Memilih Kamu

167 8 2
                                    

HUFT padahal aku menunggu kalimat itu sejak lama Ziya mau jadi pacar Abang?

Dan apa yang aku katakan saat saat itu datang? Iya mau kalau abang bukan abangku.

Alasan macam apa itu?

Menolak rizky didepan mata hehehe

Aku bukan tanpa alasan menolaknya, mau aku sebutin satu satu?

#1 Karena dia abangku, (alasan basi)

#2 Karena dia mantan temanku (hemm wajar kan?)

#3 Karena Dia gak bersungguh sungguh, hanya sekedar ngetes aku bakal jawab iya atau tidak,( cowo cowo emank suka gitu kan?)

#dan terakhir ini alasan paling penting, sangat penting malah. Aku ceritain dari awal yea....

########

Okeh aku hampir lupa soal Faky, gak lupa sebenarnya, sengaja menyingkirkannya sejenak.

Tapi pada akhirnya dia kembali ke isi kepalaku dengan segala kata katanya yang belakangan ini bikin aku besar kepala.

"Tumben lu bangun pagi,"

Kudengar ejekkannya ketika mendapati aku berjalan melewati asramanya pagi ini.

Huft dikiranya aku gak bisa bangun pagi apa?

"Mau kemana?" Tanyanya masih mengejar arah langkahku dengan sorot matanya.

"Joging!" Jawabku cuek sambil berlalu,

"Ati ati dijalan, nyeruduk sapi. Kasian kan sapinya ditabrak kamu."

Kujulurkan lidahku sepanjang mungkin, dia hanya terkekeh dan balas menjulurkan lidah.

"Udah nyampe mana?"

Kudengar suaranya dari headset yang kupakai.

"Danau,"

"Gak cape?"

"Capelah nyong, lu tuh maunya pergi joging juga."

"Cieee ngajakin joging bareng nieeh?"

"Yeeee siapa yang ngajakin kamu, pergi sendirilah jogingnya"

"Saya tiap hari juga joging, main bola kan lari lari juga."

"Iya sih, lu suka banget ya main bola?"

"Suka lah, pake banget. Kalau sehari aja gak main, kayak melewatkan waktu makan wkwkw"

Dia berkelekar, ngedengerin dia semangat kayak gitu aku kok jadi ikut senang yea?

"Baguslah....."

"Tumben lu gak ngejek gua?"

"Kan itu hobimu, keren lagi cowok main bola."

"Kerennya karena bolanya atau karena aku yang main bola?"

Heddeh sok gombal lagi nih anak, iya sih aku suka nonton bola, terutama dia yang main bola.  Pernah aku lagi bantuin Kak Ara bersih bersih TK tempat dia ngajar. Lebih kerennya lapangan bola tepat didepan gedung TK, otomatis dunk aku bisa liat dia secara Live, lagi main bola sama anak anak asrama lainnya.

Lagi asik nonton atau lebih tepatnya stalkerin dia, orangnya noleh aku nunduk pura pura lagi ngelap meja, dia mulai sadar kuliatin karena temannya bisik bisik.

Keringatnya bercucuran, wajahnya basah basah gimana gitu, ditambah tawa semangatnya ketika berhasil membobol gawang lawan, keren abis. Tanpa sadar aku turut senang, senyumku mekar kayak bunga, sampai kepalaku di toel, sama kak Ara aku baru nyadar kalau aku melamun

Apa sih mau Loe, Kalau Jodoh Baru Tahu rasa!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang