Ramai yang sepi. Setiap harinya aku dihadapkan dengan kenyataan bahwa aku akan bertemu banyak orang. Setiap harinya juga selalu kutanyakan "Apa mampu aku membaur dengan mereka?" Suara bising dari mulut mereka nyatanya lebih keras dibandingkan nyaliku untuk berani memulai obrolan. Isi kepalaku selalu mempertanyakan "Apa ya topik pembicaraan yang sekiranya mereka bakal suka engga ya?" "Ah aku takut kalau mereka bosan." Setiap halnya selalu kucoba untuk selalu menjadi menarik, dan sempurna. Tapi nyatanya hal itu ga selamanya baik. Karena inilah akhirnya aku memilih untuk diam, mengunci rapat mulutku dan berperan hanya sebagai pendengar. ••• Hanya seuntai isi kepala yang berisik yang ingin diabadikan.
47 parts