teringat sesuatu. Ah iya! Kak Juna.
Kak Juna🐯
Kak|
Aku gugup||Kenapa?
Aku lolos ga ya?|
KAMU SEDANG MEMBACA
Congratulation✓
General FictionFeat Choi Yeonjun and Hwang Yeji (local name) About Jiya who loves someone that look at her as his little sister. © Freyy03 2020