Sorry kalau ada typo...
Selamat membaca 🥰🥰
Ketika pintu lift itu terbuka, seseorang di dalamnya langsung bergegas keluar. Bahkan seseorang itu berlari dan tidak mempedulikan jika kemungkinan ada seseorang yang akan ditabraknya nanti. Tujuannya saat ini yaitu ruangan Jung Jaehyun.
Taeil, orang yang sedang terburu-buru tadi mengetuk pintu ruang kerja Jaehyun dan langsung masuk ke dalamnya. "Selamat siang tuan"
"Ada apa Moon?" ktata Jaehyun langsung pada intinya karena dia tidak suka bertele-tele.
Taeil terlihat tidak nyaman dan gelisah, kepalanya menoleh ke luar jendela, mengalihkan padangannya dari mata pria Jung itu. Dia ragu untuk menyampaikan sesuatu kepada Jaehyun. Pasalnya ini masih berupa dugaannya, belum ada buktinya.
"Ada apa? kau terlihat gusar?" tanya Jaehyun tapi masih saja sibuk dengan berkas-berkasnya
"Ehmm soal Lee Taeyong" ucapat Taeil itu sempat membuat Jaehyun berhenti sejenak untuk membaca berkasnya "Kenapa dengan dia?"
"Eumhh, Lee Taeyong sudah tiga minggu ini tidak terlihat aktifitasnya. Aku dan anak buahku selalu memantau dirinya dari luar apartemen. Namun sepertinya ia sama sekali tidak keluar dari apartemen" ucap Taeil namun hanya mendapatkan respon 'baguslah' dari Jaehyun.
"Tapi tuan, saya..." Taeil menjeda ucapannya dan itu membuat Jaehyun mengernyitkan dahinya. Ini aneh karena Taeil tidak biasanya seperti itu.
Jaehyun pun menghampiri Taeil dan mengajaknya untuk duduk dan membicarakan hal ini karena sepertinya kali ini keadaannya sedang serius.
"Katakan saja hyung, jangan ragu untuk mengatakan pemikiranmu"
"Jadi seperti yang sudah aku katakan tadi kalau Taeyong sudah tiga minggu tidak keluar dari apartemennya. Sejak hari ke sembilan dia tidak terlihat aku sudah curiga dan aku berpikir untuk lebih lancar untuk memantau, maka aku menempat kamera tersembunyi di dekat pintu apartemennya dan sampai saat ini benar-benar ia tidak keluar keluar dari apartemen itu" Jelas Taeil.
"Mungkin Taeyong membutuhkan waktunya sendiri hyung" Jaehyun masih setia dengan pemikirannya positifnya. Dia tau kalau Taeil sudah berpikiran yang negatif, namun ia enggan untuk ikut terpancing dan menambah kegelisahan Taei. Jaehyun tau kalau Taeyong terkadang memang membutuhkan waktunya ketika sedang mengalami masalah.
"Ini tidak di bisa disepelekan Jae"
"Maksudmu hyung?"
"Kemarin aku menyuruh orang pergi ke apartemennya, tapi tidak ada respon sama sekali. Menelepon ke ponselnya dan telepon apartemennya pun tidak tersambung" Taeil lanjut menjelaskan dan Jaehyun sudah memahami situasi ini, dirinya juga sudah mulai khawatir dengan Taeyong.
Jaehyun yang mengetahui hal itu pun mencoba untuk menghubungi Taeyong. Akan tetapi tampaknya Jaehyun sudah diblokir oleh pria manis itu. "Shit" umpat Jaehyun "Kontakku juga diblok hyung"
"Jae, aku takut Taeyong melakukan hal gila seperti bunuh diri. Kita tau sendiri bagaimana sifat Taeyong" ucap Taeil sedih karena dia taubagaimana keadaan Taeyong setelah berpisah dengan Jaehyun. Tidak ada lagi senyuman, tidak ada lagi keceriaan dalam dirinya, tidak ada lagi kehangatan dalam pancaran matanya. Semuanya terlihat dingin yang penuh kepedihan.
"Jangan berbicara seperti itu hyung" Jaehyun mencoba meyakinkan diri, kalau Taeyong tidak akan berbuat seperti itu.
"Itu bisa saja terjadi Jae" ucap Taeil dan menunjukkan sebuah foto Taeyong yang sedang berada di salah satu bank terbesar di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
JaeYong Family : Monochrome [END]
Fanfiction{Tahap Revisi} ⚠️Homo - M-preg - Cheating⚠️ Tetap di vote, comment atau saran ya walaupun udah end^^ Keegoisan dari Jung Jaehyun dan Lee Taeyong membuat keduanya tanpa sadar saling menyakiti satu sama lain. Namun mereka tidak berpikir kalau dampak d...