*Playlistnya kakak boleh disubscribe*
Dentuman nada-nada bersemangat yang mengalun dari speaker memenuhi ruangan penuh cermin itu, mengiringi seorang perempuan yang sedang menari lincah sambil pandangannya lamat menatap gerakannya yang luwes dan ringan bagai sebuah bulu angsa. Sudah menjadi ciri khasnya menggulung celana training hingga ke betisnya yang kanan, bahkan orang-orang disana menyebutnya "Cyn-style". Gadis itu tak lelah mengulang-ngulang kembali gerakan yang dianggapnya tak sempurna. Keringat-keringat kecil membasahi pangkal pangkal rambutnya yang ia kuncir ke belakang. Tentu saja ini sudah menjadi keseharian Cynthia.
Tidak terasa sudah sejam lewat musik up-beat itu mengiringinya, namun ia masih kuat menapak tanah sambil menggerakan semua sendi di tubuhnya sampai tiba-tiba pintu studio itu terbuka dan memunculkan seorang pria berpakaian necis yang menenteng tas mengalung tunggal di bahu kanannya. Rambutnya masih tersisir rapih memberi tanda kalau pria itu baru saja tiba di studio itu.
Cynthia terkejut saat melihat sosok itu masuk dengan santai seraya mengumbar senyum tipis, ia reflek menghentikan gerakannya menurunkan volume musik yang masih mengalun lalu berbenah diri menyeka keringat yang membasahi dirinya dengan tangannya dan sedikit merapikan rambutnya yang sedikit berantakan akibat menari tadi. Tiba-tiba dia, Cynthia berganti rupa dari yang gahar tadi menjadi feminim menyambut si tamu tak diundang tersebut.
"Lho, ada Cyn? Gue pikir hari ini studio sini kosong hehehe." Kekeh pria itu sedikit mendominasi gema mengisi ruangan kecil itu.
"Hehehe, iya kak. Gue pikir hari ini gue sendiri juga." Sahut Cyn, beralih menuju sudut ruangan menuju tempat dimana tasnya ia simpan.
"Kak Rio kok tumben kesini? Studio yang biasa kenapa?" Gantian Cyn bertanya, belum mengalihkan netranya dari sosok rupawan yang kini berjalan ke arah yang sama dengan dirinya.
"Gue abis ketemu sama orang tadi, kebetulan tempatnya deket sini. Yaudah gas kesini aja deh." Jawab pria itu, meletakan tasnya disamping tas Cynthia lalu menggulung lengan kemeja yang ia kenakan, mengubek isi tasnya mencari pakaian cadangan.
Cynthia mengangguk kecil, sedikit menunduk menyembunyikan senyum dan rasa senang yang membuncah di dadanya. Rasanya sudah lama ia tidak melihat Mario, orang-orang di klub dance ini memanggilnya Rio. Senior dua tahun diatas Cynthia, yang memang sudah sangat jarang datang karena ini tahun pertamanya mulai berkerja.
"Minum dulu nih." Lamunan Cynthia terdistraksi saat Rio menyodorkannya tumbler berwarna hijau army padanya.
Cynthia hanya memandangi tumbler sesaat, sampai akhirnya Rio menggoyangkan tumbler itu lagi.
"Santai ajasih, baru gue minum dikit. Seharian ini dikasih minum terus sama orang." Katanya, merogok kembali isi tasnya.
"Abis ini mau latihan duet gak?" Ucap Rio tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side of KBYY Family
FanfictionResiko setelah membaca ditanggung masing-masing ya, karena dapat menyebabkan pusing, senyum-senyum sendiri, kesel, gemes dan gitu dah.