part 9

105 10 0
                                    

Tok... tok...

Satu minggu berlalu,sudah banyak kejadian yang dilewati gadis cantik yang tengah duduk santai menonton televisi dengan ditemani semangkuk bubur ayam dihadapannya. Waktu makannya terusik saat seseorang menutup matanya secara tiba-tiba

"Woi gue gak lagi ulang tahun,kenapa mata gue di tutup sih elah?!"

Mendengar kekehan dari seseorang dibelakangnya,Maura teringat seseorang yang telah lama tak bertemu dengannya

"Tawa aja terus sampe bengek tu badan"

Tanpa menghiraukan seseorang dibelakangnya,Maura tetap menikmati bubur ayam dengan kedua mata masih tertutup

Melihat respon gadis itu,orang itu lantas menjauhkan kedua telapak tangannya dari mata gadis itu

"Ah lo mah gak asik,gue kasih kejutan tapi lo biasa aja" keluhnya sambil mengambil posisi duduk disebelahnya

"Kemana aja lo? gue di sini kayak neraka,sedangkan lo asik bener di Jogja!"

Dengan menghela nafas,orang itu mengubah posisinya hingga membuat ia berhadapan dengan gadis itu

"Eh bocil gue kan kuliah disono bego,lupa lo?"

"Eh tua bangka,lo gak tau apa gue disini disiksa mulu gara-gara si cacat!" jawabnya tak mau kalah

Orang itu sepertinya tertarik dengan cerita gadis itu,ia menarik mangkuk bubur ayam itu dan menyuapkan kedalam mulutnya sendiri membuat gadis itu kesal menatapnya tajam

"Bubur ayam gue woi!"

Tak lama keduanya saling menarik mangkuk bubur ayam,namun tenaga Maura kalah dengan orang itu. Alhasil Maura mengalah dan mengikhlaskan bubur ayam yang nikmat itu dimakan calon dokter gigi tersebut

"Cerita kenapa sama si cacat?" tanya nya yang asik menyuapkan bubur ayam kedalam mulutnya

"Tapi bubur gue" ucapnya lemas memandang nasib bubur yang habis dimakan orang lucnut dihadapannya

"Entar gue ganti yaelah gitu doang! cepet cerita bego lama banget!"

Akhirnya Maura mengalah,ia menceritakan semua kejadian yang membuat ia merasa jengkel dengan adiknya itu

"Gue juga gedek sama tu anak,apa sih maunya? udah enak tinggal disini,dapet perhatian masih kurang apa ya?" ucapnya kesal

Maura menautkan alisnya bingung

"Udah enak tinggal disini? maksud lo apa bambang?"

Orang itu gelagapan mencari alasan yang tepat

"O-oh itu apa namanya- NAH ADA NAYLA!" ucapnya sumringah

Nayla terkejut melihat seseorang yang memanggilnya,ia pun tersenyum dan menghampiri kedua orang yang tengah duduk santai itu

"Abang kapan pulang?" ucapnya yang masih berusaha mendorong kursi rodanya sendiri

"Semalam,kalian udah tidur jadi Pak Narto yang bukain pintu"

Saat gadis yang duduk dikursi roda itu berada disampingnya,Maura berdiri dan mengambil mangkuk yang tergeletak diatas meja

"Lo ngapain?"

"BELAJAR JALAN!" teriaknya dan meninggalkan kedua orang yang kebingungan

"Bang Aldo gimana kuliahnya? seru pasti ya kuliah kedokteran?" ucap gadis itu mengalihkan pembicaraan

"Lancar Nay,hm gue mau ke kamar Maura dulu tuh anak ngambek" setelah mengatakan itu,ia meninggalkan gadis yang menatapnya sendu

____________________________________
Brak...

"Assalamualaikum wahai ukhti"

Suara pintu yang di buka kasar dan disambut teriakan seorang gadis yang membawa 2 kantong besar cemilan itu mengganggu mimpi indah gadis yang berada dibawah selimut kesayangannya

Rani menaruh bawaannya di sofa yang berada dikamar tersebut dan berjalan menghampiri gadis yang masih tidur pulas dibawah selimutnya

"MAURA!!!!" teriaknya tepat di telinga sebelah kanan gadis yang menutupi kepalanya menggunakan bantal

Sudah berapa kali ia berteriak,namun sahabatnya itu tetap melanjutkan mimpinya. Sampai satu ide yang terlintas di otak kecilnya itu

"Maura ada Tomi dibawah nyariin lo"

Mendengar nama tersebut,gadis itu bangkit dan berlari keluar kamar melihat apa benar ada makhluk yang diucapkan Rani

Rani melongo melihat tingkah gadis itu,sampai ia tersadar nama tersebut sangat sensitive di telinga sahabatnya itu

"Woi gue cuma bercanda!"

Mendengar teriakan dari arah kamarnya,Maura kembali masuk ke kamarnya

"Jangan bercanda,gue kaget pas lo ngomong ada Tomi" ucapnya lemas

"Iya iya gue minta maaf,emang kenapa sih sama Tomi? sampai lo nyuruh gue kerumah?"

Maura menghembuskan nafas kasar,ia bingung harus mulai dari mana

"Nayla sama Tomi mau dijodohin terus Tomi gak mau sampe dia ngatain adek gue"

"Ya jelas lah Tomi gak mau,secara dia gengsian,maluan parah. Terus kalo orang-orang tau dia punya pasangan cacat kayak adek lo mau taruh dimana muka dia" celoteh Rani yang sibuk membuka cemilan yang ia bawa

"Nah karena itu gue gak mau cerita ke orang-orang pas malem gue ketemuan sama dia"

Rani menautkan alisnya bingung "Lo cerita jangan setengah-setengah ya gue bacok lo baru tau rasa!"

"Eh bego gue takut kalo gue cerita ke orang lain malah buat masalah!"

Akhirnya Rani mengalah,ia malas berdebat dengan gadis dihadapannya itu

"Gu-gue,aduh gimana ya ceritanya bingung" ucapnya yang tampak gelisah sambil mengusap wajahnya kasar

"Cerita aja kenapa sih! lebay banget"

"Oke tapi lo jangan kaget,jadi gu-gue hampir di cium-"

"APA?!" Rani yang tiduran itu langsung duduk dan menatap horor kearahnya

"I-iya si Tomi gak terima jadi dia cium gue,tapi tenang gue ngindar kok aman" ucapnya sambil menunjukkan ibu jarinya dihadapan Rani

"Jujur sama gue,lo bukan mau di cium kan tapi mau di itu itu ya itu pokoknya!" kesalnya

"I-iya,tapi gak kenapa-kenapa kan gue sekarang" jelasnya meyakinkan sahabatnya itu

"GAK BISA INI NAMANYA PELECEHAN MAURA!"

Maura menahan pergelangan tangan Rani saat gadis itu akan keluar dari kamar

"Gue cerita in dari awal okey,lo jangan gegabah Ran"

"Lo itu bego apa beneran bego sih,cowok kalo udah kayak gitu harus di kasih pelajaran!" tanpa pikir panjang,Rani yang berada dalam mode emosi pun mendorong Maura dan pergi keluar dari kamar tersebut

____________________________________

HAI HAI HAI
UDAH LAMA GAK UPDATE NIH
PADA KEPO GAK SAMA KELANJUTANNYA?

JANGAN LUPA VOTMENT YA GUYS

SEE YOU NEXT PART

Bad Girl vs Calm BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang