20| BISWY : 𝓃𝑒𝑜𝓊𝒾 𝓂𝑜𝑔𝓈𝑜𝓁𝒾

724 76 17
                                    

ɴᴇᴏᴜɪ ᴍᴏɢꜱᴏʟɪ | ʏᴏᴜʀ ᴠᴏɪᴄᴇ

Suara mu terdengar dingin...
Kau sangat susah untuk di pahami..
Karna kau sangat tersakiti...

"Jungkook-ah..?"
Ucap Ibunya kepada Jungkook yang nampak melihat ke arah luar dimana Jimin dan He-Ran sempat berada sebelum He-Ran masuk dan meninggalkan Jimin di luar sana.

"Eomma..?"
Ucap Jungkook.

"Apa yang kau lihat di luar?"
Ucap wanita itu.

"Aniyo"
Ucap Jungkook.

Ibunya hanya bisa tersenyum, ia tahu anaknya sedang berbohong. Ia memperhatikan putranya sedari tadi.

Tak lama mereka berdua berpapasan dengan He-Ran.

He-Ran hanya melihat kedua orang itu.

"Kau belum memakan makanan mu He-Ran? Bibi sudah mengantarnya ke kamar mu"
Ucap Ibu Jungkook.

He-Ran merasa tak enak. Jelas sekali ia pergi lumayan lama.

"Cheosonghamida... Aku pergi teralalu lama sampai kau repot-repot"
Ucap He-Ran.

"Aniyo.. yasudah kau bisa kekamar mu dan istirahat lah.. kau kedinginan sepertinya"
Ucap wanita itu sambil mengusap bahu He-Ran.

He-Ran merasa tersentuh. Kenapa ibu lain bahkan bisa sebaik ini padanya tapi tidak untuk ibunya sendiri?

He-Ran mengangguk dan berlalu kekamarnya.

Sepeninggal He-Ran, Jungkook juga ingin pergi. Namun-

"Jeon Jungkook..-"
Ucap Ibunya.

"Waeyo?"
Ucap Jungkook.

"Ibu harap ini tidak benar. Tapi antara kau, He-Ran dan.. Jimin apa semua baik-baik saja?"
Ucap Ibunya. Jungkook membeku di tempat.

"Kau tak bisa menjawab. Eomma lihat semuanya. Cara mu melihat mereka ataupun cara mereka melihat satu sama lain...
Apa eomma harus membantu mu nak? Ibu tak mau putra ibu kecewa"
Ucap Ibunya.

"Eomma.. aku agak mengantuk. Aku ke kamar ku dulu ya?"
Ucap Jungkook menghindari pertanyaan ibunya.

Tak lama saat putranya sudah benar-benar pergi.

Jimin, namja itu masuk ke dalam dan berpapasan dengan Ibu Jungkook.

"Park Jimin.. bisa kita bicara sebentar?"
Ucap Ibu Jungkook.

"Bibi, kurasa kau juga perlu bicara dengan ku. Bukan hanya dia"
Ucap He-Ran yang rupanya tak benar-bebar kembali ke kamarnya.

.
.
.

"Seok Jin shi.. gwenchanayo?"
Ucap Jisoo saat melihat Seok Jin hanya termenung di ranjangnya.

"Bertahun-tahun aku meninggalkan adikku itu sendiri.. dia harus menghadapi semua hal sesulit itu sendirian.. bagaimana dia bertahan?"
Ucap Seok Jin.

"Dirimu, dia bertahan karena menunggu mu. Aku selalu mendengar itu darinya. Semua doa dan harapan agar kau cepat sadar dan melindunginya lagi"
Ucap Jisoo.

But I Still Want You "2nd" VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang