⛔⛔⛔ Peringatan keras bagi para pembaca, mohon diperhatikan dengan sepenuh hati, jiwa, dan pikiran. Bila ditemukan unsur kekerasan ataupun kata-kata kasar, dimohon untuk tidak ditiru! Harap pandai-pandai mengambil nikmat dari bacaan. Oke, readers? [Part tidak lengkap] ----->•<----- Ketika pelangi hadir sebagai pendamai usai badai. Kini, justru menjadi pemicu luka paling tinggi. Saling membumbungkan asap hingga memberi percikan api guna membesarkan hati. "Dengan sikap lo yang kayak gitu, emang lo bisa menang dari gue? Enggak sama sekali. Sekali lagi gue bilang, lo itu cuma anak beasiswa yang enggak akan sederajat sama gue. Jadi, jangan harap lo bisa berteman ataupun gabung sama lingkup kehidupan gue. Berbeda kelas, sampai kapan pun kita enggak akan pernah impas." Seperti air yang mengalir, Tirta anggap sosok bernama Nuansa itu akan luluh acapkali ia dekatkan diri. Sosok dingin, keras, tempramen, dan penyendiri hingga hatinya tergerak untuk meluluhkannya. Mampukah tangan Tirta menarik Ansa selayaknya dirinya mendekatkan diri pada Nusa? Hingga menyempatkan diri untuk memberikan sepucuk surat yang telah lama ia pendam sendiri, sebelum berpamit pergi. ----------------------- Start : Rabu, 02 Juni 2021 Finished : Minggu, 11 Juli 2021 Copyright © 2021 by kataksaraa_ Peringatan bagi plagiat jangan berani-berani mendekat! Pict cover by pinterest || Cerita ini diikutsertakan dalam writing challenge 40 hari Sunny-Autumn 2021 || || Cerita ini diikutsertakan dalam writing challenge 30 day with Pena Beliqa 2022 ||