24| BISWY

618 78 4
                                    

"Jungkook-ah? Mwohae?"
Ucap He-Ran. Beberapa menit lalu ia sempat menerima pesan singkat dari Jungkook. Namja itu meminta untuk bertemu.

Di tengah suasana hari yang sedikit dingin sebab memasuki musim semi, Jungkook tetap mengeluarkan senyum terhangat tepat saat kedua retinanya menangkap sosok He-Ran saat keluar dari pintu rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di tengah suasana hari yang sedikit dingin sebab memasuki musim semi, Jungkook tetap mengeluarkan senyum terhangat tepat saat kedua retinanya menangkap sosok He-Ran saat keluar dari pintu rumahnya.

"Kenapa menunggu di sini? Kau bisa masuk dan menunggu di dalamkan?"
Ucap He-Ran.

Jungkook menggeleng pelan sambil masih tersenyum hangat.

"Aku ingin bertemu dengan mu"
Ucap Jungkook.

He-Ran terdiam sesaat.

"Hanya itu?"
Ucap He-Ran.

"Kalau kau lebih baik hati kau pasti akan mau pergi jalan dengan ku. Baru sehari sejak tamasya kita tempo hari aku sudah rindu ingin melihat mu"
Ucap Jungkook.

He-Ran terdiam bingung bereaksi apa terhadap kata-kata barusan. Jungkook memang manis, ia jadi sadar jika terkadang ia juga begitu kepada Jimin. Tak perduli seberapa buruk orang yang kau sukai memperlakukan mu buruk bahkan tak menganggap mu, kau akan terus dan terus menjadi bodoh hanya untuk tetap melihatnya.

"Paboya"
Ucap He-Ran.

Jungkook tertawa.

"Aku bodoh kan?
Bahkan aku sendiri sadar dan karna itu membuat ku semakin tampak bodoh"
Ucap Jungkook.

He-Ran hanya menggeleng.

"Kau baru saja menangis?"
Ucap Jungkook selanjutnya saat melihat kedua mata itu agak sembap.

"Eoh... "
Ucap He-Ran.

"Tak ada gunanya berbohong pada mu"
Ucap He-Ran.

"Benar, aku juga benci saat kau berbohong pada ku. Kau harus selalu jujur pada ku. Mungkin dengan begitu aku bisa mencari celah untuk memenangkan hati mu"
Ucap Jungkook.

Sejurus kemudian Jungkook menarik keluar sebelah tangan He-Ran yang gadis itu sembunyikan di dalam saku coat tebalnya lalu menggenggamnya hangat.

"Aku harap suatu hari itu akan terjadi dan kau mengatakannya sendiri pada ku"
Ucap Jungkook.

He-Ran tetap diam, sebab tak mau menjawab masa depan yang tak bisa memberinya kepastian dari sekarang.

Ia hanya melihat tangannya dalam genggaman Jungkook.

"Kau mau pergi kencan dengan ku atau tidak? Kau tak menjawabnya sedari tadi"
Ucap Jungkook.

"Aku sudah di sini dan kau pasti tak akan melapaskan tangan ku sampai aku mengatakan iya bukan? Apa aku punya pilihan untuk menolak?"
Ucap He-Ran.

"Mian, aku membuat mu tak punya pilihan lain. Tapi,aku juga manusia He-Ran ah. Jika aku tak bisa mendapatkan hati mu pasti aku akan sampai di satu titik dimana aku menyerah pada mu"
Ucap Jungkook.

But I Still Want You "2nd" VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang