Sementara Desy menenangkan Shani, Zee dan Vivi diam-diam mengikuti Gracia pergi. Ini semua atas usul Vivi, walaupun dia tidak terlalu akrab dengan Gracia, dia yakin bahwa Gracia tidak mungkin menyakiti hati Shani. Bisa dilihat dari semua perlakuan Gracia untuk Shani yang Vivi yakini itu tulus.
"Ini kemana?" Bisik Zee.
"Aku juga nggak tau." Jawab Vivi.
"Lo bawa hp kan?" Tanya Zee.
"Bawa kok, kenapa?" Tanya Vivi balik.
"Siapa tau nanti butuh." Jawab Zee.
"Tumben pinter." Kekeh Vivi.
Gracia pergi menuju rumah Anin, ini keterlaluan. Video itu adalah aib bagi Gracia.Dan kini, video itu sampai di tangan Shani. Jelas Gracia murka, itu video privasi Gracia dan Anin malah membukanya lagi. Sama saja membuka luka lama dari Gracia.
"Awas lo Nin, kalau sampai Shani mutusin gue, gue nggak segan bunuh lo." Batin Gracia.
Gracia sampai di rumah Anin. Tanpa basa-basi Gracia menendang pintu itu dengan keras. Gracia juga menggedor-gedor pintu rumah Anin.
"Keluar lo Nin!!" Teriak Gracia.
Gracia tanpa basa-basi menarik kerah baju Anin. Dia menatap tajam mata Anin, kali ini Gracia benar-benar marah.
"Kenapa lo kasih video itu ke Shani?" Tanya Gracia lirih tapi menusuk.
"Oh, Shani udah marah ya sama lo? Udah putus belum?" Tanya Anin santai.
"Sialan lo, dulu lo kasih video itu ke ayah, sekarang ke Shani. KENAPA LO SELALU GANGGU HIDUP GUE NIN?! KENAPA?!" Marah Gracia.
Sedangkan Zee yang mendengar itu terheran-heran.
"Ngasih ke pak Devan? Artinya itu video lama dong." Tanya Zee.
"Iya lo bener Zee." Jawab Vivi.
Kembali lagi ke Gracia yang masih menatap tajam Anin.
"Lo tau kan gue udah nggak gitu lagi? Kenapa lo malah buka luka lama gue? Kenapa Nin? Kenapa lo pengen rusak hubungan gue sama Shani?" Tanya Gracia sendu.
"Karena gue pengen lo putus sama Shani!! Gue suka sama lo Gre!! Gue tau lo udah tobat, tapi video itu senjata buat hancurin hubungan lo sama Shani!!" Sentak Anin.
"Kelakuan lo aja bangsat kek gini, mana mungkin gue suka sama lo. Jangan ngimpi." Sinis Gracia.
"Gue bakal terus ganggu hidup lo Gre!" Tegas Anin.
"SIALAN!! KALAU SAMPAI GUE PUTUS SAMA SHANI, LO ORANG PERTAMA YANG GUE BUNUH!!" Tegas Gracia lalu mendorong Anin hingga terbentur ke tembok.
Gracia pergi entah kemana, yang jelas Zee dan Vivi kembali mengikutinya. Ternyata Gracia pulang ke rumah. Tapi sebelum masuk, Gracia berbalik.
"Kalian ngapain ngikutin gue?" Tanya Gracia dingin.
"I... itu... gu.. gue mau...." Zee gugup sendiri.
"Kenapa? Kalian pengen tau video itu?" Tanya Gracia.
Sontak saja Zee dan Vivi mengangguk. Gracia mengajak keduanya untuk masuk ke rumah. Setelah mempersilakan merek duduk, Gracia mengambil sebuah hp.
"Itu hp siapa?" Tanya Vivi.
"Punya ayah." Jawab Gracia.
Gracia menghidupkan kembali hp itu. Di layar kunci ada nama 'Devan Keynal Deviant', itu nama ayah Gracia.
"Emang ada apa disitu?" Zee terlihat penasaran.
Gracia membuka sebuah video yang sama dengan milik Shani tadi. Hanya saja video itu lebih panjang, alias itu video asli. Di pojok video ada tanggal dan tahun, terlihat jelas dari sana. Video itu diambil dua tahun yang lalu.
![](https://img.wattpad.com/cover/248129871-288-k784300.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA MERAH DAN BIRU [END]
FantasiAku belum pernah merasa sehancur ini. Melihat dia yang meregang nyawa di depanku hanya untuk menyelamatkan aku yang bahkan belum bisa memberinya sebuah kebahagiaan. Aku mengecewakan dia, aku membuatnya marah, aku membuat dia putus asa, dan kini aku...