DUA hari kemudian Bob, Pete, dan Jupiter masuk ke dalam ruangan kantor Alfred Hitchcock. Sutradara kenamaan itu duduk di belakang meja kerjanya, sambil meneliti beberapa lembar surat kabar. Begitu ketiga remaja itu masuk, mereka dipersilakan duduk olehnya.
"Silakan duduk dulu," kata Alfred Hitchcock. "Sebentar, kuselesaikan dulu membaca koran."
Ketiga remaja itu duduk sambil menunggu. Setelah beberapa saat, Mr. Hitchcock menaruh surat kabar ke atas meja. Lalu ditatapnya ketiga remaja yang duduk di depannya dengan pandangan bertanya.
"Yah!" katanya. "Kalian kuminta tolong mencari burung nuri temanku yang hilang. Tapi ternyata kalian malah menemukan suatu lukisan antik yang hilang, dan tampang kalian dimuat dalam surat kabar."
"Cuma surat kabar kota kami saja, Sir, " kata Jupiter dengan hormat. "Sedang surat kabar yang besar-besar di Los Angeles cuma memuat berita bahwa beberapa remaja menemukan lukisan itu di bawah tumpukan batu di pekuburan Merita Valley."
"Walau begitu, ini pun sudah hebat," kata Mr. Hitchcock, sambil menunjukkan surat kabar Rocky Beach News. "Ini fotomu, Jupiter Jones, serta mobil yang kaumenangkan dalam salah satu sayembara. Lalu foto kalian bertiga memegang lukisan yang kalian temukan. Disertai kepala berita, 'Tiga Penyelidik Remaja Rocky Beach Menemukan Lukisan Hilang'. Pasti nama Trio Detektif sudah cukup terkenal karenanya." "Betul, Sir, " kata Jupiter sependapat. "Karena berita-berita itu, kini kami sudah beberapa kali menerima tawaran tugas. Apa saja yang kita terima, Bob?"
Dengan cekatan Bob Andrews mengambil buku catatannya.
"Kubacakan sebentar," katanya pada Jupiter. "Seekor anak kucing Siam yang hilang. Patung Dewa Pan yang dicuri dari sebuah kebun di Hollywood. Sebuah perahu tua yang kayak hantu hanya muncul pada
malam-malam berkabut, dan selalu mendarat di depan satu rumah tertentu di Pantai Malibu. Lalu misteri yang menyangkut seseorang yang kerjanya selalu menukar-nukar nomor tiga buah tertentu di Rocky Beach. Itu yang masuk sampai sekarang."
Mr. Hitchcock cuma bisa menggeleng-geleng saja.
"Aku benar-benar kagum jika membayangkan misteri apa saja yang akan kalian hadapi nanti, jika kalian sudah mulai menangani persoalan sebanyak itu. Tapi coba ceritakan padaku hal-hal yang tidak ikut dimuat dalam koran. Karena aku tahu, awal mula kejadian ini kan ketika kalian mencari burung nuri Mr. Fentriss yang hilang. Tapi soal itu sendiri tidak dilaporkan dalam surat kabar."
"Soalnya, karena Mr. Claudius tidak menghendakinya," jawab Jupiter. "Kata dia, nanti menimbulkan kesan tak masuk akal. Kecuali itu - Ah, lebih baik saya mulai dari awalnya."
Mr. Hitchcock mendengarkan dengan penuh perhatian, sementara Jupiter menceritakan petualangan mereka bertiga. Ketika selesai, sutradara itu mengangguk.
"Jadi akhirnya kalian berhasil mengembalikan nuri, memecahkan teka- teki pesan misterius, serta menemukan lukisan antik yang kemudian kalian kembalikan pada Mr. Claudius," kata Mr. Hitchcock menarik kesimpulan.
"Betul, Sir, " kata Jupiter. "Tentu saja nasib kami juga sedang beruntung." Pengakuan itu diucapkannya dengan segan-segan. Tapi Jupiter anaknya jujur.
