;tiga

100 14 4
                                    

   Viola mengernyit bingung menatap Jeno yang entah datang darimana tiba-tiba saja membantu memungut beberapa buku yang jatuh dibawanya. Itu adalah buku latihan kelas anak 11 Ips 2 yang mana ingin diperiksa oleh Pak Baekhyun.

Memang dasar Pak Baekhyun yang seperti memiliki dendam dengannya, siswinya yang cantik dan baik hati ini disuruh membawa setumpuk buku itu sendirian dari kelasnya menuju ruang guru. Padahal ia bukan ketua kelas, sekertaris apalagi murid yang dekat dengan guru.

Hyunjin, temannya yang hobi membolos lagi - lagi membolos hari ini. Bukan hanya satu pelajaran melainkan satu hari. Entah kemana perginya cowok satu itu.

"Eh, makasi—"

Kedua mata Viola melebar terkejut ketika Jeno menyentuh kedua tangannya yang menumpu tumpukan buku, ternyata cowok itu hendak mengambil alih bebannya.

"Gue aja yang taro." ujar Jeno, sebelum membawa tumpukan buku milik anak kelasnya itu kedalam ruang guru menuju meja guru sosionya.

Tidak lama cowok itu kembali dengan tersenyum menyipitkan kedua matanya yang minimalis. Gemas. Entah sejak kapan Viola menyukai senyum milik cowok itu. Kedua matanya yang seakan ikut tersenyum.

"Makasih, lho. Lo udah nolongin gue yang ke— dua kali? Apa tiga yah??"

Jeno tertawa, "lo suka ngitungin kebaikan orang lain??"

Viola menggeleng kepalanya. "enggak, maksud gue nggak gituh."

"Mau pulang?" tanya Jeno yang langsung diangguki kepala oleh Viola sebagai jawabannya.

"Sama gue, mau?"

Mendengar ajakan Jeno membuat cewek itu menatap bingung. Ini telinganya tidak salah dengar?? Ajakan Jeno memang tidak salah apalagi untuk sekedar basa - basi. Tapi, apa hanya Viola yang merasa cowok itu memang berniat mengajaknya untuk pulang bersama?

"Lo pulang sendiri kan? Gue liat ngga pernah dijemput, kok." lanjut Jeno, membuat Viola mengangkat kedua alisnya.

Jeno sering memperhatikannya??

"Mau?" tanya ulang Jeno yang kini sudah mendekatkan wajah mereka dengan mengangkat salah satu alisnya menunggu jawaban Viola.

Viola tersenyum, Jeno mengangguk seakan mengerti dengan jawaban cewek itu. Salah satu tangannya bergerak menggandeng Viola, sebelum ditariknya menuju parkiran.

Woo, this is real???

Jantungnya berdebar ketika Jeno menggenggam tangannya untuk dibawa mengikuti langkahnya.

Ini bukan pertama kalinya Viola skinship bersama lawan jenis. Tapi kenapa ia baru merasakan ini?? Sensasi aneh didalam tubuhnya yang tidak bisa ia jelaskan.

"Waduh, waduh, viola sama jeno??" suara itu berasal dari sebuah gubuk yang dijadikan basecamp oleh Haechan dkk.

Suara itu pun milik si cowok yang paling tengil menurut Viola. Haechan.

Wajahnya yang hanya tersenyum entah kenapa seperti meledek bagi Viola. Minta dipukul.

"Bosen sama hyunjin nih, la??"

"Bacot." ucap Viola tanpa suaranya, namun dapat dimengerti Haechan membuat cowok itu tidak bisa berhenti tertawa. Apalagi ketika Viola mengangkat jari tengahnya saat Jeno berbalik tidak melihatnya.

Oh, Viola dapat mendengar tawa dari beberapa orang lagi dibelakang Haechan. Terlalu malas meladeni cowok itu dengan beberapa temannya yang sama tengil dengannya membuat Viola memilih melengos membuang pandangannya ke arah lain.

Lagipula salahnya dimana? Biasanya pun seperti ini. Viola pulang dengan salah satu teman cowoknya. Tidak selalu dengan Hyunjin. Kalian pikir cowok satu itu tidak sibuk? Sibuk dengan cewek - ceweknya yang lain.

Jeno mengulurkan salah satu tangannya untuk membantu Viola menaiki motornya yang tinggi ini. Dengan senang hati diterimanya.

Lalu??

Viola mencengkram seragam Jeno untuk berpegangan. Tidak mungkin memeluknya.

Motor Jeno melaju meninggalkan area parkiran, Viola sekilas masih bisa melihat Haechan yang tersenyum - senyum melihat mereka. Dasar, gila.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[2] Pacar (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang