Part 12

6 0 0
                                    

"Masih ingat gak, Peramal membaca kartu Lala dan menyebutkan ada masa lalunya yang akan hadir. Dan ...."

"Dan waktu itu aku dan Saky bilang ... wah, ati-ati, Ran!"

Aku menggeleng sambil menyungging senyuman. Aku juga ingin sekali bercerita tentang minpi-mimpiku yang tiba-tiba hadir tiga hari belakangan ini. Mimpi yang menggambarkan kejadian pertengkaran itu. Hampir sama dengan Zafran, aku kemudian mengaitkan dengan kartu ramalan. Apakah kebenaran atau kebetulan? Ya, Allah.

""Van!" panggil Zafran, "giliran aku yang tanya."

"Ada apa?" Aku bersuara.

"Kenapa kalian putus?"

Mataku membulat. Benar-benar aku tak menyangka Zafran akan bertanya tentang ini. Sial! Kalau sampai tahu penyebab berakhirnya hubungaku dengan Ai, tamat riwayatku. Zafran akan mati-matian mem-bully-ku.

"Emm ... ya, nggak jodoh aja." Aku berusaha menutupi.

"Yakin? Bukan karena orang ketiga?" cetusnya. Matanya melirikku.

Aku mengangkat wajahku, berusaha tenang.

"Biasalah, di setiap hubungan pasti ada pertengkaran dan mengakibatkan salah paham. Kamu jga pasti mengalami, 'kan?"

"Van! Gengsimu dari dulu gak ada kurangnya, ya?" ucap Zafran. "Susah sekali mengakui kalau ramalan itu juga nyata buat hubungan kalian?"

"Kamu ngomong apa, sih? Kenapa tiba-tiba ngomongin ramalanku?"

"Van, van! Kamu cuma bisa jujur sama Lani. Ai-mu itu sudah cerita kalau kamu dihantui mimpi-mimpi belakangan ini. Ya, 'kan?"

Sialan!


#13

#onedayonepart

#liezerswritingproject


TarotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang