Happy Reading 😊
Don't forget to vote if you like and CommentSorry fot typo
Little bit 🔞
Taeyong berdiam diri di tempatnya berpijak – entah apa yang dia yang sudah membuatnya seberani ini untuk datang kesini karena didepan sana ada Jaehyun mantan suaminya, seseorang yang ia hindari selama ini.
Namun berbeda dengan sifat arogannya yang terakhir kali Taeyong lihat ketika bertemu, saat ini Jaehyun terlihat kacau, bisa dilihat dari pakaiannya dan wajahnya yang lusu. Ia bahkan sesekali menundukkan kepalanya sambil menangis karena di dalam ruangan ICU itu ada anaknya yang sedang berjuang melawan kematian.
Taeyong menarik nafas sejenak guna menetralisir degupan jantungnya yang kencang itu kemudian ia berjalan mendekat ke arah Jaehyun yang sepertinya sudah tenggelam di dalam kesedihannya itu yang bahkan ketika Taeyong sudah tepat dihadapannya, pria itu mengabaikan keberadaannya. Sepertinya kepalan tangannya lebih menarik untuk dilihat daripada Taeyong.
"Pergilah noona, aku butuh waktu untuk sendiri" ujar Jaehyun yang mengira kalau usapan halus yang diberikan oleh Taeyong dikepalanya adalah Crystal
"Aku membiarkan anak-anak bersamamu bukan untuk melihat mereka tersiksa Jaehyun. Apa aku harus mengambil mere– "
Belum juga Taeyong selesai berbicara Jaehyun langsung saja menatapnya tidak percaya
Apakah ia sedang bermimpi? karena rasanya seperti mimpi.Akan tetapi tidak juga karena ini bahkan terasa lebih indah dari mimpi Jaehyun karena sekarang Taeyong ada disini – berdiri di hadapannya. Pria manis ini yang bahkan datang menghampirinya tanpa perlu ia sendiri yang datang.
"Kalau seperti ini aku akan benar-benar membawa pergi anak-anakku Jung. Kau seharusnya menjaga mereka agar aku pun tenang meninggalkan kalian" kata Taeyong sembari menundukkan diri di samping Jaehyun.
"Maaf, maafkan aku..."
Taeyong yang melihat keadaan Jaehyun saat ini pun ikut merasa kasihan. Semua kearoganan dan keegoisan dari Jaehyun luntur, tidak terlihat sama sekali.
Beginilah jadinya perasaan seorang ayah terhadap anaknya. Tidak ada kepura-puraan, semuanya tulus. Ia bisa tempuruk seperti ini karena merasa gagal dalam menjalankan perannya sebagai ayah untuk Mark.
Tanpa perlu ragu-ragu lagi, Taeyong merengkuh tubuh Jaehyun, memberikan pelukan yang hangat dan menenangkan kepada sang mantan suami. Menepuk-nepuk pundak Jaehyun sembari mengumamkan kata-kata penenang, seperti yang biasa Taeyong lakukan dulu ketika Jaehyun sedang merasakan kesedihan yang mendalam.
Jaehyun yang merasa nyaman pun memeluk erat tubuh mungil Taeyong. Tangisan air mata dan semua kesedihan yang selama ini ia pendam sendiri, ia keluarkan di hadapan Taeyong.
Selalu saja seperti itu sejak dulu, tidak pernah ada orang lain yang melihat titik terlemah dari seorang Jung Jaehyun selain Taeyong.
"Aku menjauhkan anak-anak darimu tapi nyatanya aku bahkan tidak becus mengurus mereka" ujar Jaehyun masih dalam pelukan Taeyong
"Aku merasa gagal menjadi daddy yang baik untuk Mark"
Taeyong melepaskan pelukan mereka dan menatap Jaehyun kesal. Ia tidak suka dengan kata-kata Jaehyun yang terkesan putus asa itu, "Aku tak suka mendengarnya" ujar Taeyong, ia tahu kalau Jaehyun adalah yang baik, sangat baik dan dapat diandalkan oleh anak-anaknya. Namun untuk kali ini saja ia memang tidak sengaja membuat Mark seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
JaeYong Family : Monochrome [END]
Fanfiction{Tahap Revisi} ⚠️Homo - M-preg - Cheating⚠️ Tetap di vote, comment atau saran ya walaupun udah end^^ Keegoisan dari Jung Jaehyun dan Lee Taeyong membuat keduanya tanpa sadar saling menyakiti satu sama lain. Namun mereka tidak berpikir kalau dampak d...