Chapter 10. Aoyama, A Kiss, and The Rumor

627 107 38
                                    


⌜𝙎𝙪𝙛𝙛𝙤𝙘𝙖𝙩𝙚𝙙 (adj.) 𝑓𝑒𝑒𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑟𝑎𝑝𝑝𝑒𝑑 𝑎𝑛𝑑 𝑜𝑝𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑⌟

─────────────────────


Sejak foto itu menyebar di You-Ei, beberapa siswa ketahuan memposting foto editan dengan wajah Bakugou lainnya. Selama empat hari, Bakugou bisa bertemu dengan satu atau dua siswa yang memandangnya aneh jika ia sedang bersama Todoroki, Midoriya, atau anak laki-laki lain. Usut punya usut, berawal dari foto itu, beberapa orang kemudian dengan seenaknya menyebarkan isu kalau Bakugou gay.

Mereka mulai membuat postingan serupa dengan menyeret nama siswa lain.
Mina jadi orang yang pertama kali kewalahan, berkali-kali membantu Hatsume untuk menghapus semua postingan serupa karena banyak yang mulai merasa terganggu. Gadis itu sering mendapat keluhan dari orang yang dijadikan subjek rumor. Tapi Bakugou tentu saja tidak ada di antara mereka yang melapor pada Mina, toh menurutnya semua yang jadi perbincangan di You-Ei cepat atau lambat akan hilang. Semua hal akan kembali baik-baik saja, Bakugou hanya perlu menunggunya sampai selesai.

Jumatnya, Yagi Sensei mengarahkan semua siswa secara berkelompok menuju pos-pos tertentu selama praktik olahraga. Bakugou heran sendiri, dari sekian banyak siswa di Yuuei, ia mesti satu kelompok dengan Monoma si Pemancing Keributan dari kelas B. Pemuda yang sama-sama bersurai blonde seperti miliknya itu sering membuat Bakugou naik pitam. Ralat, yang valid adalah kehadiran Monoma sering membuat semua orang naik pitam. Pasalnya, mulut Monoma persis seperti truk yang hilang fungsi remnya, lancar sekali dalam mengejek, menyindir, atau memantik perseteruan.

Seperti kalimatnya yang meluncur beberapa detik lalu, "Oh, keliatannya gue lucky karena sekelompok sama Bakugay Katsuki hari ini, tim ini seenggaknya enggak jadi hambatan!"

Mereka baru selesai melakukan praktiknya di pos ke tiga tadi, masih merasa lelah dan hendak menikmati istirahat sejenak sebelum di panggil ke pos selanjutnya. Akan tetapi kalimat itu membuat Bakugou mesti mengeluarkan lagi tenaga ekstra untuk menahan diri.

"Oh, shut up Monoma." dari posisinya Todoroki yang merespons sambil memutar bola matanya, jengkel.

"Ya ampun, lihat siapa yang marah," Monoma duduk pada pinggiran lapangan, "pacarnya!"

"Lo--" Todoroki baru akan memberinya pelajaran, tetapi Yaoyorozu menahannya.

"Udahlah, orang gila enggak usah lo ladenin." ucap Yaoyorozu sambil menyodorkan tumbler pada Todoroki.

Monoma pura-pura ketakutan, "Oops, pacar sahnya marah, sorry, sorry."

Bakugou mendengar Todoroki menghela napas kasar, mengambil tumbler dari tangan Yaoyorozu dan meneguk isinya. Untuk beberapa alasan ia bersyukur Todoroki dan Yaoyorozu kebetulan ada bersamanya. Ditambah dengan Aoyama, setidaknya Monoma tidak akan banyak bicara karena situasinya empat banding satu. Monoma yang jago kandang tidak akan macam-macam lebih jauh.

Ia sendiri sedang meneguk air mineral miliknya sambil sesekali mengobrol dengan Aoyama--mengabaikan mulut tidak sopan Monoma dengan menerima sodoran snack yang pemuda separuh Prancis itu tawarkan.
Kira-kira setengah jam kemudian, mereka baru menyelesaikan semua rangkaian praktik post to post. Keempat pemuda itu sempat berpisah dengan Yaoyorozu yang bergabung kembali dengan anak-anak perempuan segera setelah semuanya selesai.

Tidak membuang waktu, mereka juga segera membawa tumbler dan tas mereka dari ruang olahraga tertutup ke ruang ganti. Di sana mereka tidak menemukan siapa-siapa, kecuali dua orang siswa kelas B--anak buah Monoma--yang tengah berbincang sambil menjaga barang bawaan Monoma. Mereka segera menyambut Monoma sambil bergabung bersama pemuda itu dan memisahkan diri sedikit lebih jauh.

[Todoroki Shouto | Bakugou Katsuki] Suffocating Book I: SuffocatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang