BAB 8 BLACKBEARD SI BAJAK LAUT

174 35 0
                                    

KEESOKAN paginya, begitu Bob Andrews memasuki gerbang depan Tempat Pengumpulan Barang Bekas Jones dengan sepedanya, ia langsung menyadari bahwa saat itu Trio Detektif takkan mungkin bisa mengadakan rapat rahasia. Dilihatnya Pete dan Jupiter sedang sibuk bekerja, diawasi Mrs. Mathilda Jones.

Dan begitu Bob masuk, Mrs. Jones juga langsung melihat dia.

"Kau datang tepat pada waktunya, Bob Andrews!" seru wanita itu. "Hari ini kita mengadakan pencatatan barang-barang yang ada di sini!"

Mrs. Jones sebetulnya sangat baik hati. Tapi kalau dia melihat anak laki-laki, cuma satu pikiran yang timbul dalam hatinya. Suruh anak itu

bekerja! Pete dan Jupiter begitu sibuk, sampai nyaris tak sempat lagi menyeka keringat yang bercucuran membasahi muka. Keduanya menghitung-hitung bak tempat mandi berendam serta bak untuk cuci muka, mengangkat-angkat batang besi berberkas-berkas untuk dihitung, menepikan tumpukan barang rombengan untuk memeriksa apa yang ada di belakangnya. Sambil begitu, mereka tidak henti-hentinya menyebutkan benda-benda yang ditemukan pada Mrs. Jones.

"Sebatang besi T-ganda ukuran 18 kaki!" seru Pete Mrs. Jones mengulanginya, sambil mencatat. Tapi begitu Bob menghampiri, buku catatannya diserahkan padanya.

"Teruskan mencatat, Bob," ujar bibi Jupiter itu. Baru saja Bob memegang pinsil, sudah terdengar Jupiter berteriak. "Dua belas bak cuci dan bahan besi cor!"

Bob mencatatnya. Kemudian Jupiter menghampirinya, lalu berbisik-bisik. "Kita sedang berusaha mengumpulkan uang, Bob," katanya. "Aku punya ide yang ingin kucoba nanti."

Ketika mereka sedang sibuk bekerja, tiba-tiba Bob melihat Mrs. Jones berdiri di dekat Markas Besar. Wanita itu sedang memperhatikan suatu tumpukan tinggi yang terdiri dari bejana karatan yang dulunya tempat mendidihkan air, pipa-pipa baja, bahan bangunan serta beraneka ragam barang bekas lainnya. Dalam waktu setahun barang-barang itu ditumpukkan di situ oleh Hans dan Konrad, sehingga sama sekali menutupi trailer bekas yang dipakai oleh Trio Detektif menjadi markas besar mereka.

Mrs. Jones memandang tumpukan itu dengan kening berkerut. "Jupiter!" panggilnya sesaat kemudian. "Kenapa kalian belum mencatat barang-barang yang ini?" Jupiter memandang Bob, sementara Bob melirik Pete. Sedang Pete memandang mereka berdua silih berganti.

Tapi ketiga-tiganya membisu.

"Jupiter!" panggil Mrs. Jones sekali lagi. "Kau tidak dengar ya?! Ayo kemari, tolong aku melihat apa saja yang ada di sini!"

Sambil berbicara ia mulai menarik-narik pipa dan bejana yang ada di dekatnya. Melihat gelagat yang begitu, Jupiter dan Pete lantas

bergegas menghampiri. Mereka sudah khawatir saja, jangan-jangan sebentar lagi tumpukan itu buyar, sehingga Markas Besar ketahuan. "Maaf, Bibi Mathilda," kata Jupiter, "tapi bahan-bahan itu semuanya tidak ada harganya. Tidak perlu repot-repot mengenainya!"

"Tak perlu repot-repot, katamu?" Mrs. Jones mendengus. "Coba lihat, betapa besar tumpukan ini! Aku ingin tahu, di dalamnya ada apa," katanya. "Mungkin semuanya ini perlu kita singkirkan, supaya ada tempat untuk barang-barang yang lebih berharga!"

Untung saat itu terdengar bunyi tuter mobil tiga kali berturut-turut. Truk perusahaan yang besar masuk ke pekarangan, dikemudikan oleh Konrad. Mrs. Jones berpaling ketika mendengar bunyi tuter. Dan begitu ia melihat benda yang terdapat di atas truk, dengan segera ia sudah lupa lagi pada tumpukan barang bekas yang menyembunyikan markas besar Trio Detektif.

"Aduh-aduh ampun," serunya. "Titus Andronicus Jones, apa lagi yang kaubawa itu?"

Kebanyakan dari benda-benda yang ada di atas truk merupakan barang rombengan yang biasa saja. Tapi di bagian belakang bak nampak sebuah patung. Patung rusa terbuat dan besi. Ukurannya sama dengan rusa yang sesungguhnya. Tanduknya besar bercabang-cabang.

(02) TRIO DETEKTIF : MISTERI NURI GAGAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang