Air yang tenang justru menenggelamkan lebih dalam. Terbiasa mendapat perhatian banyak orang tidak membuatnya benar-benar tahu seperti apa rasanya diperhatikan. Menjadi figure skating hampir sepuluh tahun tidak menjadikannya merasa puas. Malam-malam yang ia habiskan dengan berseluncur diatas es tidak menghilangkan kekosongan dirongga dadanya. Tidak membuatnya merasa cukup. Sagara tidak pernah merasa cukup. Lalu ketika seorang anak menawarkan persahabatan, ia tergoda. Tak tahu bahwa anak itu justru sama berantakannya. Tidak cukup dengan mereka berdua, satu lagi sahabatnya justru memiliki hidup yang sama gelapnya. Sagara pikir, persahabatan mereka akan menyenangkan. Seperti yang ia lihat pada anak-anak lainnya. Tapi tidak. Persahabatan mereka penuh darah. Tidak seperti pelangi yang berwarna-warni. Hanya ada hitam. Gelap dan mematikan. --- Cerita ini Spin-Off Penghujung Malam. Bisa dibaca terpisah.
31 parts