"Nasib untung hanya ada gunanya, apabila kalian tahu memanfaatkannya," kata Mr. Hitchcock menasehati. "Jadi kalian sudah mengembalikan Billy Shakespeare pada kawanku Malcolm Fentriss, dan Little Bo-Peep pada Miss Waggoner?"
"Ya, Sir, " kata Jupiter. "Keduanya sangat gembira ketika menerima kesayangan mereka itu dalam keadaan selamat. Mr. Claudius masih sempat menjelaskan duduk perkara sebenarnya, dan ia juga minta maaf atas perbuatannya terhadap mereka. Baik Mr. Fentriss maupun Miss Waggoner mau memaafkannya."
"Yah - kalau begitu lain kali aku bersedia membantu kalian dalam kasus- kasus penyelidikan selanjutnya," kata Mr. Hitchcock. "Asal yang cukup menarik."
"Wah, terima kasih, Sir!" seru Jupiter, disusul oleh ucapan serupa dari mulut Bob dan Pete. Setelah itu Detektif Pertama langsung bangkit. "Yuk, kita harus mulai bekerja lagi."
Tambahan dari Alfred Hitchcock:
Ada beberapa hal dalam kasus ini yang masih perlu dipaparkan. Aku saja yang melakukannya, karena Pete, Bob, dan Jupiter sudah sibuk lagi dengan penyelidikan lain.
Mr. Claudius, laki-laki gendut pencinta lukisan itu, sudah kembali ke Inggris. Ia membawa pulang lukisan antik yang berhasil ditemukan kembali untuknya oleh Trio Detektif. Untuk itu ia sebenarnya hendak menyerahkan uang sebanyak seribu dollar pada mereka, sebagai hadiah seperti yang sudah dijanjikan. Tapi Jupiter menolaknya. Katanya, yang harus mendapat hadiah sebenarnya adalah Carlos serta Paman Ramos. Dengan uang sebanyak itu, Paman Ramos pulang ke Meksiko. Di sana ia tinggal di kampung asalnya, beristirahat untuk memulihkan kesehatan. Sedang Carlos diperkenalkan oleh Trio Detektif pada Worthington, yang kemudian mengajak remaja itu ke Rent n Ride Auto Rental Agency, perusahaan penyewaan mobil yang memiliki Rolls-Royce yang dipakai oleh Jupiter dan kedua rekannya karena memenangkan sayembara. Di perusahaan itu, Carlos diberi pekerjaan sebagai pencuci mobil. Dalam waktu luangnya, ia belajar untuk menjadi montir mobil. Carlos merasa bahagia karena bisa bekerja mengurus mobil. Ia menumpang di rumah keluarga Jones. Sebagai imbalan, sekali seminggu ia bekerja di tempat penimbunan barang rombengan.
Mr. Huganay, pencuri lukisan yang ulung itu, masih bebas berkeliaran di Benua Eropa. Tapi di beberapa negara, ia dicari-cari polisi. Pasti hidupnya tidak bisa tenang! Sedang Lester dan Adams menerima ganjaran yang sepatutnya. Mereka ditinggal pergi oleh Huganay, tanpa dibayar sepeser pun. Dengan begitu mereka akhirnya sadar, kejahatan bukan pekerjaan baik.
Jupiter masih tetap agak keras kepala dan terlalu percaya pada diri sendiri. Tapi aku yakin ia akan mampu menanggulangi segala kekurangannya itu, berkat kecerdasan serta kebijaksanaannya. Ya - sudah sepantasnya jika aku memilih tugas penyelidikan selanjutnya bagi Trio Detektif. Dan setiap perkembangan menarik pasti akan kuceritakan pada kalian.
Salamku,
Alfred Hitchcock
KAMU SEDANG MEMBACA
(02) TRIO DETEKTIF : MISTERI NURI GAGAP
Science FictionBob mengalihkan perhatian mempelajari catatan-catatan yang dibuatnya tentang urusan yang sedang diselidiki saat itu. Bob memberinya judul "Misteri Nuri Gagap". Ada sesuatu yang agak terasa mengganjal perasaannya. Bukan, bukan itu! Tapi masih ada lag...