Dont Forget to vote!
.
.
.
Pulang dari mansion itu,Suhyeon masih tidak dapat mencerna sepenuhnya perkataan pria itu. Ibu panti melihat kedatangan Suhyeon dan sedikit merasa bersalah karena tidak memberitahu diawal bahwa ia telah diadopsi oleh seseorang.
"Ibu panti..bisakah kita berbicara sebentar?" tanya Suhyeon. Ibu panti mengangguk. Mereka kemudian duduk digazebo yang terdapat dibelakang panti asuhan.
"Ibu tidak bilang padaku sedari awal kalau aku akan diadopsi. Mengapa?"
"Maafkan aku tidak memberitahumu diawal. Hal ini juga mendadak sekali bagiku. seorang pria dewasa tiba kemarin pagi saat kau berangkat sekolah. mereka bilang ingin mengadopsimu. Bahkan,urusan surat mereka sudah beres." Jelas Ibu Panti. Ibu panti kemudian memegang kedua tangan Suhyeon.
"Suhyeon-a,pria itu berasal dari keluarga kaya. Kehidupanmu akan terpenuhi disana dan tak akan ada lagi orang yang akan menganggumu seperti sekarang. Kau akan bahagia nak."
"Apa artinya kaya jika tak akan bahagia? Kebahagiaan itu tidak diukur dari berapa banyak harta yang kita miliki. Tapi,seberapa bersyukurnya kita. "Suhyeon menjawab dengan bijaksana membuat Ibu panti merasa bangga.
Meskipun hidup dalam serba kekurangan,itu tidak membuat Suhyeon berkeluh kesah ataupun protes. Ia sudah tumbuh dengan baik rupanya. Ibu Panti langsung membawa Suhyeon kedalam pelukannya dan mengelus lembut surai kepalanya.
"Yaa,tetaplah memiliki sifat seperti itu Suhyeon-ah. Keluarga angkatmu pasti akan merasa senang karena memiliki gadis cantik dan rendah hati sepertimu." Ucap Ibu Panti. Suhyeon tersenyum penuh haru dalam pelukan Ibu Panti.
Apa yang pemuda itu katakan benar,keesokannya sebuah mobil yang diiringi dengan 4 mobil lainnya sudah bersiap untuk menjemput Suhyeon. Suhyeon segera mengucapkan selamat tinggal dan pamit kepada seluruh orang yang berada di panti asuhan.
"Nunaa,,jangan lupakan kami ya?"
"Nuna...bawakan makanan enak dan pakaian bagus untuk kami..."
"Eonnie,jaga diri eonnie ne?"
"Semuanya..aku akan kembali mengunjungi kalian dan membawa apapun yang kalian inginkan. Jangan nakal dan bantu ibu panti. Belajar lah dengan rajin ne?"
"NE!"
"Aku pamit.." ucap Suhyeon pada Ibu Panti. Ibu panti yang menangis pun mengangguk.dia mengelus surai kepala Suhyeon."Jaga dirimu nak..doaku selalu untukmu.."
Suhyeon kemudian masuk kedalam mobil yang pemuda itu setir sendiri. Ketika ia masuk,ia cukup canggung. Bahkan tidak tahu caranya memasang seatbelt.
"Tuan,kalau boleh tahu siapa nama anda?"tanya Suhyeon canggung.
Pemuda tampan yang menyetir didepan tersenyum,"Kau tidak perlu memanggilku Tuan. Namaku Park Chanyeol. panggil saja Chanyeol."Suhyeon mengangguk,akhirnya dia tahu siapa nama pemuda yang sempat menolongnya itu.Terjadi keheningan kembali didalam mobil itu. Suhyeon benar-benar merasa canggung.
"Nona Suhyeon..Nona Suhyeon.." suara Chanyeol mengusik tidur Suhyeon yang lelap. Karena,lamanya perjalanan itu membuat Suhyeon amat mengantuk. Perlahan gadis itu membuka matanya dan mendapati Chanyeol yang sudah membuka pintu mobil.
"Kita sudah sampai!"ucapnya memberitahu bahwa mereka telah sampai pada mansion besar. Mansion itu lebih besar lagi daripada mansion kemarin yang ia datangi. Bukan,ini bukan mansion lagi. Lebih tepatnya sebuah istana dengan gunung dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ΉIDDΣП
Fanfiction𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘦𝘥𝘢. 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘳𝘢𝘩𝘢𝘴𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯. 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘦𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢. 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘶𝘬𝘪 𝘫𝘪𝘸𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢𝘯𝘺𝘢 Mα...