Care

155 6 1
                                    

"Kenapa bang?"

kudengar suara nyaman disebrang terdengar berat, sepert memikul bebaban yang sangat melelahkan.Iya sih tiap hari kerjaannya memang melelahkan.

"Gak papa de,"

"Abang, ade tuh tahu kalau abang lagi ada masalah, cerita coba." Paksaku sambil manyun, walau kemanyunanku tidak terlihat olehnya.

"Beneran gak papa."

Tuh kan bang ady masih gak mau ngaku

"Ada masalah yea sama Haya?"

"Gak ada Ziya...."

"Oeeh nanti Ziya tanyain ke Haya yea?"

"Jangan Ya,"

Nah tuh kena dia,

"Kalau githu cerita lah bang," bujukku lagi, dasar bocah GU Kya aku mana bakal nyerah sampai akhir.

"Abang putus sama Haya,"

"Hah kok bisa?"

"Gak papa,"

Terdengar suaranya kian sendu. Aku tidak tahu kata apa yang harus kugunakan untuk menghiburnya.

#########

"Pa kabar Zi?" Kudengar suara indah Haya disebrang telfon.

"Baik, kmu sendiri?"

"Yeaaah kamu tahulah, alasan kamu nelfon aja aku udah bisa nebak,"

Aku mengangguk walau anggukkanku tak terlihat olehnya. Haya pasti sudah sangat tahu tujuan aku menelfon dia.

"Sorry yea aku gak ada niat ikut campur urusan kalian, aku sebagai adenya, dan sebagai temanmu cuman pengen yang terbaik buat kalian berdua."

"Iya aku tahu Zi, tapi aku sama abang adymu itu memang udah selesai."

" Alasannya?"

"Harusnya kamu tanya tanya ke dy kenapa aku minta putus."

Aduh nih orang dua berbelit belit banget. Aku juga gak akan seGU ini kalau aku gak kenal mereka berdua. Eh tapi alasan sebenarnya karena aku takut alasan putus mereka karena aku yang dekat sama abng ady. Kalian mau bilang aku teralau sensitf? Ea tapi keliatannya gitu kan? Yang cowo bilang gak papa, sedangkan yang cewe nyuruh nanya ke cowo. Bikin aku tambah curiga aja. Kalau dalam hayalanku sih .......

"Ady kamu gak bisa kah berhenti dekat sama Ziya, kalian tuh gak kayak ade kakak beneran."

"Tapi Ya, Ziya beneran seperti adeku sendiri,"

"Aku tahu kamu pasti punya perasaan kan sama dy?"

Trus Bang Ady diam,

"Oh jadi bener? Sekarang kamu pilih aku atau dy,"

"Maaf Haya,"

Nah karena keputusan bodoh bang Ady mereka akhirnya putus, aku kan jadi penyebabnya?

"Ya, Ziya?"

Eh aku tersadar dari pikiranku sendiri, sampai lupa kalau aku lagi telfonan sama Haya.

"Kalau kamu tahu dy yang sesungguhnya, kamu juga bakal malas Ya' jadi adenya."

Eh maksudnya apa ini? Kok gak sesuai sknario pikiranku?

"Emank bang Ady apain kmu sih Ya?"

"Hemm tanya sendiri keorangnya"

"Yea masalahnya dy juga kayak lu, gak mw cerita."

"Heheheheh suatu hari nanti kmu bakal tau kok."

Heddeh gak asik banget nanyain mereka berdua.

########

Ady POV

Siapa yang gak cape kalau tiap hari di teror sama cewe posesif seperti Haya, dikit dikit nuduh selingkuh, punya simpanan lain lah, walau semuaitu bener.

Tapi tetap aja aku capek jadinya, belum lagi tuduhan tuduhan gak jelas itu datang dari teman temannya yang lain.

Ziya? Hemm dy baik banget,

Kalian penasaran gimana perasaanku padanya? Yeaa jelaslah aku ada perasaan suka ke dy.

Hah? Kenapa aku gak mengutarakannya? Kalian mau aku coba, entar aku ditolak. Kan aku pernah nolak dy. Yeaa yang itu, kejadian waktu dy tahu aku udah pacaran sama Haya. Kalau bukan karena aku peduli sama dy, mungkin aku bakal nembak dy juga. Hahha ....

Tapi kali ini boleh dicobalah,

"Zy, "

"Iya bang,"

Mau gak jadi pacar abang? "Lagi apa zy?"

"Nieh biasa duduk duduk aja, abang sediri ngapain?"

Lagi mikirin Ziya " Sama aja Zy,"

"Bang, kok si Cungkring jadi tambah cute gethu yea,"

Hah Cungkring? Dy lagi bahas Faky? "Hahah apanya yang cute?"

"Juluran lidahnya, makiannya, cara jalannya, senyumnya, suara jeleknya, semuanya bang."

Sepertinya aku terlambat "wah ada yang ketahuan lagi naksir temannya abng nieh??"

"Ieh abng apaan sih, mana mungkin aku naksir sama cowok nyebelin kayak dy, abang 10x lebih baik dri dy"

"Hahahaha berrti Ziyq mau dunkz jadi pacar abang?,"

Tuh kan keceplosan.

"Eh, hehehhe abng bisa aja, iyalah kalau abng bukan abngku pasti aku mau."

Tuh kan aku ditolak,

"Iya ya, coba aja abng bukan abngnya Ziya."

Okay aku memang pengecut, lebih memilih cara aman untuk tetap dekat dengannya seperti ini.

Aku tidak akan membahas perasaanku pasa Ziya lagi, aku cukup senang dy ada sebagai adikku, kalian paham

#####HUAAAAA aku bisa bikin POV bang ady bukan karena aku sok tahu, ini hasil wawancara eksklusifku sama dy, jadi memang saat itu dy suka sama aq, kalau kadar persenannya aku gak tahu hehehehe


Apa sih mau Loe, Kalau Jodoh Baru Tahu rasa!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang