Part 13

71 6 0
                                    

"Mel gue ikut ya kerumah lo,kasihan lah pada Reno yang manis nan tampan ini"

Sudah puluhan kali bahkan lebih Reno memohon pada cowok yang tengah duduk santai menatap lapangan basket didepannya

"Gue gak yakin lo kerumah Melvin cuma numpang main PS Ren" curiga Andra yang menatap jengkel sahabatnya itu

"Rumah gue ada PS kali,biasanya juga lo pada main kerumah gue" ucap Tomi yang sibuk mengunyah bakwan dengan nikmat

"Alasannya aja tuh main PS"

Mendengar sang tuan rumah berucap Reno hanya tertawa pelan dan memukul lengan Melvin

"Yah sekalian kali Mel,kali aja gue bisa lebih deket gitu"

Tomi dan Andra yang tak mengerti pembicaraan keduanya menatap dengan curiga

"Ngapain lo selain main PS? makan? numpang tidur?" tanya Andra

"Lebih deket ya Ren?" tanya Tomi yang dibalas anggukan semangat Reno

"Ohh gue tau! lo mau ngedeketin mamanya Melvin ya?!" tebak Andra semangat

Ucapan Andra membuat ketiga cowok itu melotot,terlebih Tomi yang tersendak bakwan yang baru ia makan

"Gila! nggak lah bego!" telak Reno

"Ya kali aja lo seleranya emak-emak,apa lagi lo ngincer emaknya sahabat lo jadi seru aja gitu"jelas Andra santai

"Maksudnya?"

"Geblek banget,maksudnya nanti kalian buat channel youtube nih terus video pertama judulnya 'keseruan papa muda dan anak angkatnya yang seumuran dengan papa angkatnya' nah cocok gak tuh?" jelas Andra dengan senyum merekah

Mendengar penjelasan bodoh sahabatnya itu,ketiganya menyerbu Andra dengan tinjuan ringan

____________________________________

Kring...

Bunyi nyaring bel yang menandakan ada pelanggan yang baru saja memasuki kafe bernuansa putih itu. Dengan seragam putih abu-abu yang masih menempel di tubuhnya,gadis itu menyapu seluruh pandangannya mencari seseorang yang saat ini telah menunggunya.

Dan disana lah sosok cowok yang lebih tua 4 tahun darinya duduk di pojok ruangan. Ia melambaikan tangan kearah gadis itu,tanpa ragu ia pun menuju ke arah seseorang yang melambai dari kejauhan.

"Maaf gue baru pulang soalnya" ucapnya setelah duduk dihadapan cowok itu

Dengan senyum manis cowok itu memanggil pelayan dan menyuruh gadis dihadapannya ini memesan makanan. Setelah pelayan pergi,baru saja ingin bersuara namun terhenti ketika cowok dihadapannya menjawab pertanyaannya

"Saya tau pasti kamu bingungkan kenapa ngajak ketemuan?" tanya nya dan dibalas anggukan gadis itu

"Maura saya merasa cocok sama kamu,saya mau serius sama kamu" ucapnya dengan menggenggam kedua tangan gadis didepannya

Mendengar pernyataan itu,ia langsung melepaskan kedua tangannya dan menatap cowok itu dengan wajah kaget.

"A-hm kayaknya gue kebelet,gue ke toilet bentar"tanpa menunggu balasan,gadis itu langsung berlari dan memasuki toilet

Didalam toilet,Maura menatap cermin didepannya. Untuk sekian kalinya ia menghembuskan nafas kasar dan mengusap wajahnya. Bingung harus bagaimana,ia mengambil ponsel disaku baju dan menelpon seseorang

"Gila! aduh gimana dong?!" ucapnya setelah telepon nya diangkat seseorang disebrang sana

"Assalamualaikum"

Dengan wajah heran,gadis itu menjauhkan ponselnya dan melihat nama yang tertera disana

"Bener nomor lo,kenapa jadi alim kek gini?"

"Jawab dulu bego! dosa lo ntar sama gue"

"Waalaikumsalam,Ran tolong gue mati kutu banget gue tau lo!"

Maura menceritakan semua yang terjadi barusan yang tidak terduga kepada sahabat gilanya,Rani.

"Bilang aja lo disuruh pulang,kalo nggak lo bilang mau bimbel"

"Gak bisa bego! pasti besok-besok dia ngebahas kek gini lagi! gimana dong?"

Senyum terukir diwajah gadis itu,ia mendengar semua usulan sahabatnya yang aneh namun masuk di akal

"Oke deh!" setelah selesai,dengan cepat gadis itu menemui kembali cowok yang tengah menikmati makanan dihadapannya

"Maaf saya makan duluan"

"Iya gak papa,hm kak" cowok itu menoleh dan menatap Maura penuh tanya

"Hm gini tentang ucapan kakak tadi kayaknya gue gak bisa" dengan senyum dipaksa gadis itu menatap tak enak dengan sosok tampan didepannya

"Kenapa?" tanya nya santai

"E-hm itu papa gak bolehin gue pacaran,boro-boro pacaran deket cowok aja gak boleh"

Dengan senyum manisnya,cowok itu meletakkan sendok dan garpu bergantikan menggenggam kedua tangan gadis didepannya.

"Saya sudah bicara dengan pak Damar,dia setuju kalo saya mendekati kamu atau mungkin menjalani hubungan sama kamu"

Mendengar penjelasan itu,kedua bola mata gadis itu melebar dan mulutnya terbuka.

"Gak mungkin papa bilang kek itu! apa papa gak peduli tentang hidup gue lagi jadi gue dibebasin kek gini?" batinnya

"Jadi tolong dipikirin lagi ya,saya harap kamu setuju dengan ucapan saya tadi"

Tanpa mereka sadari seseorang berdiri disamping meja dengan tatapan penasaran

"Ra lo sama siapa?" ucapan orang itu membuat keduanya menoleh. Dengan cepat ia melepaskan genggaman tangan dari cowok dihadapannya

"T-tomi!"

____________________________________

HAI HAI HAI

BALIK LAGI KE CERITA AKU NIH

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA

BIAR AKU SEMANGAT LANJUTIN CERITANYA

MAAF KALO CERITANYA KURANG GEREGET ATAU GIMANA,SOALNYA AKU MASIH BANYAK TUGAS NUMPUK

OKE SEE YOU NEXT PART GUYS!!!

Bad Girl vs Calm BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang