28| BISWY

668 76 15
                                    

Semua persiapan dikebut, pesta yang rencananya di adakan malam ini sudah mulai nampak rupanya. Bunga berbuket-buket dan beberapa yang sudah di tata rapi.. menghiasi seisi ruangan megah di rumah Jeon. Ada timbunan bunga putih yang menyelimuti gerbang luar dan beberapa meja sudah di tata di kebun bunga luas milik keluarga Jungkook. Pertunangan mereka sudah mulai nampak nyata didepan mata. He-Ran dan keluarganya sudah sejak pagi di kediaman Jungkook. Ibu Jungkook menjadi yang paling semangat dengan persiapannya. Sementara Sooji, sesekali membantu namun juga tiba-tiba menghilang dibeberapa kesempatan.

Sementara He-Ran duduk termenung di ruang tengah. Hanya dirinya dan Jungkook di sini. Semua orang sibuk dengan urusan masing-masing sementara pasangan yang akan di tunangkan hanya perlu duduk manis menunggu semua siap dan mereka akan resmi ditunangkan malam nanti.

Jungkook melihat He-Ran yang diam seribu bahasa.

"Ajak aku bicara setidaknya.. kita sudah hampir satu jam di sini dan tak melakukan apapun"
Ucap Jungkook.

"Mian.."
Ucap He-Ran.

"Aku pasti membuat mu merasa buruk. Katakan apa yang harus aku lakukan? Apa kita turut membantu yang lain saja?"
Ucap He-Ran lalu hendak berdiri.

Jungkook menahannya dan mendudukkan lagi He-Ran kembali di tempat.

"Hentikan semua ini, bukan hanya kau saja yang berat melaluinya. Aku juga merasakannya melihat mu seperti ini"
Ucap Jungkook.

"Kenapa kau sangat perhatian Jungkook-ah? Mungkin aku akan merasa tidak terlalu bersalah jika saja kau tak tahu apapun dan tak perduli apapun"
Ucap He-Ran.

"Pikirkan saja dirimu, apa kau tak mau pertunangan ini?"
Ucap He-Ran.

"Saranghe.."
Ucap Jungkook.

"Tapi bukan cara ini yang ku harapkan untuk mendapatkan mu"
Lanjutnya.

He-Ran terdiam...

"Aku tau, kesadaran ku ini datangnya terlambat. Aku sudah terlibat terlalu jauh diantara kalian berdua. Jadi, kalau kalian tak bisa lari sendiri biar aku saja yang pergi"
Ucap Jungkook.

"Aku akan membatalkan pertunangan ini"
Ucap Jungkook.

He-Ran terkejut bukan main.

"Kau serius?"
Ucap He-Ran.

Jungkook memejamkan mata, meredam netranya yang mulai berkaca-kaca. Ia merasa begitu sakit mengatakan ini. Ia menyia-nyiakan satu-satunya kesempatan yang ada untuk memiliki He-Ran.

"Ku rasa itu yang paling baik untuk kita semua"
Ucap Jungkook.

"Aku akan katakan pada mereka sekarang"
Ucap Jungkook.

He-Ran hendak menahan Jungkook yang pergi tapi tak sempat.

Tak jauh ia menangkap sosok ibunya melihat mereka. Dari pandangan itu He-Ran tau isyarat ancaman sang ibu. Kakaknya... Ia tak bisa jika menyangkut Seok Jin.

He-Ran buru-buru mengejar Jungkook sebelum terlambat.

He-Ran menarik lengan Jungkook yang berjalan cepat di depannya. Jungkook tetap tak mau berhenti. Akhirnya, satu upaya terakhir... Ia menghadang jalan namja itu dan memeluk tubuhnya.

"Hajima...
Jebal..."
Ucap He-Ran.

Jungkook berhenti.

Didepannya tepat Jimin melihat keduanya. Melihat punggung He-Ran yang memeluk Jungkook dan tatapan Jungkook yang lurus padanya.

.
.
.

"Aku percaya pada keluarga mu Jungkook-ah...
Orang tua mu mungkin bisa mengerti. Tapi keluarga ku tidak.. aku benar-benar akan di pisahkan dari kakak ku jika aku membantah keinginan ibu ku"
Ucap He-Ran.

But I Still Want You "2nd" VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang