"Jadi, apa rencana mu sekarang Seok Jin shi?"
Ucap Hoseok.Seok Jin memandang lurus kedepan.. tatapannya kosong tapi pikiran nya berisi banyak hal.
"Jisoo katakan, bahwa akan ada percobaan pembunuhan untuk ku malam ini usai pertunangan He-Ran.. pertama-tama kita tangkap komplotan dokter itu untuk mengetahui siapa dalang semua ini.. aku masih berharap itu bukan wanita yang selama ini aku panggil ibu"
Ucap Seok Jin."Seok Jin, beliau sudah datang"
Ucap Jisoo yang masuk kedalam ruangan dimana Seok Jin dan pengacara mereka Hoseok berada.Terdengar beberapa ketukan langkah tercipta dari sepasang sepatu berhak dan lantai marmer itu.
Sosok penuh wibawa itu sempat mematung di tempatnya serta membulatkan mata. Antara percaya dan juga tidak melihat Seok Jin di sana.
Pemuda yang sudah bertahun-tahun ia lihat terbaring tak sadar kini bangkit dari duduknya dan berdiri di hadapannya.
"Seok Jin-ah?"
Ucap Nenek nya.Seakan tak percaya dan terguncang ia sempat oleng beruntung Jisoo sigap menangkap nya.
"Kau kah ini nak? Kau kan Seok Jin cucu ku?"
Ucap Wanita itu dengan mata berkaca-kaca.Seok Jin tersenyum, ia juga berkaca-kaca.
"Benar nenek, ini aku Kim Seok Jin"
Ucap Seok Jin sembari mendekat kearah orang tua ini.Neneknya merengkuh wajah pemuda itu seakan ingin memastikan. Dengan senyum bahagia ia memeluk erat Seok Jin. Sambil menangis bahagia ia tak henti menyebut nama Seok Jin dan rasa syukurnya saat melihat cucu sulung nya sudah sadar dan sehat kini bersamanya di pelukannya.
.
.
."Mertua anda meninggalkan tempat ini sepuluh menit yang lalu.. aku tak mendapat info dia pergi kemana"
Ucap asisten pribadi Sooji.Sooji berdecak.
"Cih.. ku pikir dia benar-benar tak menganggap putriku sebagai cucunya.. bahkan dia bisa meninggalkan tempat ini sebelum ia melihat prosesi pertunangan ini? Tapi, tak apa.. toh semua ini ku persiapkan untuk kehancurannya.."
Ucap Sooji..
.
.Pesta berlangsung meriah.. para tamu menyambut dengan gembira pertunangan dua anak keluarga kaya itu.. sedang Jimin berdiri di sudut ruangan. Meski jauh ia bisa melihat He-Ran disana... Ia sadar dengan berat He-Ran melalui semua ini. Bukan hanya dia saja yang tak rela, ia tahu itu. Sekarang adalah proseso tukar cincin dimana Jungkook dan He-Ran saling memasangkan cincin di jari manis mereka.
Jimin berdiri sambil meminum alkohol dengan konsentrasi amat tinggi. Berharap mabuk, dan tak sadar tapi tetap saja.. air matanya jatuh dar pelupuk mata tepat saat He-Ran memasangkan cincin pertunangan di jari Jungkook.
Jimin terus meneguk minumannya sambil memandang lurus He-Ran disana. Dibalut gaun malam pink pastel dan rambut hitam digerai di sebelah bahunya, cantik namun sayang Jimin tak menemukan semburat kebahagiaan di sana. Bodohkah dia berharap mungkin He-Ran sedikit bahagia dengan pertunangannya meski dia tahu hati He-Ran kini masih padanya.
Satu...
Dua...
Tiga...
Tanpa sadar Jimin menghitung dalam hati sambil tak mengalihkan pandangannya dari gadis itu.
Dan entah karna takdir dan ikatan hati yang masih kuat, di hitungan ketiga tepat sekali He-Ran menemukannya. Di antara banyaknya tamu sebenarnya Jimin hampir tak terlihat apalagi ia sangat jauh namun hebatnya He-Ran tak sulit menemukan orang yang sedari tadi melihatnya dengan tatapan ribuan luka yang menghujami dada.

KAMU SEDANG MEMBACA
But I Still Want You "2nd" Ver
FanfictionMerupakan Versi kedua dari BISWY ver 1 yang udah lengkap ceritanya. FYI Dua cerita memiliki cast yang sama namun dengan dua tema kisah agak serupa namun berbeda... Gimana bingung nggak tuh? 🤭 Masih tentang cinta yang enggan di ungkapkan dan di balu...