A Promise

1.4K 118 6
                                    

Yang masih 17 tahun k bawah jgn terlalu dibayangin ya hehe....just for fun 😊

Let's Go to read enjoy it....

💜💜💜💜💜

Udara malam semakin dingin tetapi vila kini rame karena teman teman rara udah pada datang. Ada yang lagi gitaran sambil nyanyi dan ada juga yang sibuk membantu lesty barbequean.

" udah sana biar kaka aja yang ngerjain ini " ujar lesty ke rara dan temannya yang bernama putri
" gpp kak. Kita mau disini aja bantuin kaka " kata putri yang lagi membolak balik daging
" nih pke ini biar ga dingin lagian udah tau dingin cuma pake kaos " bilar ngedumel sambil memberi hoodienya ke lesty. Lesty hanya diam terpaku lagi lagi melihat sifat aneh bilar terhadapnya. rara juga menatap abangnya aneh. Dan bilar tanpa berucap lagi langsung berlalu pergi.
" ahhh...rara kiyut ra mau juga di gituin " rengek putri ke arah rara
" ri...hari " teriak rara kearah anak lelaki yang sedang bernyanyi bersama satu teman lainnya
" ooyy ape "
" putri minta dihangatin " plak satu tepukan mendarat di bahu rara
" rara....apaan sih lu " ucap putri malu sambil cemberut
" lucu ya kalian ....seumuran kalian emang lagi jamannya suka sukaan. Rara pasti ada juga kan?"goda lesty
" ada lah kak noh yang baju kuning " Lesty refleks langsung menoleh ke arah cowo yang ditunjuk putri
" Put gw tabok lu ya"
" tenang....kaka jaga rahasia ini dari mamah" ucap lesty
" siapa namanya atuh Ra ?" Tanyanya lagi
" gunawan kak namanya " jawab putri
" gw yang ditanya bukan lu "
" udah sama aja yang penting mengandung jawaban "
" masih deket kak belum pacaran. Menurut kaka gimana anaknya"
" cakep sopan juga kaka lihat "
" tuh kan ra, apa yang gw bilang "
" berisik banget sih lu"
" jangan sampai bang iky tau ya kak, gw takut dia ember ke mamah "
" iya beres klo sama kaka mah,yang penting kamu cerita jdi kaka tau "
" ah...akhirnya gw ngerasain jg punya kaka cewe yang pro ke gw !!! Rara sayang kak lesty " lesty memeluk kaka iparnya itu dengan hangat begitupun lesty membalasnya dengan hangat pula.

Bilar ga hanya diam dia memperhatikan lesty yang lagi sama adiknya, dia merasa lesty begitu sayang juga ke rara. Rara juga begitu nyaman bersama dia. Mreka bisa tertawa lepas seperti kakak adik kandung.

" kenapa kamu disini aja sana atuh temanin istri kamu " lamunan bilar terbuyar memdengar pertanyaan mamanya yang sekarang duduk sampingnya.
"Biar aja dia sama rara mah, rara kynya senang bgt punya kaka perempuan "
" gimana ga senang kamu sama dia kerjaannya berantem mulu. Gatel banget kalo ga godain adiknya "
" nanti mama akan kangen moment itu, apalagi klo iky udah pindah rumah ga ada lagi deh yang gangguin rara bikin nangis rara ya kan "
" kamu ada niatan pindah rumah sama lesty "
" ada mah !! Iky lagi cari rumah ini, iky pengen mandiri aja sama lesty biar bs merasakan rumah tangga yang sebenarnya benar benar jalanin berdua "
" iya sih nak seharusnya begitu, kapan rencananya mau cari rumah "
" secepatnya mah, aku jg pengen lebih mengenal lesty secara memdalam "
" kamu terlihat mulai nyaman sama dia. Ga seperti di awal awal pernikahan yang mama lihat kamu dingin banget sama dia sampai mama kasian sama lesty "
" iya mah aku mencoba untuk lebih mengenal dia sekarang. Masalah iky sama lares jg udah selesai kmaren "
" alhamdulillah mama lega juga kamu udah ga berurusan sama cewe itu. Lesty tau ttg lares?"
" iky belum cerita mah "
" udah ga usah diceritain kubur dalam dalam aja masa lalu kamu fokus ke masa depan fokus untuk cepat kasih mama cucu. Mama udah ga sabar nimang cucu dari kamu" ucap mamanya sambil mengelus pipi bilar lembut.

********

-lesty pov-

Aku memandang kearahnya dia sedang berbicara serius sama mamah. Entah kenapa hatiku bahagia dia menawarkan hoodienya untukku karena cuaca disini emang dingin sekali dan aku lupa membawa baju yang tebal ataupun jaket.

" kaka kesana dlu ya ra put " pamitku ke rara dan putri
" oke ka.."

Ketika ia kembali duduk sendiri aku menghampirinya membawakan sepering daging dan bebarapa sosis untuknya.

Mencintai TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang