Part 16

55 5 0
                                    

"Gara-gara kakak lo gak bisa jemput,gue sama yang lain puter balik nganter lo! dasar nyusahin!" omel Melvin disepanjang jalan

"Kalo lo gak ikhlas nganter gue,yaudah gue sama Andra aja gak ada maksain lo nganter gue!"

Saat ini mereka ber 4 beriringan menuju rumah Maura. Sekitar 10 menit menunggu kedatangan Aldo,namun cowok itu mendadak tidak bisa karena Damar menyuruhnya membeli martabak yang berlainan arah dengannya.

Sekitar 15 menit,mereka sampai diperumahan yang terkenal dengan rumah-rumah mewah dengan dekorasi yang berbeda disetiap rumahnya

"wah... keren banget rumahnya kak" kagum Ayu memandangan setiap sudut rumah didepannya

"Ayu jangan norak! rumah kita gak kalah bagus" protes Melvin

"Bagusan ini kali,rumah kita mah cuma satu tingkat terus pagarnya gak sebesar ini"

Melihat kedua beradik itu adu cekcok,Andra menengahi dengan bertanya dengan Maura yang notaben sahabat dekat Rani

"Ra lo tau gak kenapa Rani gak bales chat gue udah hampir seminggu ini?"

Maura tampak berfikir,ia inget alasan kenapa Rani tidak lagi membalas pesannya

"Itu apa namanya-" ucapnya terpotong saat seorang cowok membuka gerbang besar dan menyapa mereka

"Woi kenapa gak masuk? udah ditunggu dari tadi"

Maura menarik nafas lega,untung saja Aldo datang tepat waktu. Jadi dia tidak perlu berfikir alasan tentang sahabatnya itu

"Kakak cantik aku boleh masuk kerumah kakak kan?" tanya Ayu penuh harap

Dengan senyum manisnya Maura menganggukkan kepala dan menggandeng tangan kiri Ayu untuk masuk kerumahnya. Baru beberapa langkah,tangan kanan gadis itu dicekal

"Udah malem,ntar bunda nyariin"

"Yaelah bentar doang kali,kalo gak Ayu nginep dirumah gue mumpung besok hari minggu"

Gadis itu mengangguk semangat dan berharap sang kakak setuju dengan saran Maura

"Gak! Ayu pulang sama kakak"

Dengan kesal,gadis itu naik ke motor dengan rasa kecewanya.

"Kenapa sih lo kesel banget sama gue? gue baik nawarin adek lo nginep disini biar dia gak kedinginan dijalan, tapi lo malah gak ngehargai gue!" ucapnya melampiaskan kekesalannya dengan cowok yang baru saja memasang helm ke adiknya

"Gue gak mau adek gue nakal kayak lo,punya sikap gak baik dan selalu ngerendahin orang!"

Tak tahan dihina dan di kucil kan oleh orang yang ia anggap diam dan culun ini,Maura mendekat kearah motor dan menarik kerah jaket Melvin

"Gak seharusnya lo bilang kek gitu ke gue! lo gak tau gue kayak mana,hidup gue,dan segalanya tentang gue! jadi jangan ngerendahin gue dengan kata-kata kotor yang keluar dari mulut seorang cowok culun dengan kacamata minus tebal kayak orang pinter aslinya tolol!"

Mendengar keributan dari luar,Aldo yang tengah menikmati martabak didepan teras rumahnya langsung beranjak dan menghampiri kedepan gerbang.

Melihat adik kesayangannya sedang mencengkram kerah Melvin,Aldo berlari dan melepaskan cengkraman tersebut

"Heh! apaan sih ribut-ribut,udah malem malu sama tetangga"

"Terus lo ngapain kek gitu tadi? gara-gara dia gak suka sama lo? atau cinta lo ditolak?" ujar Aldo,niatnya sih ingin mencairkan suasana.

Ternyata realitanya berbeda,Maura yang masih kesal menginjak kaki Aldo dan berlari meninggalkan mereka

"Udah lah kalo kek gitu,kalian pulang aja udah malem juga kasian nih adek lo kedinginan" saran Aldo sambil mengelus kakinya

"Yaudah kalo gitu kita pamit pulang bro" ucap Reno dan Andra sebelum menancap gas meninggalkan kediaman megah itu

____________________________________
Saat ini seorang cowok tengah duduk diatas motornya dengan fokus kearah jendela rumah didepannya

"Telfon nggak,telfon nggak"

"Akh... telfon aja lah bodo amat dia udah tidur apa belum"

Dering pertama gagal,dering berikutnya pun gagal. Tapi ia tetap menelfon seseorang

"Ini udah ke 10 kali gue telfon,kalo gak diangkat gue pulang"

Mata cowok itu membelalak,akhirnya telfon yang ia tunggu diangkat. Terdengar suara serak khas orang bangun tidur. Membuat hati cowok itu berdebar tak karuan

"Gue didepan rumah lo" cowok itu menjauhkan telfonnya saat orang disebrang sana berteriak

"..."

"Gue gak bohong,liat aja dari jendela" tak lama jendela kamar yang sedari tadi ia perhatikan terbuka menampakkan gadis dengan kaos oblong serta celana pendek diatas lutut.

Setelah telfon dimatikan,tak lama gadis itu turun dan menghampiri seseorang yang sedari tadi berada didepan gerbang rumahnya

"Astaga ngapain malem-malem kerumah gue Andra!!!" teriaknya tepat setelah ia membuka gerbang rumahnya

"Gue abis night ride gitu ngikutin anak di tok-tok"

Gadis itu memutar matanya malas "Jadi ngapain lo kesini?"

Andra yang sedari tadi duduk diatas motor kesayangannya pun turun dan berlutut didepan gadis yang kini menatapnya bingung

"Kenapa lo gak bales pesan gue? kenapa lo ngehindar? kenapa lo sensian banget sama gue? gue ada salah apa gue buat salah? ngomong dong kalo gue salah"

Rani membuang pandangannya "Gak ada"

"Jadi kenapa lo kek gini?"

"G-gue" ucapanya terhenti saat Andra yang tiba-tiba memeluknya

"Gue serius sama lo Ran,gue sayang sama lo" ucap Andra, Rani merasakan pundaknya basah

"Dra lo nangis?"

Andra melepas pelukannya,Rani melihat jejak air mata dipipi cowok itu

"Dra maaf gue udah sama yang lain"

Andra menghembuskan nafas kasar

"Gue pulang ya,kalo ada perlu bisa telfon gue"

Sebelum meninggalkan rumah itu,Andra mengusap puncak kepala Rani dengan senyum manisnya

"Maaf ya Ndra"

____________________________________

HAI HAI HAI

UDAH LAMA GA UPLOAD

JANGAN LUPA VOTE SAMA COMMENTNYA YA

SEE YOU NEXT PART ❤️❤️

Bad Girl vs Calm BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang