Hari ini Hendery di paksa mamanya ke supermarket buat belanja bulanan. Kenapa harus Dery? Kan dia anak cowo padahal dia punya tiga orang kakak cewe.
Alasannya simple aja, di rumah mereka satu-satunya orang yang sering ngabisin makanan ya Dery. Jadi dia dilarang keras untuk nolak kalo disuru belanja.
Sepanjang jalan Dery gak berenti ngomel-ngomel, dia kesel karena belum sempat mandi mamanya udah nendang dia keluar.
Biasanya Dery emang absurd tapi penampilan dia sekarang tuh gak banget. Dia cuma pake celana boxer dengan kaos tanpa lengan mana belum cukuran lagi ditambah sendal yang beda warna kiri sama kanannya.
Ntar dikira sama mbak kasirnya Dery pemulung lagi, eh tapi kan wajah pangeran begini dikira pemulung mana mungkin dong.
"Susu udah, roti udah, telur udah, minyak udah, tepung udah, gula udah,sayuran udah, buah pesanan cici juga udah, ciki kesukaan gue udah, kopi papa udah, hmm udah semua deh kayaknya"
Hendery pun mendorong trolinya menuju kasir, sampai dia teringat sesuatu
"Ohiyaaa beras kelupaan"
"Bisa diamuk mama kalo gak beli beras"
"Beras di sebelah mana yak?"
"Mbak beras ada dimana? Tanya Hendery pada mbak-mbak yang jaga
"Sebelah kiri rak yang tengah dek"
"Tengkyu mbak"
Dery pun langsung menuju arah yang ditunjuk mbak tadi. Sampai disana, dia bingung mesti beli yang mana soalnya merknya banyak.
"Duh mesti beli yang mana nih? Wah ini berasnya mbak mawar?"
Hendery heboh sendiri setelah melihat karung beras dengan cap mawar.
"Yaudah yang cap mawar ini aja pst berasnya bening hihi"
Setelahnya Hendery niat balik ke kasir, tapi tangannya di cegat seseorang.
"Nak Dery?" Tanya seorang wanita paruh baya
Dery noleh "siapa ya?"
"Nak Dery masi muda kok lupa sih sama tante"
Dery berpikir sejenak. Tepatnya pura-pura mikir biar nampak keren
"Ini tante Sintia loh Der, mamanya Dejun"
"Aaaaaaahhhhhhh tanteeeeee"
Seketika Dery langsung heboh dan meluk-meluk si tante dengan girangnya.
"Kamu ya gak pernah berubah"
"Hehe tante kok ada disini sih?"
"Tante udah pindah Der, tante tinggal di komplek NCT"
"APAAA? BENERAN TAN?!"
"Iyaa Der.."
"Wahh kapan tante pindah kesini?"
"Baru Der sekitar 2 mingguan mungkin"
"Bentar.. kalo tante pindah kesini berarti Dejun juga ikut pindah kesini dong?!"
"Iyaa atuhh gak mungkin dia di China sendirian, anaknya penakut"
"Hahahaha masih penakut aja dia tan"
"Mama kamu apa kab---"
"Mih Dejun udah beli makanan bella ni"
"XIAOJUN"
Dejun be like 😑😑😑😑
***
Setelah pertemuan di supermarket tadi, sekarang Xiaojun dan Dery lagi di parkiran. Maminya lagi masukin barang ke bagasi mobil
"Waktu itu kenapa gak ngaku?" Tanya Hendery
"Apa?"
"Waktu di lapangan basket"
Xiaojun memutar bola matanya
"Lo nya aja aneh, pake ditanyain segala""Kok aneh sih? Gue kan cuma mastiin aja, takut takutnya salah orang"
"Mastiin apaan? Di muka bumi ini cuma gue yang punya wajah tampan kekgini gak ada duplikatnya. Lo nya aja yang oon"
"Lo banyak berubah"
Xiaojun menoleh ke arah Hendery
"Dejun temen kecil gue tuh badannya mini banget, lengannya juga gak berotot kek sekarang trus giginya juga ompong 2 di depan hahahaha"
"Emangnya lo gak berubah sama sekali"
"Dih gue tumbuh tinggi tau, liat nih sekarang gue lebih tinggi dari lo"
"Bodoamat gak dengar pake masker"
"Btw lo gak kangen gue apa Jun?"
"Ga"
"Harusnya waktu pertama kali kita jumpa di lapangan basket itu lo ngaku biar kita bisa nostalgia"
"Gapenting"
"Eh tapi lo kuliah kan sekarang? Kuliah dimana?"
"Lo gak perlu tau"
"Jurusan apa?"
"Kepo"
"Ntar sore gue ke rumah lo ya"
"Gak terima tamu"
"Rumah lo di gang T kan"
"Bukan"
"Rumahnya nomor berapa?"
Xiaojun menarik napasnya kemudian berjalan menuju mobil meninggalkan Hendery.
"Eh Jun gue minta kontak lo dong" teriak Dery, tapi sama Xiaojun gak di tanggepin.
Hendery cuma geleng-geleng kepala ngeliat kelakuan Xiaojun sahabat kecilnya.
"Fisiknya aja yang berubah tapi sifatnya ngga, pst tu org pas gue pindah dari China gak punya temen lain hahahahahaha"