14. Baku Hantam 🦋

412 47 51
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading ❤

🦋🦋🦋

_He is Denish!_

"HAHAHA! Ayok gelud, mr. Klakson!"

"Cowok bukan? Kalau cowok, sini by one." Denish melepaskan almamater, membuangnya ke lantai.

"Menarik. Gue suka." Pria itu memberi aba-aba kepada anak buahnya supaya menjaga di belakang.

"Sini," pancing Denish dengan gaya ancang-ancang. Tubuhnya terasa panas ingin menghajar orang, apalagi kebayang kejadian semalam dimana Stefanny dan Moriz berpelukan.

Sedangkan, pria itu membuang ludah ke lantai sambil ketawa menyeringai, kemudian maju menghadap Denish dengan tongkat baseball di tangan.

Denish merenggangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, siap meninju lawannya.

Adegan baku hantam pun mulai terjadi. Kedua lelaki itu saling memberi tinjuan hingga muncul suara gedebag gedebug.

Baku hantam diungguli Denish, buktinya sudut bibir pria itu telah berdarah-darah. Akhirnya pria itu menggunakan tongkat baseball ke tubuh untuk meraih kemanangan. Dia layangkan tongkat ke udara, akan tetapi dengan sigap ditangkis oleh Denish. Denish menghuyungkan bogem ke perut pria itu berkali-kali hingga dia memuntahkan darah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He is Denish!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang