;satu

129 13 1
                                    

   "Lo pikir lo siapa? Ratu negeri ini??"

Suara tawa dari beberapa orang terdengar mengisi ruangan. Melihat Viola berada dalam kukungan seorang siswi dari kelas 12 Ips bernama Bella dengan ekspresi datar sungguh membuat mereka terhibur.

Kalian pikir lebih banyak yang menyukai Viola dibanding membencinya? Karna berada dalam sircle siswa - siswa golongan atas pergaulan sekolah.

Saos tomat itu mengotori seragam Viola. Jujur dibanding rasa marah, melihat mereka membully nya lebih membuatnya ingin tertawa betapa irinya mereka dengan Viola.

Hyunjin?

Hangyul?

Siapa lagi yang menjadi alasan mereka melampiaskan amarahnya karna tidak mendapat perhatian dari cowok yang mereka sukainya.

Salah satu sudut bibir Viola tertarik, membuat mereka menatap tak suka. Kenapa reaksinya begitu?

Viola mendorong Bella untuk menjauh darinya. Cewek bertubuh tinggi dan kurus itu langsung terhuyung ke belakang.

"Lo pikir ngalakuin hal ini ke gue bikin lo keren? Lo lebih menyedihkan dari orang-orang yang lo bully. Orang tua lo ngga pernah ngajarin lo ya?"

"Mereka masukin lo ke sekolah ini tujuannya kan supaya pinter, kasian banget kalau tau anaknya yang disekolahin ngga bisa belajar apapun karna terlalu, bodoh."

"LO-"

"Gue maafin buat saos tomatnya. Karna gue suka saos tomat." ucap Viola dengan mencolek noda saos diseragamnya, lalu dicicipnya.

"Enak." komentarnya akan saos tomatnya dengan tersenyum.

"Eh, stop!" ucap Viola pada dua orang yang hendak menahannya. "gue ngga mau bikin tangan-tangan cantik kalian cidera. So, stay away ladies." lanjutnya dengan mengedipkan salah satu matanya, sebelum melangkah pergi keluar darisana ketika mereka semua mematung.

Kedua kakinya berhenti melangkah ketika berada didepan pintu toilet berpapasan dengan Jeno yang juga baru saja keluar dari toilet laki-laki.

Tatapan dingin dan mengintimidasi itu mengarah pada saos tomat yang mengotori seragam Viola.

Bella dan ketiga kawanannya itu juga keluar darisana. Melihat Jeno disana, mereka berempat memutuskan melarikan diri dibanding menyeret Viola seperti niat awalnya.

Dengan kaku Viola tersenyum sambil menunjuk ke sembarang arah. "gue.. duluan-" salah satu tangannya ditarik oleh Jeno tidak tau ingin dibawa kemana.

"Eh-"

Jeno menariknya kesalah satu saluran air berada ternyata alias keran.

Viola yang bingung lagi-lagi ditinggal pergi oleh Jeno. Kepalanya menunduk mencoba membersikan seluruh saos yang menempel diseragamnya, Sebelum dibasahi dengan air untuk menghilangkan sisa noda yang meninggalkan warna.

Tidak lama dilihatnya Jeno kembali berlari kearahnya dengan membawa sebuah hoodie disalah satu tangannya.

"Lepas seragam lo." ucap Jeno yang siapa sangka bukan membuat Viola terkejut, justru Jeno melihat cewek itu hendak langsung membuka kancing seragamnya satu per satu dan saat itu juga Jeno menyodorkan hoodienya, lalu membalik tubuh Viola untuk didorongnya kembali ke toilet.

"Lo gila?" ujar Jeno membuat Viola tertawa. Fix, gila.

"Cowok-cowok lo dimana?"

"Maksud lo temen-temen gue?"

Viola tertawa, "anak futsal kan ngga ada jadwal latihan hari ini."

"Trus kenapa belum pulang?"

"Gue dipanggil pak baekhyun tadi, trus nungguin temen gue yang lagi rapat osis."

"Ngapain ditungguin?"

"Biar ada temen pulang bareng."

Viola kembali keluar dari salah satu bilik toilet, seragamnya sudah diganti dengan hoodie milik Jeno yang kebesaran ditubuhnya. Benar - benar tidak ada takutnya, kalau dilihat orang bisa salah paham melihat Jeno disana.

"Makasih, ya. Nanti gue balikin hoodienya, kalo udah dicuci." ucap Viola yang kini menatap dirinya didepan cermin.

"Lo sering digangguin?" tanya Jeno lagi membuat Viola membalik badannya.

"Enggak sih, kadang." jawabnya seperti tidak ada masalah dengan orang - orang tersebut.

"Biarinlah, mereka paling kesel karna dicuekin atau abis diputusin salah satu temen gue."

Jeno tidak paham. "trus kenapa lo ngga jauhin mereka?"

"Ya, mereka temen gue."

Drrtt drtt

Ponsel Viola bergetar menampilkan panggilan masuk.

"Kayaknya temen gue udah selesai rapat osisnya. Gue duluan, yah. Bye!" ucap Viola, sebelum melarikan diri meninggalkan Jeno.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[2] Pacar (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang