27. Negatif Corona Positif Bucin

1.9K 157 53
                                    


Entah sudah keberapa kalinya Saka mengusapkan wajah dengan tangannya. Jujur tubuhnya semakin berat meminta istirahat, matanya juga sudah merasa lelah tapi isi kepalanya masih terus lembur tak ingat waktu. Kelopak matanya terasa pegal terus-terusan dipaksa terpejam, berulang-ulang mengganti posisi tidurnya. Semuanya percuma, ia belum juga bisa tidur.

Sekarang sudah hampir jam 4 pagi, sudah satu jam berlalu, namun suara gadis itu masih berkeliaran semaunya di setiap sudut ruang pikirnya.

Tentang bagaimana dan kenapa bisa ia akhirnya bicara lagi dengan Dinda, meski sudah terjadi ia masih juga memikirkannya walau jawabannya sudah jelas Dinda butuh teman bicara. Ada suara dalam hati kecilnya berteriak senang karena Dinda memilihnya, namun setumpuk rasa bersalah juga membebani pundak Saka.

Dia,

Saka,

Menjadi salah satu alasan Dinda harus melalui banyak malam yang berat sendirian.

Dia juga tak merasa baik-baik saja, ia selalu dibayangin dengan sebuah kata maaf yang berulang kali diucapkan juga tak cukup mengganti dosa yang ia lakukan pada Dinda.

Saka merasa tak cukup, tadi itu belum cukup. Bukannya ia ingin lagi hanya saja ia belum merasa lega. Karena diakhir obrolan mereka, Dinda sama sekali tak bersuara entahlah Saka pikir Dinda tertidur.

"Tidur dulu pikirin nanti, Saka." Saka bicara pada langit-langit kamar, kegiatan yang sering dilakukan orang-orang akhir ini.

Setumpuk perkerjaan mau tidak mau memaksa matanya untuk terpejam lagi, meski ia tak yakin akan bangun tepat waktu pagi nanti. Setidaknya ia sudah mengistirahatkan tubuhnya yang lelah sebentar.

Ya, ia akan melanjutkan kembali apa yang menggumuli pikirannya hari ini. Tapi mama bilang, tidur dulu.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

>>>>>>>>>>>>>>>>

>>>>>>>>>

>>>>>

>>

>

Nih hilnad, seadanya ya yang penting ada. Lagi susah sekarang apa2 mahal :(

 Lagi susah sekarang apa2 mahal :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Another Side of KBYY FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang