Part 11

90 11 1
                                    

"Udah ikutin intruksi gue!"

Dengan pasrah Maura mengikuti perintah sahabatnya itu. Sejak kejadian beberapa minggu lalu,membuat ia harus mencari kekasih dalam waktu 3 bulan. Waktu yang cepat dalam memilih pasangan itu sangat tidak tepat sasaran.

Ide gila Rani yang mengharuskan ia menjalani kencan buta dengan orang yang tak tahu asal usulnya. Ia pasrah memasuki sebuah cafe bernuansa abu-abu putih itu,melirik ke segala arah mencari tempat yang cocok dan tidak banyak mata yang melirik kearahnya nanti. Pilihannya jatuh kesalah satu meja yang berada di pojok dekat jendela.

Ini sudah kali ke 5 ia mengikuti kencan buta. sebenarnya ada cowok yang cocok untuknya,namun perbedaan umur yang lumayan jauh membuat ia memikirkannya kembali. Bagaimana tidak cowok yang bertemu dengannya pada kencan buta ke 3 adalah seorang CEO di salah satu perusahaan Malaysia. Tapi sayang cowok itu bukan jatuh ke tangan Maura melainkan pada sahabatnya. Ya! Rani!

Saat itu cowok yang menjabat sebagai CEO terlihat takjub melihat wajah imut dari Rani yang tampak membuatnya gemas. Karena saat itu Maura ingin Rani ikut dan bergabung duduk bersama CEO ganteng itu. Walaupun usianya 5 tahun dari kedua gadis itu,tetap saja Rani tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas bagi dirinya. Dan akhirnya kencan buta itu bukan untuk Maura melainkan untuk Rani.

Oke kita balik ke kencan buta ke 5 seorang Maura. Sudah 10 menit ia nenunggu seseorang,kalau bukan ini paksaan dari Rani bisa dipastikan dirinya sudah pergi dari tempat ini.

Tak lama datang seorang pria dengan setelan celana jeans dengan kaos hitan serta jaket denim yang ia taruh dilengannya. Wajah yang tampan membuat gadis itu menghentikan kegiatannya yang sedari tadi menikmati ice cream vanila kesukaannya.

"Hai,benar kamu Maura?" tanyanya yang dibalas anggukan cepat oleh gadis itu

Akhirnya pria itu duduk dihadapan gadis yang masih terpaku dengan ke tampanan yang ia miliki.

"Hei kamu kenapa?" ucapnya lembut membuat gadis itu tersadar

"oh-eh itu apa namanya,kakak mau makan atau minum? bentar aku panggilin mbaknya dulu" belum mendapat jawaban dari pria itu,Maura memanggil pelayan untuk menutupi kegugupannya

Setelah selesai memesan,gadis itu ragu untuk bertanya tentang sosok didepannya ini.

"Kamu masih sekolah apa udah kuliah?" tanya pria itu sebagai pembuka pembicaraan

"Masih sekolah kak,kakak sendiri kuliah dimana?"

Pria itu tersenyum geli,ada-ada saja gadis didepannya ini

"Saya nggak kuliah tapi udah kerja" penuturan itu membuat gadis itu hampir tersendak ice creamnya sendiri

"Ke-kerja?" ulangnya lagi

"Iya di perusahaan dekat simpang 5" jelasnya

"Bentar-bentar,yang punya perusahaan itu namanya Damar Aditya bukan?" pria itu mengangguk membenarkan

"Kok kamu tau? atau ada keluarga yang kerja disana juga?"

Gadis itu bingung menjelaskannya bagaimana

"Sebenarnya saya anak dari Damar Aditya" jelasnya membuat pria itu kaget

Melihat kondisi yang hening membuat gadis itu berfikir "Oh iya kita dari tadi ngobrol kakak belum ngenalin diri"

"Astaga maaf saya lupa,kenalin saya Indra Aydsa panggil aja Indra" ucapnya sambil mengulurkan tangannya kearah gadis itu

Setelah berkenalan dan ngobrol tak tentu arah,Maura melirik jam tangannya yang melingkar ditangan kiri menunjukkan pukul 15:00 wib. Sudah hampir 4 jam ia dan Indra ngobrol tanpa melihat waktu

"Hm... kak kayaknya aku pulang duluan ya,soalnya udah sore nih takut macet dijalan"

Indra tersenyum "Saya antar saja biar kita bisa ngobrol dijalan" tawarnya dengan penuh harap

"Maaf nih bukannya nolak tapi aku bawa mobil,mungkin lain kali ya kak" Setelah itu ia bangkit dan pamit dari hadapan pria itu

____________________________________

"Nay kemana tu cewek?"

Nayla yang tengah duduk santai diteras depan menoleh ke sumber suara. Di depan pintu sudah berdiri sosok tampan yang umurnya tak beda jauh dengan dirinya

"Nay gak tau bang,kayak nya pergi sama kak Rani deh" jelasnya membuat cowok itu mengangguk

Saat dirinya ingin berbalik masuk kedalam rumah,suara gadis yang selalu duduk dikursi roda itu menghentikan langkahnya.

"Bang Aldo kita gak pernah ngobrol,Nay pengen deh ngobrol bareng bang Aldo" ucapnya lirih

"Lah ini kita ngobrol kali Nay,kalo bukan ngobrol jadi sekarang kita ngapain?" tanya cowok itu dengan wajah dibuat setenang mungkin

Nayla menghembuskan nafas kasar,ia bingung harus menjawab apa.

"Ma-maksud Nay kayak bang Aldo sama kak Maura" ucapnya dengan kepala menunduk

"Bentar gue mikir dulu,gue sama Maura ngobrol kek apa ya?" ucapnya sambil mengetuk-ngetuk telunjuknya dikening seolah berfikir keras

"ohh gue tau!" serunya membuat wajah gadis  yang tadi menunduk sekarang memandangi penuh harap

"Sebenernya gue sama dia sih gak ada niat ngobrol,ya mungkin karena gue sama dia punya pribadi sama kali ya jadi ngalir aja gitu" jelasnya santai

"Hehe iya bang Nay paham kok" jawabnya dengan senyum terpaksa

"Yaudah gue mau ke kamar"

Namun baru saja melangkah,suara deru mobil terdengar keduanya. Mereka melirik ke halaman dan mendapati sosok gadis cantik yang baru keluar dari pintu kemudi

"Heh darimana aja lo? gue cariin dikamar udah gue ubek-ubek tu lemari masih aja gak ketemu ternyata lo pergi tanpa bilang sama gue ya!" ucapnya panjang lebar saat gadis itu berdiri dihadapannya

"Maaf bapak Aldo yang terhormat,ratu Maura baru pulang dan badan ini terasa pegal sekali jadi tolong menyingkir dari hadapan ratu" perintahnya

Cowok itu masih menatap adiknya dengan sorot tajam,namun gadis itu tak peduli dan langsung menarik lengan Aldo hingga badan cowok itu bergeser dari pintu utama

"Wah tu anak kurang ajar,berani banget sama gue!" ucapnya dan meninggalkan seorang gadis yang menatap kedua dengan sorot mata iri

____________________________________

HAII SEMUA!!!
MAAF YA AKU UPLOAD KELAMAAN
SELAMAT MEMBACA!!

JANGAN LUPA COMEN SAMA VOTE YA

SEE YOU NEXT PART❤️

Bad Girl vs Calm BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang