Chapter 13. Overcast

488 101 5
                                    

⌜𝙎𝙪𝙛𝙛𝙤𝙘𝙖𝙩𝙚𝙙 (adj.) 𝑓𝑒𝑒𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑟𝑎𝑝𝑝𝑒𝑑 𝑎𝑛𝑑 𝑜𝑝𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑⌟

─────────────────────


Masaru terus menyimak berita cuaca yang disiarkan dari radio mobilnya dengan serius. Cuaca di luar sangat cerah, lalu bagaimana si pembaca berita meramalkan akan turun hujan sore nanti? Bakugou yang membuka pintu mobilnya tidak membuat Masaru kehilangan fokus barang sedikitpun. Masaru lantas memberitahu Bakugou tentang prakiraan cuaca itu, di sebelahnya Bakugou tertawa.

"Mungkin mereka salah bacain skrip," Bakugou masih terkekeh.

Dari kaca spion, Bakugou bisa melihat Midoriya berlari ke arah mobil ayahnya. Ia membuka jendela mobil, melongokkan kepala sambil berseru 'Cepetan woy!' lalu tertawa. Masaru di sebelahnya hanya menggeleng.

Sambil terengah-engah Midoriya membuka pintu belakang, "Sorry Kacchan, nyokap gue err biasa," tangannya mengacungkan kotak bekal ukuran besar, "maaf Om, lama, ya?"

Masaru menggeleng, "Enggak, enggak, Katsuki juga baru masuk lima menit yang lalu." di sebelahnya Bakugou menggerutu.

Butuh waktu tidak sampai tiga puluh menit untuk mencapai Yuuei, Bakugou menghabiskan durasi itu untuk kembali membaca ulang materi Mt.Lady Sensei minggu lalu. Sementara ayahnya sibuk mengobrol dengan Midoriya.

Kadang-kadang Bakugou berpikir jangan-jangan ucapan Todoroki benar, mungkin ia dan Midoriya sebenarnya satu bapak karena Midoriya persis seperti ayahnya setiap kali mereka sedang mengobrol. Bakugou mendecih, teori sialan Todoroki membuatnya lupa sudah membaca materi di bagian mana.

Ketika mereka sampai di gerbang Yuuei, jamnya baru menunjukkan pukul setengah enam. Bakugou dan Midoriya melihat mobil Todoroki juga berhenti di depan mereka beberapa saat kemudian. Todoroki yang diantar Natsuo sempat menghampiri Masaru, Natsuo di sebelahnya ikut menyapa sebelum kembali ke dalam mobilnya dan pamit pergi lebih dulu. Masaru menyusul setelah beberapa menit mengobrol dengan Aizawa yang kebetulan menjadi pengawas gerbang hari ini.

Bakugou melihat satu-dua siswa sampai di gerbang super besar Yuuei di waktu yang bersamaan. Setelah Sero dan Iida bergabung bersamanya, mereka segera menuju ke komplek asrama. Sepanjang perjalanan Todoroki terus tertawa melihat barang bawaan Midoriya, di sebelahnya Iida berkali-kali menegur Todoroki. Beberapa menit kemudian barang bawaan itu sudah ada di tangan Iida yang berbaik hati membiarkan Midoriya melepaskan pegal tangannya sebentar.

"Bakugou, Bakugou!" dari depan Shinsou berlari ke arahnya, mengatur napas yang tersengal-sengal.

"Apaan?" Bakugou menatapnya heran.

Shinsou lantas menunjuk ke arah kamar mereka, "L-lo harus cepetan ke kamar, anjir, gue telepon lo, Todoroki, sama Midoriya dari tadi, kenapa enggak ada yang angkat?" ia lalu menegakkan tubuh, "Gah, pokoknya ke kamar lo dulu buruan, sekarang!" ia menarik tangan Bakugou supaya ikut berlari.

Mereka sampai di depan kamar Bakugou dengan sangat terkejut, pintu dan jendela Bakugou sudah dipenuhi dengan coretan cat dan piloks. Beberapa tulisan bisa ia lihat dengan jelas; gay, hypocrite, homo, liar--Bakugou memaksa dirinya untuk berhenti membaca. Saat ia mengedarkan pandangan, ada banyak sekali fotonya ditempel acak hingga menutupi pintu dan tembok kamarnya.

Ia melihat Jirou dan Aoyama mengeroki cat yang menempel pada jendela dengan cutter. Beberapa fotonya yang tertempel di sana sedang Kaminari cabuti satu per satu, di belakang pemuda itu Yaoyorozu memegang plastik sampah. Hagakure muncul dari arah belakang Bakugou membawa sebotol tiner.

[Todoroki Shouto | Bakugou Katsuki] Suffocating Book I: SuffocatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang