Tentang Sebuah luka yang melupakan senyumnya. "Aku pengen hidup tenang, Pah!" "Kamu mau hidup tenang?" tanya Bima-sang ayah yang dibalas anggukan oleh Bulan dengan mata berbinar penuh harap. "Mati aja. Dijamin hidupmu tenang." Tentang lukisan yang tak lagi menarik perhatian pemiliknya. "Jangan sakiti Lica, Bulan. Aku mohon. Karena aku nggak mau semua fasilitasku dicabut oleh, Papah, paham?!" Tentang Harapan, Semesta, dan Bulan tanpa senyum. Bulan berharap bertemu dengan Dokter semesta bisa melupakan luka yang dibuat Atlantik dan dia bisa tersenyum kembali. Ia bahkan memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya pada psikiaternya itu. "Aku mencintaimu, Dokter semesta," ungkap Bulan. "Maaf, saya sudah menikah, Bulan." Tentang Musim dingin yang terlupakan. "Kak Anta jangan lupa bawain Sakura, ya! Kalau nggak, aku ngambek, nih!" Anta tersenyum lalu menganggukan kepalanya, sebelum berbalik menghapus air matanya yang terjatuh tanpa diminta. Aku kira kamu akan memintaku untuk terus di sini, Bulan.
11 parts