11| BISWY

776 106 19
                                    

Jungkook kembali kelas dan duduk di bangkunya.

"He-Ran eodiseo?"
Ucap Jimin tapi wajahnya tak melihat kearah Jungkook. Ia hanya memfokuskan diri ke Buku yang entah sejak kapan ia baca.

Jungkook tak menjawab sebab setelah pertanyaan itu meluncur He-Ran muncul di ambang pintu kelas dan duduk di kursinya.

"Kau.. benar-benar menyukainya?"
Ucap Jimin pelan.

Jungkook yang awalnya fokus pada ponselnya nampak sedikit terkejut dengan pertanyaan dari Jimin.

"Kau lihat rupanya..."
Ucap Jungkook.

"Sejauh mana yang kau dengar?"
Ucap Jungkook lagi.

Jimin melihatnya.

"Apa ada yang tak sempat ku dengar?"
Ucap Jimin.

"Eoh... Isseo..."
Ucap Jungkook.

"Mwonde?"
Ucap Jimin.

"Aku tak akan beri tahu"
Ucap Jungkook.

"Wae?"
Ucap Jimin.

"Shireunde"
Ucap Jungkook.

Jimin memandang Jungkook dengan tatapan sulit diartikan begitu juga sebaliknya.

"Jangan lupakan jadwal latihan kita nanti siang"
Ucap Jimin kemudian membuang wajahnya ke arah lain.

.
.
.

"He-Ran ah? Neo jinjja gwenchana?"
Ucap Hana saat melihat He-Ran hanya diam membisu.

"Jika aku bilang aku baik-baik saja kalian tetap akan tahu aku sedang berbohong kan?"
Ucap He-Ran.

"Ya! Kita ini berteman... Kau harus membagi keluh kesah mu pada kami"
Ucap Sandy.

"Aku tak mau membebani kalian dengan masalah ku"
Ucap He-Ran.

"Membebani apa maksudnya?!"
Sandy mulai kesal.

Hana menahan Sandy agar tak banyak bicara lagi.

"He-Ran ah, disitulah gunanya teman. Kau dapat berbagi keluh kesah mu dengan kami  kami akan bantu sebisa mungkin untuk meringankan beban mu"
Ucap Hana.

"Andaikan beban perasaan itu bisa diringankan oleh orang lain selain dirimu sendiri aku sudah minta tolong ribuan kali"
Ucap He-Ran.

Hana dan Sandy hanya diam.

"Jeon Jungkook... Dia bilang dia menyukai ku"
Ucap He-Ran.

"Mworago?!"
Ucap Hana dan Sandy serentak.

"Aiiishhh.... Namja itu. Kenapa dia suka sekali mengganggumu. Apa dia memaksa mu seperti tempo hari?!"
Ucap Hana.

"Yang tempo hari itu benar. Itu bukan omong kosong... Aku dan dia benar-benar akan dijodohkan"
Ucap He-Ran.

"Wah.. apa yang orang tua kalian pikirkan sampai-samoai mengatur hubungan kalian bahkan kalian masih sekolah?!"
Ucap Sandy.

"Lalu apa kau benar-benar menerimanya? Maksud ku. Apa perasaan mu pada Jimin-"
Ucap Hana.

"Aku tak bisa menolak. Ibu ku mengancam ku dengan menggunakan kakak ku. Dan... Soal Jimin. Dari awal perasaan ini salah. Dan semakin salah..."
Ucap He-Ran.

"Kami bersaudara sekarang... Dan dia juga bersama Hyera. Dia menyakitiku dan kakak ku sekaligus. Aku seharusnya membencinya kan?"
Ucap He-Ran.

"He-Ran ah... Eottoke? Kami sangat ingin membantu mu"
Ucap Sandy.

But I Still Want You "2nd" VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang